Hidup Sehat di Kala Senja

Jurnalis : Suyanti Tjiawi (He Qi Utara), Fotografer : Suyanti Tjiawi, Susanto Widjaja (He Qi Utara)
 
 

fotoTim Medis Tzu Chi melakukan kunjungan kasih dan pemeriksaan kesehatan ke rumah-rumah Lansia di wilayah Pademangan, Jakarta Utara.

Oma Artalina Sitohang (76 tahun), warga Jalan Budi Mulia RT005 RW011 No.22, mendapat kunjungan kasih dari insan Tzu Chi. Memiliki 9 anak,  Mangapul Sibudian (anak ketiga), anak tertuanya meninggal karena sakit muntaber, dan 7 anak lainnya meninggal di dalam kandungan. Semasa mudanya, Oma Artalina adalah seorang guru SD teladan di Sumatera Utara. Dulunya oma ini sangat aktif. Pada tahun 1968 Oma mulai pindah ke Jakarta. Ia berdagang keliling, dari Pademangan hingga Pasar Senen.

Ada suatu penyakit yang mendadak menyerang Oma Artalina. Oma pernah jatuh sehingga membuatnya sehari-hari harus menghabiskan waktunya di tempat tidur. Ditambah lagi dengan kondisi penglihatannya yang sudah memudar membuat Oma Artalina semakin terbatasi aktivitasnya. Untuk kebutuhan sehari-hari oma mengandalkan bantuan dari keluarga. Dalam beberapa hari ini, kondisi tersebut diperparah dengan adanya gangguan di pencernaannya. Ada rasa mual dan kram di perutnya.

Menurut dr. Wirawan penyakit kronik juga harus ditangani, terutama pada usia lanjut. “Kita lihat adanya ketergantungan,  adanya rasa nyeri, dan gangguan penglihatan. Itu juga harus diatasi supaya ke depannya oma bisa lebih sehat dan mandiri,” ujarnya. Dr. Wirawan menjelaskan bahwa dalam kunjungan ini relawan juga akan memanfaatkannya untuk mengedukasi keluarga pasien dalam merawat Oma Artalina dan barulah kemudian akan diberikan obat-obatan untuk pencernaanya. “Biar pencernaannya bagus, pergerakannya bagus, oma jangan tiduran terus. Kalau tiduran, makanan dari atas tidak akan turun ke bawah. Bila dari posisi duduk, makanan dari atas bisa turun ke bawah. Jadi posisi itu penting juga,” saran dr. Wirawan. “Semoga kunjungan ini jangan sampai terputus, biar bisa terus berlanjut. Kalau bisa di daerah ini diadakan rumah sakit mini yang khusus memberikan pengobatan gratis bagi oma-opa yang tidak mampu. Semoga Tzu Chi berjalan dengan lancar apa adanya seperti yang diberitakan injil kepada manusia,” ucap Mangapul Sibudian, putra Oma Artalina.

Perjuangan Opa Eman dan Oma Rumpaya
Kunjungan berlanjut ke warga RT 007/ RW 011, rumah pasangan Opa Eman (79 tahun) dan Oma Rumpaya (75 tahun). Opa Eman adalah mantan pegawai negeri. Oma Rumpaya seorang ibu rumah tangga. Mereka dikarunia 7 anak. Sekarang mereka diurus oleh anak tertuanya bersama 3 orang cucunya.

foto   foto

Keterangan :

  • Dokter tengah memeriksa kondisi Oma Rumpaya yang mengeluh batuk, sakit di dada, sesak nafas, dan bila menelan makan terasa sakit (kiri).
  • Tim medis dengan teliti dan cermat mencatat riwayat kesehatan para opa dan oma (kanan).

Di bulan Oktober Opa Eman pernah mengalami stroke sampai tidak sadar. Tapi beruntung opa kemudian bisa pulih. Pasca stroke opa mengalami gangguan tekanan darah. Itu yang membuat Opa Eman sering merasa pusing. Karena itulah relawan menyarankannya untuk memperhatikan pola makan: tidak asin, Sedikit lemak, mengurangi goreng-gorengan, mengonsumsi sayur, tahu tempe, dan buah yang banyak.

Sementara Oma Rumpaya mengeluh batuk (tidak berdahak), sakit di dada, sesak nafas, bila menelan makan terasa sakit, kepala sakit, asam urat, dan kedua kakinya bengkak. Penyakit oma sepertinya cukup berat. Pengobatannya memang harus intensif.  Menurut dokter infeksinya sudah ke paru-paru, sehingga perlu dirontgen dan periksa darah. Kalau misalnya dari hasil darah dan rontgen itu kurang bagus maka oma perlu dirawat.

Dokter mengajak opa dan oma melakukan lebih banyak gerakan. Jika tidak memungkinkan bisa dilakukan dengan kursi roda atau tongkat penyangga sambil didampingi anak-anak mereka, serta lebih sering berjemur di atas sinar matahari. Saran ini akan sangat membantu kesembuhan opa oma. Mereka juga harus tetap menjaga pola makan yang sehat, sayuran hijau dan buah-buahan yang banyak mengandung serat. Hidup sehat di usia senja mungkin menjadi impian bagi setiap orang, karena dengan begitu maka mereka bisa menjadi orang-orang yang tidak membebani orang lain dan tetap bisa beraktivitas seperti biasa.

  
 

Artikel Terkait

Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati

Mencegah Lebih Baik daripada Mengobati

01 Agustus 2023

Relawan Tzu Chi di Xie Li Lampung turut berperan mencegah meningkatnya angka stunting dengan memberikan penyuluhan kesehatan anak di Desa Sidang Gunung Tiga, Kecamatan Rawajitu Utara, Kabupaten Mesuji. 

Terbesit Niat Berbuat Baik

Terbesit Niat Berbuat Baik

07 Maret 2014 Senyuman ceria juga terlihat pada wajah para relawan yang memanfaatkan waktu untuk  senantiasa menaburkan benih kebajikan yang penuh cinta kasih. Semoga niat berbuat bajik ini tetap membara tidak lekang ditelan sang waktu.
Tzu Chi Indonesia Terima Kunjungan Kehormatan KGPAA Mangkunegara X

Tzu Chi Indonesia Terima Kunjungan Kehormatan KGPAA Mangkunegara X

10 Mei 2024
Tzu Chi Indonesia menerima kunjungan kehormatan dari Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X di Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara pada Jumat, 10 Mei 2024.
Cara kita berterima kasih dan membalas budi baik bumi adalah dengan tetap bertekad melestarikan lingkungan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -