Hidup yang Bahagia
Jurnalis : Indri Hendarmin (He Qi Utara), Fotografer : Henry Tando (He Qi Utara)
|
| ||
Dalam kehidupan ini kebahagian merupakan faktor terpenting yang ingin diraih dan dicapai semua orang, bahkan terkadang kebahagiaan bisa merupakan sesuatu yang langka bagi sebagian orang. Membicarakan kebahagiaan tentunya kita perlu mengetahui definisi dari kebahagiaan itu sendiri. Hampir sebagian orang menganggap kebahagiaan adalah apabila kita memiliki keluarga (suami, istri dan anak), memiliki tempat tinggal, memiliki kendaraan dan memiliki karir yang bagus, bahkan kebahagiaan diukur dengan menikmati kehidupan yang penuh dengan kemewahan dan hura-hura. Apabila kebahagiaan dimanifestasikan dalam bentuk memiliki uang (materi) yang banyak, apa yang dialami oleh beberapa selebritis yang memiliki uang yang banyak tetapi tidak memperoleh kebahagiaan itu sendiri dan banyak di antara mereka yang terjerumus dalam narkotika, hingga ada yang menyebabkan kematian bagi mereka. Ini merupakan suatu fakta yang dapat membuka pemahaman kita terhadap kebahagiaan, materi bukan merupakan jaminan dalam mencapai kebahagiaan. Hok Lay Shixiong sebagai pembicara tak ragu-ragu menceritakan kehidupan pribadinya, ia pernah mengalami prahara dalam rumah tangganya, pola hidup yang kurang baik membuat ia mengalami berbagai masalah, tetapi berkat partisipasinya dalam Tzu Chi ia berhasil mengatasi permasalahan dalam keluarganya dan merubah diri menjadi lebih baik lagi.
Keterangan :
Ada beberapa video yang di tampilkan oleh Hok Lay Shixiong pada acara bedah buku hari ini. Video pertama menceritakan Nick Vujicic, ia terlahir tanpa lengan dan tanpa kaki tetapi ia dapat hidup berbahagia. Kegiatan sehari-harinya memberikan semangat pada orang orang. Seperti kata perenungan Master Cheng Yen, “Hidup ini menjadi bermakna ketika kita di butuhkan oleh orang lain”. Video kedua menceritakan Tae Ho, seorang balita dari Korea yang terlahir tanpa lengan dan dengan kondisi kaki yang tidak sempurna. Karena masalah fisik, orang tuanya meninggalkannya beberapa saat setelah ia di lahirkan, panti asuhan yang merawatnya sampai saat ini. Walaupun begitu ia dapat melakukan banyak hal dengan kekurangannya. Ia merupakan bocah yang mandiri dan yang terpenting ia dapat hidup berbahagia dengan kondisi yang dimilikinya. Video yang ketiga menceritakan kisah beberapa orang nenek yang memiliki anak yang sukses dalam karirnya tetapi mereka tak ada waktu untuk memberikan perhatian kepada orang tuanya. Hanya ada seorang nenek yang memilki anak yang menjemputnya dan mengajaknya berjalan-jalan. Semua video yang di tampilkan sungguh sangat menginsipirasi kami semua yang hadir. Kebahagian yang sesungguhnya berasal dari batin kita sendiri, kebahagiaan akan muncul ketika batin kita merasa puas dan bersyukur, manfaatkanlah hidup kita untuk melakukan kebajikan terhadap sesama, latihlah batin kita untuk mencapai kebahagiaan. Master Cheng Yen mengatakan batin yang tenang dan tidak galau akan membuat kita hidup dalam kedamaian dan kunci kebahagiaan adalah kedamaian batin. Sebagai penutup acara Hok Lay Shixiong memberikan beberapa tips untuk dapat merasakan kebahagiaan;
|
| ||
Artikel Terkait
Baksos Ke-90:Melakukan dengan Sukarela, Menerima dengan Sukacita
18 April 2013 Dalam rangka HUT ke-61 Korps Baret Merah, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerjasama dengan Group I Kopassus menyelenggarakan operasi katarak dan pengobatan gigi gratis. Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-90 kali ini berlokasi di Mako Group I Kopassus, Cilegon, Serang.Tzu Chi Menerima Penghargaan Penanggulangan Kemiskinan dari Pemerintah DKI Jakarta
12 Desember 2019Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menerima penghargaan sebagai Mitra Pemerintah dalam Penanggulangan Kemiskinan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hari ini, 12 Desember 2019. Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kepada relawan Komite Tzu Chi di gedung Balai Kota DKI Jakarta.
Membantu TNI Menjaga Keamanan Korban Banjir Bandang Tanjung Selamat
08 Desember 2020Pada Senin, 7 Desember 2020, lima relawan Tzu Chi Medan Kembali ke desa Tanjung Selamat untuk memberikan bantuan. Namun kali ini bantuan diberikan kepada TNI Angkatan Darat berupa 30 buah senter dan 30 buah jas hujan untuk keperluan patroli di malam hari.