Hubungan Orang Tua dan Anak yang Makin Erat

Jurnalis : Paulina (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Beverly, Mie Li, Vincent (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

doc tzu chi

Begitu gembira dan semangatnya para sisiwa-siswi kelas budi pekerti mengikuti kegiatan di alam terbuka, yakni di Pantai Pongkar, Minggu, 19 November 2017.

Kelas budi pekerti Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kali ini Minggu, 19 November 2017 diadakan di Pantai Pongkar. Kegiatan ini diikuti oleh dua kelas yang dibagi menjadi siswa kelas kecil dan siswa kelas besar dengan didampingi oleh orang tua siswa-siswi.

Sebelum berangkat, orang tua dan siswa berkumpul terlebih dahulu di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun untuk absen dan diberi arahan oleh Lissa, relawan Tzu Chi. Mereka tak perlu khawatir dengan masalah transportasi ke Pantai Pongkar yang cukup jauh, karena relawan sudah menyiapkan tiga bus. Bus ini pun diisi sebanyak 75 orang.

Sebelum berangkat, Lissa selaku koordinator kegiatan ini mengajak semua orang berdoa terlebih dahulu. Perjalanan menuju ke Pantai Pongkar menempuh waktu sekitar 60 menit. Sesampai di sana, siswa-siswi pun langsung berbaris rapi dan mendengar arahan Lissa.

doc tzu chi

Games yang mempererat hubungan antar orang tua dan anak, terlihat para orang tua dengan penuh kasih sayang menyelesaikan tantangan permainan bersama anak-anaknya."

doc tzu chi

Para orang tua pun begitu gembira dan semangat saat memainkan game yang harus menutupkan kedua mata mereka dan memakaikan baju ke anaknya sendiri.

Acara pada hari itu diisi dengan berbagai lomba, seperti lomba mencari sepatu mama tersayang, suap mama tersayang, dan mencari anak tercinta, juga mencari anak tersayang. Dwi Hariyanto, relawan Tzu Chi menjelaskan tema kegiatan hari ini adalah untuk mempererat hubungan anak dengan orang tua.

“Kegiatan ini juga membuat siswa dan para orang tua semakin harmonis,” ucapnya.

Benar saja, lomba-lomba yang dimainkan orang tua dan siswa-siswi ini terlihat membuat anak-anak makin dekat dengan orangtua. Mereka juga terlihat bersemangat. Orang tua dan siswa sangat senang mengikuti kegiatan hari ini, para siswa pun berusaha keras untuk memenangkan berbagai perlombaan. Seperti yang disampaikan salah satu siswa, Oktaviana (siswa kelas besar).

doc tzu chi

Sebanyak 75 orang yang berpartisipasi dalam kegiatan kelas budi pekerti yang diadakan oleh Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.

doc tzu chi

Orang tua dan anak berangkat ke Pantai Pongkar dengan bus yang disediakan oleh relawan Tzu Chi.

“Saya sangat senang mengikuti kegiatan hari ini, lomba yang diadakan sangat menyenangkan,” ujarnya.

Orang tua juga mendukung kegiatan hari ini. Seperti yang disampaikan Rossie, salah satu orang tua siswa. “Kegiatan ini sangat menyenangkan dan mempererat hubungan orang tua dengan anak apalagi berkumpul dengan keluarga Tzu Chi, kita sudah seperti satu keluarga,” kata Rossie yang terkesan dengan kegiatan ini.

Seperti kata perenungan Master Cheng Yen, bahwa mendidik anak dan mengasihi mereka adalah tanggung jawab kita. Berbakti pada orangtua dan merawat mereka adalah kewajiban kita. Diharapkan lewat kegiatan ini hubungan antar anak dan orang tua semakin erat dan harmonis.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Semangat Menimba Ilmu di Kelas Budi Pekerti

Semangat Menimba Ilmu di Kelas Budi Pekerti

31 Agustus 2016

Setiap orang tua menginginkan anaknya bertingkah laku dan berbudi pekerti yang baik. Pun juga para orang tua dari murid kelas budi pekerti Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Pada Minggu, 21 Agustus 2016, kelas budi pekerti kembali digelar.

Bertenggang Rasa Terhadap Sesama

Bertenggang Rasa Terhadap Sesama

10 Oktober 2018

Kelas Budi Pekerti di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kali ini membahas tentang pentingnya setiap orang bertenggang rasa. Banyak sekali manfaat jika setiap orang saling bertenggang rasa terhadap sesama, seperti hidup rukun dan damai, saling peduli dan tercipta kesatuan.

Belajar Ketangkasan dan Kerja Sama

Belajar Ketangkasan dan Kerja Sama

31 Agustus 2018

Pada kelas kali ini, anak-anak bermain ketangkasan serta kerja sama. Mereka dibagi menjadi beberapa kelompok, setiap kelompoknya memiliki satu batang bambu kecil yang harus diangkat secara bersamaan dengan jari manis, lalu berjalan hingga kembali lagi ke tempat semula.

Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -