Hong Tjhin, Pembina Tzu Chi Cabang Sinar Mas memberikan welcoming speech membuka Xie Li Gathering pada Jumat (22/11/24).
“Seberkas cahaya kunang-kunang dapat memancarkan cahaya terang, tindakan kecil kita dapat menjadi inspirasi bagi cinta kasih yang lebih besar yang akan menerangi jalan bagi keindahan dan kebaikan di dunia”
-Kata Perenungan Master Cheng Yen-
Acara bertajuk Xie Li Gathering dan Perayaan 20 tahun Tzu Chi Cabang Sinar Mas digelar di Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara, 22-24 November 2024. Kegiatan ini diisi dengan training relawan, Lomba Budaya Humanis dan laporan kegiatan Xie Li. Hadir dalam kegiatan ini relawan dari Sinar Mas Agribusiness and Food, APP, Smartfren, juga Komunitas Relawan dari Pati, Jawa Tengah.
Selepas salat Jumat, Hong Tjhin, Pembina Tzu Chi Cabang Sinar Mas membuka rangkaian gathering. Nancy Streisand membawakan materi tata krama budaya humanis. Dilanjutkan 10 sila Tzu Chi yang dibawakan Christine Tjen, relawan yang juga dosen Universitas Indonesia. Ada juga Helga Angelina dan Max Mandias, sepasang suami istri pelaku vegetaris yang membawakan materi Pola Makan Nabati Baik untuk Kita dan Bumi.
Tawang Sotya Djati, Koordinator Tzu Chi Cabang Sinar Mas memandu yel-yel untuk menyemangati relawan.
Di sela training, Tawang Sotya Djati, Koordinator Tzu Chi Cabang Sinar Mas membakar semangat relawan dengan mengajak bernyanyi bersama:
Jing Si Tang tak akan kulupa
Tempat kita berbagi bersama
Siang malam selalu ditempa
Jadi insan cinta kasih di dunia
Ayo ayo dukung terus
Sejuta insan Sina Mas
Menjadi donatur
Tzu Chi menjadi wadahnya.
Sinar Mas Jaya
Tzu Chi yes yes yes.
Pemutaran film ”Walking Dharma” yang menceritakan perjuangan relawan Tzu Chi di Taiwan mendampingi para penerima bantuan menjadi penutup sesi hari pertama.
Materi yang Inspiratif
Sementara itu, hari kedua training diawali pradaksina (peace walk) di depan Tzu Chi Center. Diiringi lantunan lagu, relawan berjalan perlahan mengitari depan Tzu Chi Center untuk menenangkan hati dan pikiran. Setelah sarapan pagi, relawan menyimak materi dari Noni Thio tentang Teladan Cinta Kasih, lalu materi dari Hendry Chayadi tentang 10 Pedoman Hati.
Pradaksina dengan hening dilakukan relawan sebagai pembuka gathering hari kedua.
Di waktu bersamaan berlangsung Lomba Budaya Humanis. Di ruang Exhibition Hall berlangsung lomba bercerita, lomba menggambar berlangsung di kelas kaligrafi, dan di Quo Yi Ting berlangsung babak penyisihan lomba cepat tepat 108 Kata Perenungan Master Cheng Yen. Saat final, semua relawan hadir memberikan dukungan bagi semua peserta lomba.
Mewariskan Cinta Kasih menjadi materi yang dibawakan Hadi Pranoto, Kepala Publikasi dan Dokumentasi Tzu Chi Indonesia. Hadi menjelaskan pentingnya dokumentasi yang humanis dalam tiap kegiatan Tzu Chi. Yang mengandung unsur Bersyukur, Menghormati, dan Cinta Kasih, juga mengusung Benar Bajir Indah agar bisa mewariskan sejarah dan inspirasi bagi banyak orang.
Peserta Cepat Tepat 100 Kata Perenungan Master Cheng Yen berfoto bersama dewan juri.
Lomba Bercerita yang berlangsung di Ruangan Exhibition Hall.
Materi Pelestarian Lingkungan dibawakan Irawati Hendrawan. Ia menjelaskan bagaimana kita semestinya bersikap ramah terhadap bumi, salah satunya melalui kegiatan pelestarian lingkungan. Sesuai himbauan Master Cheng Yen melakukan pemilahan sampah, memanfaatkan kembali barang-barang yang masih bisa dipakai danmendaur ulang; untuk menghemat sumber daya alam.
Rudi Suryana, yang banyak pengalaman terjun ke lokasi bencana menyampaikan materi berjudul Menentramkan Raga, Memulihkan Kehidupan. Sementara Anie Widjaja yang aktif di He Qi Angke sharing tentang Cinta Kasih Tanpa Syarat. Anie berbagi pengalaman dari pendampingan penerima bantuan (gan en hu) Phan Mie Lan dan Pan Kin Lan yang dilakukan relawan hingga akhir hayat.
Tak Melupakan Ikrar
Hari ketiga, dari pagi hingga siang hari dilakukan baogao atau laporan tahunan Xie Li. Sesi ini dihadiri langsung Franky O. Widjaja, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Dilanjutkan dengan acara puncak Xie Li Gathering dan Perayaan HUT 20 tahun Tzu Chi Cabang Sinar Mas.
Selain dilangsungkan secara luring di Guo Yi Ting, Tzu Chi Center, banyak juga yang mengikuti secara daring melalui zoom. Video Perjalanan Cinta Kasih Tzu Chi Cabang Sinar Mas menjadi pembuka. Video ini menampilkan beberapa milestone penting seperti pertemuan Eka Tjipa Widjaja dengan Master Cheng Yen tahun 1998, juga pembagian beras pasca kerusuhan yang melibatkan banyak relawan dari Sinar Mas.
Untuk melengkapi milestone perjalanan cinta kasih Tzu Chi Sinar Mas, digelar talkhow “Menjalin Jodoh Baik dan Memupuk Berkah” dipandu Anita S. Dradjat. Talkhsow ini menghadirkan lima tokoh penting perjalanan Tzu Chi Cabang Sinar Mas. Mereka adalah Chia Wen Yu, Daud Dharsono, Hong Tjhin, Suryanto Bun, dan Suhendra Wiriadinata.
Istiharoh, ibu Muhammad Ibrahim dan Muhammad Abdullah mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan semua relawan yang membantu pemisahan anak kembarnya.
Perjalanan beberapa penerima bantuan juga disampaikan melalui video, mulai dari bantuan pendidikan, perbaikan rumah tidak layak huni, hingga pendampingan pengobatan. Istiharoh, ibunda bayi kembar dari Muhammad Ibrahim dan Muhammad Abdullah yang sejak lahir terhubung dari dada hingga perut datang berbagi cerita bersama relawan.
Seperti diketahui berkat jalinan jodoh dengan Xie Li Kalimantan Tengah 4, Ibrahim dan Abdullah yang berasal dari Desa Sungai Kuning, Pangkalan Banteng, Kalimantan Tengah berhasil menjalani operasi pemisahan di RSCM, Jakarta Pusat pada 14 September 2021.
“Saya ucapkan banyak terima kasih kepada almarhum Bapak Darlis dan dr. Gerry yang berkunjung ke rumah kami. Hingga akhirnya Ibrahim dan Abdullah berhasil dipisahkan di RSCM. Terima kasih untuk Tzu Chi Sinar Mas, semoga semakin berkembang dan semakin meneruskan kebaikan buat masyarakat yang membutuhkan,” ujar Istiharoh disambut tepuk tangan meriah relawan.
Sebelum pemotongan tumpeng sebagai penanda perjalanan 20 tahun Tzu Chi Cabang Sinar Mas, Hong Tjhin, Pembina Tzu Chi Cabang Sinar Mas menyampaikan tema kali ini adalah kunang-kunang membawa harapan. Ia menjelaskan, ada dua makna, kunang-kunang adalah small act of kindness. Cinta kasih yang kecil tapi diwujudkan secara nyata itu adalah salah satu kekuatannya. Small act of kindness. Kekuatan cinta kasih yang kecil-kecil tapi bisa banyak. Yang kedua collective efforts. Semuanya gotong royong, bahu membahu.
“Bukan hanya PSM 1,2, 3, 5. 6. 7, APP nanti ada Bank Sinarmas, ada Asuransi Sinar Mas tapi semuanya collective efforts inilah yang kita perlu gan en. Tapi selain kedua hal ini, small act of kindness dan collective efforts kita perlu memikirkan tentang sustainability dan mewariskan (continution),” ujarnya.
Liu Su Mei, didampingi Sugianto Kusuma dan Franky O. Widjaja berfoto bersama pemenang Liga Cinta Kasih dan Lomba Esai Foto 2024.
Terdapat juga pengumuman Lomba Liga Cinta Kasih. Lima kategori terbaik mulai dari donatur terbaik (Xie Li Kalsel 2), Donasi Terbaik (Xie Li Serpong 1 - Wisma Indah Kiat), Celengan Bambu Terbaik (Xie Li Kaltim 1), Xie Li Teraktif (Xie Li Kalteng 1), Xie Li Terinspiratif (Xie Li Kalimantan Timur 2). Sementara Lomba Foto Esai terbaik jatuh kepada Juara 1 Fithria Calliandra S (Xie Li Indragiri), Juara 2 Femmy K. Wardani (Xie Li Bangka Belitung, Juara 3 ), Hani Juwita Sari (Xie Li Kalimantan Timur 2), dan Juara Favorit Riksa Pratiwi (Xie Li Ketapang 1).
Dalam gathering kali ini juga dilakukan peresmian beberapa Xie Li yang membelah dan peresmian Komunitas Relawan menjadi Xie Li. Dengan demikian total sudah ada 59 Xie Li dan 51 Komunitas Relawan.
Franky O. Widjaja memotong tumpeng secara simbolis sebagai ungkapan syukur atas 20 tahun perjalanan cinta kasih Tzu Chi Cabang Sinar Mas.
Franky O. Widjaja, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dalam pesan cinta kasihnya kembali mengajak semua relawan untuk mengulang ikrar 5 Tekad yang tahun lalu sudah dimulai.
“Ladang kebajikan kita begitu luas jika dibandingkan negara maju. Di Indonesia ini masih banyak yang membutuhkan bantuan di bawah garis kemiskinan sekitar 20an juta. Anak-anak yang stunting 23.5%. Indonesia negara ke-4 di dunia 284 juta orang mempunyai anak-anak muda ada 55% tiap tahun tambah 5 juta orang, jadi ada bonus demografi. Makanya Presiden Prabowo menekankan pentingnya pendidikan dan mengatasi stunting sebagai pondasi menuju Indonesia Emas 2045, saat peringatan 100 tahun kemerdekaan,” ungkapnya.
Isyarat tangan Qian Shou Shi Jie (Dunia Seribu Tangan) yang dibawakan relawan Dharma Wanita Tzu Chi Cabang Sinar Mas pun melengkapi gathering kali ini.
Editor: Khusnul Khotimah