Ibarat Tali Wol yang Terus Menyambung

Jurnalis : Chandra Wijaya (Tzu Ching), Fotografer : Tim Dokumentasi Tzu Ching
 
 

fotoAnak-anak panti dengan riang gembira bermain games bersama dengan kakak-kakak dari muda-mudi Tzu Ching. Lomba makan kerupuk menjadi salah satu games yang paling mereka sukai.

Pada hari Minggu siang pukul 13.00 Wib tanggal 21 Maret 2010, insan muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) berkumpul di Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih untuk melakukan kunjungan sosial. Kali ini kunjungan dilakukan ke Panti Asuhan Bina Remaja di Jl. K.H. Maisin No. 107, Klender, Jakarta Timur. Kunjungan kali ini diikuti oleh 116 peserta yang terdiri atas Tzu Ching, Tzu Shao dan Relawan Tzu Chi.

Kunjungan ini dilakukan untuk menghibur dan memberikan kebahagiaan kepada anak-anak yang berada di panti tersebut dengan melakukan serangkai aktivitas, dari hiburan hingga games yang menarik. “Tak Kenal maka Tak Sayang”, itulah tema perkenalan setiap peserta saat mengajak dan mendampingi setiap anak panti mengikuti hiburan dan games. Salah satu bentuk hiburan itu adalah mempersembahkan gerakan isyarat tangan (shou yu), lalu mengajak peserta dan anak untuk ikut berpartisipasi bersama-sama.

Panti yang sudah berdiri sejak tahun 1993 dan dihuni 93 anak yang mengalami berbagai masalah sosial ini sangat menyambut kehadiran Tzu Ching dengan antusias. Setibanya di sana, anak-anak langsung dengan tertib berkumpul di aula bersama dengan kakak-kakak Tzu Ching.

Kunjungan hari itu diisi dengan beberapa games seperti lomba makan kerupuk dan permainan spider-web. Salah satu anak panti, Yudi Apriyani merasa sangat senang dengan kunjungan ini. “Tadi dikasih makanan dan buku, ikut main jaring spider dan makan kerupuk, walau gak menang tapi tetep seneng kakak-kakak bisa datang,” katanya.

foto  foto

Ket : - Para anggota Tzu Ching harus berjalan kaki untuk masuk ke dalam gang yang kecil yang tidak bisa             dimasuki oleh bus. (kiri)
       - Menjelang akhir acara, anak-anak mendapatkan kenangan-kenangan dari anggota Tzu Ching. (kanan)

Wujud Bakti kepada Orangtua
Bagi muda mudi Tzu Ching, kunjungan ini tidak hanya untuk menghibur anak-anak panti di sana, tetapi juga wujud rasa syukur atas kondisi yang lebih beruntung dari anak-anak tersebut. “Di sini kita saling menghargai atas apa yang kita dimiliki seperti yang paling berharga yaitu orangtua kita,” ujar Andy, koordinator acara kunjungan ini.

“Anak-anak muda khususnya Tzu Ching lebih mau berbakti kepada orangtua, memiliki orangtua adalah satu keberuntungan karena di sini anak-anak tidak tahu siapa orangtua mereka, jadi ini salah satu contoh bakti kepada orangtua,” ujar Andy berharap.

foto  foto

Ket : - Dengan gembira, anak-anak ini bermain bersama dan bercengkrama dengan kakak-kakak muda-mudi             Tzu Chi (Tzu Ching). (kiri).
       - Tzu Ching (Djong Riky) bermain dengan salah satu anak panti di sela-sela kunjungan. (kanan)

Menjalin Jalinan Jodoh Hingga Tiada Batas
Pengurus panti, Mohammad Yasin dan segenap pengurus pun merasa sangat senang. “Melihat anak-anak senang dikunjungi, kami pun ikut senang,” katanya. Ia tidak pernah membayangkan kalau kakak-kakak yang datang begitu banyak serta dari berbagai universitas yang ada di Jakarta dan sekitarnya. “Harapan kami hubungan ini tidak sampai saat ini tetapi bisa dilanjutkan dan kami selalu terbuka untuk melihat anak-anak di sini” katanya lagi. Diharapkan dengan adanya kunjungan ini akan tercipta sebuah jalinan jodoh terhadap panti yang terus berlanjut hingga seterusnya.

Kenangan Mendalam bagi Anak-anak
Tidak terasa waktu telah menunjukkan pukul 17.00 Wib, setelah bersama-sama menyanyikan lagu dan isyarat tangan “Satu Keluarga”. Anak-anak pun berbaris menerima minuman sirup dari kakak-kakak Tzu Ching. Mereka pun kemudian meninggalkan aula dan bersiap membersihkan diri serta melakukan ibadah. Seluruh muda-mudi Tzu Ching pun bersiap-siap dan berpamitan dengan pengurus dan anak-anak panti. Sambil melambaikan tangan, akhirnya seluruh anggota Tzu Ching pun meninggalkan panti.

  
 
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Saling Membantu

Suara Kasih: Saling Membantu

17 November 2011
Saat itu, tim medis Tzu Chi di Taiwan juga berangkat untuk memberi pelayanan medis, bantuan materi, dan lain-lain. Pada saat itu, Relawan Hu yang merupakan umat Islam dari Turki dan Relawan Chen dari Yordania yang merupakan umat Buddha berkumpul untuk menyurvei lokasi bencana.
Demi Kemanusiaan, Donor Darah Tetap Berjalan

Demi Kemanusiaan, Donor Darah Tetap Berjalan

26 Februari 2020

Merebaknya wabah virus Corona di Tiongkok dan beberapa negara lainnya menyebabkan dibatalkannya banyak kegiatan donor darah. Tidak ingin memperparah kondisi tersebut, Tzu Chi Batam memutuskan untuk tetap mengadakan baksos donor darah untuk membantu memenuhi stok darah PMI Batam yang semakin menipis.

Sukacita di Usia Senja

Sukacita di Usia Senja

22 Februari 2017

Kebahagiaan nenek usia 80 tahun di Tegal Alur, Jakarta Barat ini bukan tanpa alasan. Pasalnya di usia senjanya ini, ia seperti mengalami titik balik kehidupan. Siti Waspiah yang akrab disapa Bu Dul hidup seorang diri sejak anaknya, Siti Rahayu meninggal pada tahun 2005 silam. Beruntung ada Ferdinand Timotius Hariyadi (57 tahun) dan istri yang membantu merawat Bu Dul sepeninggal Siti Rahayu.

Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -