Ikhlas Dalam Bersumbangsih

Jurnalis : M. Galvan (Tzu Chi bandung), Fotografer : Hendra Gusnadhy & Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)

Relawan Tzu Chi menjelaskan semangat celengan bambu Tzu Chi kepada anak kecil yang ingin mendapatkan celengan. Ia ingin berpartisipasi menjadi bagian dari dunia Tzu Chi.

“Berdana bukanlah hak khusus yang dimiliki orang kaya, melainkan merupakan perwujudan dari sebuah cinta kasih yang tulus.”  Kutipan kata perenungan Master Cheng Yen tersebut menggambarkan bahwa tak harus dari golongan tertentu untuk bersumbangsih, melainkan semua lapisan masyarakat bisa mengamalkan suatu niat baik untuk menolong antar sesama. Karena keikhlasan serta niat tulus merupakan hal yang terpenting dalam bersumbangsih untuk memperoleh amal besar. Bukan dari seberapa besar jumlah nominal yang sudah disumbangkan, yang terpenting adalah niat tulus dari diri pribadi untuk beramal. Atas dasar itu lah Yayasan Buddha Tzu Chi terus bergerak untuk menyebarkan kebajikan dan cinta kasih di hati para insan manusia.

Maka dari itu pada tanggal 3 Juli 2014, Tzu Chi Bandung mengadakan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi (SMAT) pada acara arisan marga Lie, bertempat di gedung Paguyuban Marga Lie, Jl. Mekar Cemerlang No. 1, Soekarno Hatta, Kota Bandung. Terlihat para peserta arisan antusias untuk mendapatkan celengan bambu yang tersedia di meja pendaftaran Tzu Chi yang digelar pada hari itu. Tercatat 299 celengan “bambu” telah dimiliki oleh sebagian peserta yang hadir pada acara arisan Marga Lie.

Para peserta yang menghadiri kegiatan arisan Marga Lie mendengarkan penjelasan mengenai SMAT, sejarah Tzu Chi serta misi dan visi Tzu Chi.

Suriadi, Relawan Tzu Chi Jakarta menjelaskan mengenai Sosialisasi Misi Aamal Tzu Chi kepada para peserta yang mengikuti arisan Marga Lie pada tanggal 3 Juli 2014.

Suriadi Shixiong, relawan Tzu Chi Jakarta sekaligus yang menjadi pembicara pada sosialisasi SMAT mengajak para hadirin untuk menjadi relawan atau donator Tzu Chi, dengan menyisihkan sebagian uangnya pada celengan bambu. Tentu hal ini sesuai dengan hati nurani dan keikhlasan dari para peserta untuk menjadi bagian dari Tzu Chi. Di samping itu, sejarah Tzu Chi serta visi dan misi dijelaskan kepada para hadirin, agar mereka dapat mengerti seluruh kegiatan Tzu Chi.

 “Awal mulanya Tzu Chi itu berawal dari 30 ibu-ibu rumah tangga dan sekarang Tzu Chi sudah besar bahkan mendunia. Tapi itu belum cukup, masih membutuhkan uluran tangan dari banyak orang untuk menolong antar sesama serta menyelamatkan bumi ini. Nah, sekarang saya lihat banyak ibu-ibu yang menghadiri acara ini. Alangkah baiknya bila ibu-ibu Marga Lie ini meneruskan perjuangan dari Master serta muridnya, hanya dengan menyisihkan koin ke celengan ini bisa mewjudkan dunia terbebas dari bencana,” ucap Suriadi pada saat pemaparan SMAT berlangsung.

Dengan antusias para peserta menghampiri meja Tzu Chi untuk mendapatkan celengan bambu sebelum acara arisan Marga Lie dimulai.

Relawan Tzu Chi menjelaskan poster mengenai misi kemanusian Tzu Chi Bandung, kepada salah satu peserta yang mengikuti arisan Marga Lie.

Semantara itu, tujuan dari kegiatan ini adalah menebar benih cinta kasih Tzu Chi kelebih banyak insan yang tergabung dalam grup, menggalang relawan informasi, menggalang hati dan menggalang dana melalui celengan bambu. Dengan begitu  apa yang dicita-citakan oleh Tzu Chi untuk mewujudkan masyarakat yang harmonis dan mewujudkan dunia bebas dari bencana bisa terlaksana.

Menurut Herman Widjaja selaku ketua Tzu Chi Bandung, mengatakan ini adalah moment yang tepat untuk menyosialisasikan SMAT pada acara arisan Marga Lie. Dengan ini, para peserta yang hadir dapat memahami betul mengenai Yayasan Buddha Tzu Chi. "Sesuai dengan program dari pusat tentunya dari Taiwan juga, kita ingin celengan bambu ini lebih bermasyarakat dan bisa lebih banyak orang lagi agar bisa menumbuhkan rasa cinta kasihnya,” kata Herman. Ia pun menambahkan, "Mudah-mudahan nanti pada waktu menuangkan celengan bambu kita akan lebih intensif lagi, seperti menayangkan kasus-kasus yang pernah di tangani oleh Tzu Chi Bandung dengan begitu bisa lebih menyentuh para peserta arisan. Dan saya lihat hari ini hasilnya cukup baik ya, banyak orang juga yang meminta celengan tersebut,” lengkap Herman. “Mudah-mudahan saja kedepannya bisa lebih baik,” tambahnya.

Semoga melalui program SMAT ini akan tumbuh semakin luas benih-benih insan Tzu Chi disetiap lapisan masyarakat, sehingga apa yang dicita-citakan oleh Tzu Chi menuju dunia terbebas dari bencanan dan semua umat manusia dapat berdampingan dengan damai dan indah.


Artikel Terkait

Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -