Ikhlas Memberi dengan Sukacita (Bag.2)

Jurnalis : Metasari, Stephen Ang (He Qi Utara), Fotografer : Stephen Ang (He Qi Utara)
 

foto
Para relawan Tzu Chi dari Jakarta, luar kota, dan luar negeri dengan penuh sukacita menyambut peresmian Jing Si Books & Cafe di Kompleks Tzu Chi Center di PIK, Jakarta Utara.

Jing Si Book & Café Tzu Chi Centre perdana dibuka pada tanggal 5 Oktober 2012, dihadiri oleh para relawan Tzu Chi Indonesia dan luar negeri. Pukul 11.00 WIB seluruh relawan berbaris. Ketua Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei Shijie memimpin barisan, dengan didampingi Li Ping Shijie dan diikuti oleh relawan lainnya. Tepuk tangan meriah meramaikan suasana yang disambut dengan senyuman hangat oleh para staf Jing Si. Pembukaan pintu utama secara langsung menandakan bahwa Jing Si Book & Café di Kompleks Tzu Chi Center resmi dibuka.

Acara soft opening berlangsung sederhana dan suasana kebersamaan terlihat begitu erat. Bukan hanya relawan dari Jakarta yang berkesempatan hadir, namun relawan dari luar negeri dan luar kota turut bergabung untuk mensyukuri bertambahnya rumah bagi insan Tzu Chi, Jing Si Books & Cafe yang berada di dalam Kompleks Tzu Chi Center. Jing Si Books & Café bukan hanya sebagai book store saja, tetapi di sini juga merupakan tempat berkumpul relawan untuk sharing dharma, sekaligus mendalami ajaran Master Cheng Yen. Jing Si Books & Café juga merupakan tempat menggalang hati dan menggarap Bodhisatwa baru. Di sini para staf Jing Si selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk para pengunjung. Tak lupa staf Jing Si juga turut menjelaskan filosofi- filosofi yang terkandung di setiap produk Jing Si.

Persiapan untuk pembukaan Jing Si Books & Café ini membutuhkan waktu 1 minggu lamanya. "Saya sangat Gan En dengan para relawan, mereka sangat membantu kita," ujar Rosalina Shijie selaku staf Jing Si. Bukan hanya relawan Jakarta saja yang membantu, tetapi relawan dari Medan, Makassar serta relawan Singapura juga ikut ambil bagian. Mereka membantu mendekorasi dan menata produk Jing Si. "Relawan bedah buku juga datang membantu kami, mulai dari pengecekan barang-barang Jing Si, sampai membantu membersihkan peralatan yang ada di sini," sambung Rosalina Shijie.

foto  foto

Keterangan :

  • Acara soft opening berlangsung sederhana dan suasana kebersamaan terlihat begitu erat. Bukan hanya relawan dari Jakarta yang berkesempatan hadir, namun relawan dari luar negeri dan luar kota turut bergabung (kiri)
  • Diharapkan dengan adanya Jing Si Books & Cafe di Tzu Chi Center ini bisa lebih memasyarakatkan budaya humanis Tzu Chi dan ajaran Master Cheng Yen (kanan)

Berbeda dengan tiga tempat sebelumnya yang berlokasi di Pluit, Mal Kelapa Gading, dan Blok M Plasa, Jing Si Books & Café di Tzu Chi Centre ini terdapat hal yang cukup menarik, salah satunya di bagian atap teras Jing Si Books & Café yang terbuat dari kaca dan dilengkapi dengan tirai ini dapat dibuka, agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam ruangan dengan tujuan menghemat lampu di pagi dan siang hari. Suasana tenang dan damai ini sangat cocok untuk mereklasasikan batin kita sambil menikmati minuman segar dan alunan musik yang indah. Mira dan Vivi Shijie, relawan yang berasal dari Padang ini mengatakan bahwa mereka sangat suka berada di dalam ruangan. "Di Padang belum ada Jing Si Books & Café, produk-produk Jing Si hanya diletakan di stand-stand saja, belum berbentuk book store," ujar Vivi Shijie.

Selain itu Jing Si Books & Café menyediakan berbagai macam perlengkapan makan, jenis minuman, dan makanan vegetarian, mulai dari biskuit, mi instan, nasi instan, sup vegetarian dan lainnya. Buku-buku dharma Master Cheng Yen juga tersedia, diantaranya Teladan Cinta Kasih, Lingkaran Keindahan, 20 Kesulitan Dalam Kehidupan, Pedoman Guru Humanis, Buku Kata Perenungan sampai bacaan untuk anak-anak. DVD & CD dari kumpulan soundtrack Drama DAAI Taiwan menjadi salah satu yang diminati. Saat ini juga telah tersedia produk daur ulang dari botol plastik yang diproduksi oleh DAAI Tech untuk mendukung misi pelestarian lingkungan, seperti selimut, baju, tas, dan peralatan bayi seperti kaos kaki dan sepatu.

foto  foto

Keterangan :

  • Lii Lee Shixiong, relawan Tzu Chi Taiwan tengah menunjukkan keterampilannya dalam menulis kaligrafi Mandarin (kiri)
  • Tulisan berbentuk kaligrafi tersebut mengajak semua pengunjung yang datang untuk membeli buku, di mana setiap buku yang dibeli akan dilukiskan secara langsung oleh Lii Lee Shixiong beserta timnya (kanan)

Dalam rangka menyambut Grand Opening Jing Si Books & Café Tzu Chi Center dan peresmian Aula Jing Si, pada tanggal 6-7 Oktober 2012, sebanyak tujuh relawan dari Taiwan khusus datang untuk mempersembahkan lukisan kaligrafi kepada relawan dan para pengunjung. Salah satunya adalah Lii Lee Shixiong, yang mengoordinir kegiatan khusus ini. Sehari sebelumnya beliau bertemu dengan Livia Shijie untuk membahas apa saja yang perlu disiapkan nantinya. Keesokan harinya, selembar poster yang ditempel di tembok samping Jing Si Books & Café terlihat sangat indah sekali. Tulisan berbentuk kaligrafi tersebut mengajak semua pengunjung yang datang untuk membeli buku, di mana setiap buku yang dibeli akan dilukiskan secara langsung oleh Lii Lee Shixiong beserta timnya.

Relawan dari berbagai kota terlihat begitu antusias dan langsung antri menunggu giliran agar bukunya dihias dengan lukisan dari Shixiong/ Shijie Taiwan tersebut. Gambar berbentuk tanaman seperti pohon bambu dan bunga warna-warni menjadi khas utama, ditambah dengan kata perenungan Master Cheng Yen yang ditulis dalam kaligrafi Mandarin. Mulai dari siang sampai sore tak henti-hentinya mereka melayani para pengunjung Jing Si Books & Café. Kebahagiaan yang dirasakan oleh para pengunjung menjadi kebahagiaan mereka juga. Ketulusan dan keikhlasan memberi dengan sukacita terlihat dari hasil karya mereka. Beberapa diantaranya merupakan Bodhisatwa tua, tapi tangan dan kreativitas yang dituangkan dalam setiap lembaran terlihat begitu profesional. Sungguh merupakan pengalaman berharga yang tak pernah terlupakan karena belajar dharma melalui lukisan bisa begitu menyenangkan. Seperti yang dikatakan oleh Lii Lee Shixiong, "Pengunjung dapat merasakan bahwa ternyata sebuah buku bisa dihias menjadi begitu indah dan juga terdapat tulisan kata-kata perenungan Jing Si."

"Beberapa hari ini kita sangat bahagia. Rumah baru kita memang besar, selain kita jalan capek dan kadang-kadang nyasar, ingatlah untuk sering kembali dan menjadi relawan bersama-sama menjaga rumah kita. Jangan lupa bahwa kita ada Jing Si Books & Café, dan di sini merupakan tempat kita untuk berkumpul dan belajar. Tentunya ini juga membutuhkan dukungan dari shixiong-shijie sekalian untuk berjuang bersama," tutur Liu Su Mei Shijie kepada semua relawan yang hadir.


Selesai

 

 

 
 

Artikel Terkait

Suara Kasih: Membedakan yang Benar dan Salah

Suara Kasih: Membedakan yang Benar dan Salah

20 Agustus 2011 Semua makhluk hidup di dunia ini memiliki karma kolektif. Semua makhluk hidup yang dimaksud oleh Buddha adalah makhluk yang memiliki kesadaran dan benih Kebuddhaan.
Kemajuan Signifikan pada Trisya Usai Implant Koklea

Kemajuan Signifikan pada Trisya Usai Implant Koklea

03 Mei 2024

Kabar gembira datang dari Diandra Batrisya (6) yang menerima bantuan implant koklea dari Tzu Chi Indonesia. Delapan bulan berlalu sejak implan koklea terpasang di kedua telinganya, banyak kemajuan pada Trisya.

Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -