Ikhlas Memberi dengan Sukacita (Bag.2)
Jurnalis : Metasari, Stephen Ang (He Qi Utara), Fotografer : Stephen Ang (He Qi Utara)
|
| ||
Acara soft opening berlangsung sederhana dan suasana kebersamaan terlihat begitu erat. Bukan hanya relawan dari Jakarta yang berkesempatan hadir, namun relawan dari luar negeri dan luar kota turut bergabung untuk mensyukuri bertambahnya rumah bagi insan Tzu Chi, Jing Si Books & Cafe yang berada di dalam Kompleks Tzu Chi Center. Jing Si Books & Café bukan hanya sebagai book store saja, tetapi di sini juga merupakan tempat berkumpul relawan untuk sharing dharma, sekaligus mendalami ajaran Master Cheng Yen. Jing Si Books & Café juga merupakan tempat menggalang hati dan menggarap Bodhisatwa baru. Di sini para staf Jing Si selalu berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk para pengunjung. Tak lupa staf Jing Si juga turut menjelaskan filosofi- filosofi yang terkandung di setiap produk Jing Si. Persiapan untuk pembukaan Jing Si Books & Café ini membutuhkan waktu 1 minggu lamanya. "Saya sangat Gan En dengan para relawan, mereka sangat membantu kita," ujar Rosalina Shijie selaku staf Jing Si. Bukan hanya relawan Jakarta saja yang membantu, tetapi relawan dari Medan, Makassar serta relawan Singapura juga ikut ambil bagian. Mereka membantu mendekorasi dan menata produk Jing Si. "Relawan bedah buku juga datang membantu kami, mulai dari pengecekan barang-barang Jing Si, sampai membantu membersihkan peralatan yang ada di sini," sambung Rosalina Shijie.
Keterangan :
Berbeda dengan tiga tempat sebelumnya yang berlokasi di Pluit, Mal Kelapa Gading, dan Blok M Plasa, Jing Si Books & Café di Tzu Chi Centre ini terdapat hal yang cukup menarik, salah satunya di bagian atap teras Jing Si Books & Café yang terbuat dari kaca dan dilengkapi dengan tirai ini dapat dibuka, agar cahaya matahari dapat masuk ke dalam ruangan dengan tujuan menghemat lampu di pagi dan siang hari. Suasana tenang dan damai ini sangat cocok untuk mereklasasikan batin kita sambil menikmati minuman segar dan alunan musik yang indah. Mira dan Vivi Shijie, relawan yang berasal dari Padang ini mengatakan bahwa mereka sangat suka berada di dalam ruangan. "Di Padang belum ada Jing Si Books & Café, produk-produk Jing Si hanya diletakan di stand-stand saja, belum berbentuk book store," ujar Vivi Shijie. Selain itu Jing Si Books & Café menyediakan berbagai macam perlengkapan makan, jenis minuman, dan makanan vegetarian, mulai dari biskuit, mi instan, nasi instan, sup vegetarian dan lainnya. Buku-buku dharma Master Cheng Yen juga tersedia, diantaranya Teladan Cinta Kasih, Lingkaran Keindahan, 20 Kesulitan Dalam Kehidupan, Pedoman Guru Humanis, Buku Kata Perenungan sampai bacaan untuk anak-anak. DVD & CD dari kumpulan soundtrack Drama DAAI Taiwan menjadi salah satu yang diminati. Saat ini juga telah tersedia produk daur ulang dari botol plastik yang diproduksi oleh DAAI Tech untuk mendukung misi pelestarian lingkungan, seperti selimut, baju, tas, dan peralatan bayi seperti kaos kaki dan sepatu.
Keterangan :
Dalam rangka menyambut Grand Opening Jing Si Books & Café Tzu Chi Center dan peresmian Aula Jing Si, pada tanggal 6-7 Oktober 2012, sebanyak tujuh relawan dari Taiwan khusus datang untuk mempersembahkan lukisan kaligrafi kepada relawan dan para pengunjung. Salah satunya adalah Lii Lee Shixiong, yang mengoordinir kegiatan khusus ini. Sehari sebelumnya beliau bertemu dengan Livia Shijie untuk membahas apa saja yang perlu disiapkan nantinya. Keesokan harinya, selembar poster yang ditempel di tembok samping Jing Si Books & Café terlihat sangat indah sekali. Tulisan berbentuk kaligrafi tersebut mengajak semua pengunjung yang datang untuk membeli buku, di mana setiap buku yang dibeli akan dilukiskan secara langsung oleh Lii Lee Shixiong beserta timnya. Relawan dari berbagai kota terlihat begitu antusias dan langsung antri menunggu giliran agar bukunya dihias dengan lukisan dari Shixiong/ Shijie Taiwan tersebut. Gambar berbentuk tanaman seperti pohon bambu dan bunga warna-warni menjadi khas utama, ditambah dengan kata perenungan Master Cheng Yen yang ditulis dalam kaligrafi Mandarin. Mulai dari siang sampai sore tak henti-hentinya mereka melayani para pengunjung Jing Si Books & Café. Kebahagiaan yang dirasakan oleh para pengunjung menjadi kebahagiaan mereka juga. Ketulusan dan keikhlasan memberi dengan sukacita terlihat dari hasil karya mereka. Beberapa diantaranya merupakan Bodhisatwa tua, tapi tangan dan kreativitas yang dituangkan dalam setiap lembaran terlihat begitu profesional. Sungguh merupakan pengalaman berharga yang tak pernah terlupakan karena belajar dharma melalui lukisan bisa begitu menyenangkan. Seperti yang dikatakan oleh Lii Lee Shixiong, "Pengunjung dapat merasakan bahwa ternyata sebuah buku bisa dihias menjadi begitu indah dan juga terdapat tulisan kata-kata perenungan Jing Si." "Beberapa hari ini kita sangat bahagia. Rumah baru kita memang besar, selain kita jalan capek dan kadang-kadang nyasar, ingatlah untuk sering kembali dan menjadi relawan bersama-sama menjaga rumah kita. Jangan lupa bahwa kita ada Jing Si Books & Café, dan di sini merupakan tempat kita untuk berkumpul dan belajar. Tentunya ini juga membutuhkan dukungan dari shixiong-shijie sekalian untuk berjuang bersama," tutur Liu Su Mei Shijie kepada semua relawan yang hadir.
|
| ||
Artikel Terkait
Mewariskan Pelita dengan Tekad Tak Tergoyahkan
13 Februari 2024Barisan Tzu Ching Medan kini semakin panjang dengan dilantiknya 24 anggota baru. Pelantikan kali ini bertema We Are The Light, There is no Wandering to Shine.
Bersumbangsih Melalui Donor Darah
27 September 2016Pemberkahan Awal Tahun Tzu Chi Medan
03 Maret 2021Pemberkahan Awal Tahun di Tzu Chi Medan yang berlangsung secara secara daring, digelar pada Minggu 28 Februari 2021. Total pesertanya ada 384 orang. “Tzu Chi di tahun 2020 telah semaksimal mungkin mendistribusikan bantuan ke masyarakat, ini semua berkat dukungan para donatur dan juga para relawan,” ujar Su Pun Wui, Ketua Tzu Chi Medan.