Ikrar 1.000 Hati untuk DAAI TV
Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta Wulandari, Dok. PribadiYessie Christina, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1 menceritakan ikrarnya di hadapan 115 peserta Relawan Abu Putih yang dilaksanakan pada Minggu, 10 Desember 2017.
Master Cheng Yen dalam satu kesempatan ceramahnya mengatakan: “Saya sering berkata, kita harus memanfaatkan setiap detik dan waktu dengan baik. Manfaatkanlah waktu yang ada saat ini, pertahankanlah niat baik yang timbul seketika. Mempertahankan berarti menjaga selamanya. Saat sebersit niat baik muncul dalam hati, kita harus mempertahankannya serta mewujudkannya ke dalam tindakan nyata. Inilah yang disebut mempertahankan niat baik.”
Hal itu lah yang dijalankan oleh murid-murid Master Cheng Yen. Mereka menggenggam tekad awal dan sebersit niat baik dalam bersumbangsih di Tzu Chi. Yessie Christina, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1, adalah satu dari ribuan relawan tersebut. Pada pertengahan bulan November 2017 lalu, Yessie dilantik sebagai komite Tzu Chi di Hualien, Taiwan. Di hadapan Master Cheng Yen, ia berikrar untuk menggalang 1.000 hati untuk mendukung DAAI TV Indonesia.
“Saya tahu ikrar ini tidak mudah untuk dijalankan, namun saya tahu ini adalah hal baik sehingga saya terus berusaha dengan tulus dan semangat,” ucapnya di hadapan 115 peserta pelatihan Relawan Abu Putih He Qi Utara 1, Minggu 10 Desember 2017 lalu.
Di hadapan Master Cheng Yen, Yessie berikrar untuk menggalang 1.000 hati untuk mendukung DAAI TV Indonesia. Hingga kini, hampir sebulan ia menjalankan ikrarnya, sudah ada 245 hati yang tergalang untuk DAAI TV Indonesia.
Yessie bercerita bahwa ikrarnya itu timbul ketika mendengar satu sharing dari salah satu pemateri training yang merupakan staf Da Ai TV Taiwan. Dalam sharing itu diceritakan ada seorang pengemudi taksi yang gemar mabuk-mabukan. Karena hobinya itu, dia sampai tidak bisa membedakan langit dan bumi. Istri dan anaknya kerap menjadi korban kekerasan dari sang suami padahal pernikahan mereka sudah berlangsung 25 tahun. Sepanjang perjalanan perkawinan itu, keluarganya sudah terasa seperti neraka.
Satu kali, seorang staf Da Ai TV memesan taksinya dan ia lalu menyalakan saluran Da Ai. Tak disangka suara Master Cheng Yen terdengar begitu ia menyalakan salurannya. Master saat itu berceramah tentang kebiasaan buruk dan mabuk-mabukan, Master berkata: “Kalau kamu setiap hari hanya mabuk-mabukan sampai tidak bisa membedakan langit dan bumi, apakah pernah kamu tanyakan pada hati kamu, bagaimana perasaan istri dan anakmu di rumah? Saat itu juga, pengemudi taksi itu menangis”. Ia pulang dan meminta maaf kepada istri dan anaknya sekaligus berhenti dari kebiasaan buruknya.
Menjaga Nyala dari Sebersit Niat
“Mendengar kisah itu saya langsung terharu. Da Ai telah membuat kehidupan yang gelap bisa kembali menemukan cahayanya,” ucap Yessie. Saat itu pula timbul sebersit niat dalam hatinya untuk mendukung DAAI TV Indonesia.
Setelah pulang dari Taiwan, Yessie lalu menyusun perencanaan untuk menjalankan
ikrarnya. Ia juga mencatat dengan detil sebersit niat yang timbul dalam hatinya
tersebut. Catatan itu ia simpan dan selalu ia baca berulang-ulang sebagai
pengingat dan penyemangat.
Setiap hari, Yessie berkeliling kompleks rumahnya untuk sekadar memberikan informasi mengenai kegiatan daur ulang dan menyosialisasikan kebaikan dari DAAI TV.
Setiap hari, ia berkeliling kompleks rumahnya untuk sekadar memberikan informasi mengenai kegiatan daur ulang dan menyosialisasikan kebaikan dari DAAI TV. “Ada yang welcome, ada juga yang dengan keras menolak. Saya tetap memberikan pengertian bahwa berapapun nilainya tidak menjadi masalah, yang penting adalah ketulusan hati. Saya mengucapkan terima kasih kepada semuanya. Ini adalah pelatihan diri,” ungkapnya tersenyum.
“Master Cheng Yen berkata bahwa semua orang pada dasarnya baik, namun debu kehidupan menutupi kebaikan itu. Master ingin setiap orang kembali ke dasarnya kebaikan itu karena itu saya merasa jalinan jodoh ini harus saya genggam,” imbuhnya.
Ekspresi bahagia terpancar dari dirinya maupun donator yang turut bersumbangsih.
Hingga kini, hampir sebulan ia menjalankan ikrarnya, sudah ada 245 hati yang tergalang untuk DAAI TV Indonesia. Pencapaian ini membuat semangatnya terpacu, terlebih lagi ada sebanyak 58 staf DAAI TV yang mendengar sharingnya pada kegiatan Pelatihan Relawan Abu Putih He Qi Utara 1.
“Mendengar ada banyak staf dari DAAI TV yang ikut menjadi relawan, saya kembali terharu. Saya merasa ini gebrakan yang sangat positif dan sangat bersyukur dengan begitu kan kerisauan Master akan berkurang,” kata ibu 3 anak ini. “Selama ini tim DAAI TV sudah meliput semua kisah yang menginspirasi, namun apabila mereka terlibat dalam kerelawanan ini, hatinya akan semakin tergugah,” harap Yessie.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Mendalami Budaya Humanis Tzu Chi
29 April 2015Pada pelatihan kali ini, tidak hanya relawan Abu Putih yang mengikuti pelatihan, namun relawan yang baru bergabung (relawan kembang) pun juga ikut. Sebanyak 67 relawan penuh semangat mengikuti pelatihan relawan untuk mengenal lebih dekat Tzu Chi.