Ikrar Dalam Hati
Jurnalis : Rudi Santoso (He Qi Utara), Fotografer : Rudi Santoso (He Qi Utara)Dalam training 4 in 1 kali ini, semua relawan dapat menyaksikan pementasan drama pertobatan Air Samadhi yang dimainkan oleh insan Tzu Chi Taiwan. |
| ||
Kedatangan Liwan Shixiong ke Taiwan kali ini adalah kali pertama kalinya seperti juga istrinya, Meliani Sulistio Shijie. Meliani juga merasa sangat terharu dan bahagia bisa mengikuti training kali ini. “Saya akan menggalang lebih banyak relawan lagi sepulang saya ke Indonesia, lalu saya juga bertekad untuk bervegetarian dan mengikuti langkah Master Cheng Yen selama-lamanya,” ujar Meliani dengan mata berkaca-kaca. Pasangan relawan ini juga berikrar untuk menggalang donatur sebanyak-banyaknya agar yang ikut menanam berkah tidak hanya relawan, tetapi masyarakat juga bisa ikut mengarap ladang berkah dengan menjadi donatur Tzu Chi. Rasa haru, tekad untuk bervegetarian dan mau mengikuti langkah Master Cheng Yen untuk selama-lamanya tidak hanya datang dari Liwan dan Meliani, banyak relawan lain yang begitu tersentuh dan berikrar untuk mengikuti anjuran Master Cheng Yen untuk bervegetarian dan mengikuti langkah beliau untuk selama-lamanya. “Seekor semut di kaki Gunung Sumeru. Kata-kata Master Cheng Yen yang paling membuat saya terharu. Oleh karena itu saya bertekad untuk bervegetarian dan mengikuti langkah Master Cheng Yen untuk selama-lamanya,” ujar Meliana Tandri sambil menyeka air yang terus membasahi kedua pipinya. “Saya juga sangat berterima kasih atas dorongan Like Shijie yang selalu memberikan saya semangat untuk menghafal buku pertobatan dan melakukan Gong Xiu sehingga saat menyaksikan drama pertobatan di Taipei Arena saya juga bisa ikut menyanyikan syair itu. Saya sangat beruntung mendapat kesempatan ikut training kali ini.” Sambung meliana Tandri.
Keterangan :
Hal serupa juga diutarakan oleh Zeng Xiu Hua Shijie, “Hari ini saya sangat bahagia dan penuh sukacita karena saya dapat berkesempatan untuk bertemu Master Cheng Yen yang penuh welas asih dan cinta kasih. Kalau ditanya apa kebahagiaan saya seumur hidup ini adalah kebahagiaan hari ini yang tidak terlupakan. Namun saya sedikit menyesal karena saya merasa saya agak terlambat datang menenui Master Cheng Yen. Karena saya sudah 10 tahun menjadi relawan, tetapi baru hari ini saya berkesempatan untuk pulang ke kampung halaman batin insan Tzi Chi,” ucapnya. Xiu Hua Shijie berkisah bahwa sebenarnya ia ingin pulang ke kampung halaman batin, namun ia menemui banyak sekali rintangan dan halangan. Salah satu rintangan itu adalah suaminya yang sakit dan ia harus menjaga dan merawat suaminya selama hampir 5 tahun hingga akhir hayat suaminya. Namun ia bersyukur akhirnya harapan untuk bisa melihat Master Cheng Yen telah terwujud hari ini. Dari wajahnya terpancar rasa sukacita yang mendalam.
Keterangan :
Dalam training ini banyak sekali kisah relawan mengharukan, misalnya Freddy, relawan Tzu Chi Pekanbaru yang juga pertama kali pulang ke kampung halaman batin. Sebenarnya ia sudah mengenal Tzu Chi sejak duduk di bangku kelas 3 SD saat ia bersekolah di Medan. Ia mengenal Tzu Chi dari DAAI TV Taiwan. Ketika melihat Master Cheng Yen di Da Ai TV Taiwan, Freddy merasa ada ikatan batin yang kuat dengan Master Cheng Yen dan di dalam hati kecilnya ia berpikir suatu hari ia akan bertemu dengan Master Cheng Yen. Waktu pun berlalu, setamat SMA sekitar tahun 2008, ia melihat logo Tzu Chi di suatu mal di kota Medan. Lalu ia menghampiri dan bertanya bagaimana menjadi relawan. Tak lama ia pun bergabung dalam barisan Tzu Ching. Ia pernah mengikuti Tzu Ching Camp 3 di Jakarta. Freddy merasa sangat beruntung dan bersyukur karena hari ini bisa melihat Master Cheng Yen secara langsung. Relawan yang ikut training kali ini juga sangat merasakan keakraban dan perhatian yang sangat luar biasa dari relawan-relawan Taiwan. Mereka tanpa lelah menyiapkan makanan dan segala keperluan relawan, termasuk membersihkan kamar dan lain sebagainya. Ketulusan mereka sangat menggugah hati relawan yang ikut training kali ini. Dalam hati setiap relawan sangat bersyukur dapat ikut dalam training kali ini. Jalinan jodoh sangatlah beragam, namun ketika jalinan jodoh muncul maka sejauh apapun jarak tidak akan menjadi halangan. Master Cheng Yen mengingatkan kepada kita semua agar terus menjalankan hidup ini dengan penuh kesadaran, kalau sesekali lengah harus cepat-cepat berkonsentrasi kembali. Hidup adalah sebuah anugerah. Terlahir menjadi manusia adalah sebuah berkah. Dapat menjalankan Dharma adalah suatu kebahagiaan tiada tara. | |||
Artikel Terkait
Sinergi Tzu Chi dan TNI dalam Meningkatkan Kesehatan Masyarakat
29 September 2017Puncak acara Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-120 di Cilegon yang bekerja sama dengan TNI dalam rangka HUT TNI ke-72 berlangsung pada Kamis, 28 September 2017. Dalam kesempatan ini, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma secara simbolis menerima piagam penghargaan dari Panglima TNI Jederal Gatot Nurmantyo sebagai mitra TNI dalam kegiatan bakti sosial untuk masyarakat.