Indahnya Berbagi Kasih di Bulan Ramadan
Jurnalis : Nuraina Ponidjan (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan)Relawan memperkenalkan visi dan misi Tzu Chi dan mengajak anak-anak menyayangi bumi, misalnya melakukan pelestarian lingkungan.
Yayasan Buddha Tzu Chi merupakan yayasan kemanusiaan yang menebarkan cinta kasih universal. Meski berlandaskan Agama Buddha, namun penyebaran cinta kasihnya lintas agama. Ini sesuai dengan tekad Master Cheng Yen "Demi Ajaran Sang Buddha dan Demi semua makhluk hidup".
Minggu pagi, 12 Juni 2016, para relawan Tzu Chi Kisaran sudah sibuk mempersiapkan kunjungan ke Panti Asuhan Muhammadiyah Kisaran. Kesibukan terutama terlihat di dapur, di mana para relawan memasak makanan berbuka puasa. Ada sayur mayur, kue dan untuk es buah. Semuanya mengerjakan dengan tulus, termasuk beberapa relawan yang beragama Islma. Meski sedang berpuasa, tak ada kata lemas.
Wardi selaku koordinator acara mengatakan, selain menjalin silaturrahmi dan berbagi kasih, kunjungan ke panti asuhan juga untuk mengajak anak panti mencintai lingkungan. "Tujuan kita berbuka puasa bersama anak-anak panti asuhan adalah menjalin jodoh baik dengan anak-anak panti. Karena mereka membutuhkan cinta kasih. Kita juga mengajak mereka untuk ikut menyelamatkan bumi dengan ikut dalam pelestarian lingkungan,” kata Wardi.
Panti Asuhan Muhammadiyah Kisaran sendiri dihuni oleh 21 putra dan 35 putri dengan dua tempat tinggal yang berbeda. Yaitu Panti Asuhan Putra dan Panti Asuhan Putri.
Kedatangan para relawan pada pukul 16.00 WIB ini disambut gembira oleh anak-anak dan pengurus panti. Acara dimulai dengan pengenalan visi dan misi Yayasan Buddha Tzu Chi. Selanjutnya para relawan mulai menjelaskan tentang pelestarian lingkungan. Anak-anak diajak untuk menyayangi bumi.
Menjelang Adzan Maghrib, relawan menyuguhkan kue dan minuman.
Para relawan mempersiapkan makanan untuk berbuka puasa. Ada nasi dan lauk pauk, sayur, kue dan es buah.
Tasya, salah satu anak panti mengatakan, kunjungan relawan mampu mengobati rasa rindu pada sang ibu. Saat banjir melanda Kota Duri empat tahun lalu, Tasya dititipkan ke panti. Sejak itu, sang ibu tak pernah mengunjunginya. "Walaupun saya sangat merindukan Ibu namun hari ini saya sangat senang karena mendapat perhatian dan kasih sayang. Saya juga banyak mendapatkan ilmu sehingga kedepannya tidak boleh sembarangan membuang sampah,” ungkap Tasya.
Menjelang bedug Magrib, relawan sibuk menyuguhkan minuman dan kue sebagai menu pembuka. Sebelum menyantap nasi dan lauk pauk, anak- anak panti terlebih dulu menunaikan sholat. Acara makan bersama pun kemudian diawali dengan doa.
Melihat anak-anak makan dengan lahap, relawan merasa sangat senang dan bersyukur. Seperti yang diungkapkan Siti Asnah. "Saya sendiri beragama Islam dan juga sedang berpuasa. Saya bersyukur bisa berbagi kasih dengan anak-anak panti asuhan seperti dulu Yayasan Buddha Tzu Chi membantu semua biaya rumah sakit dan juga memberi dukungan moral kepada saya ketika anak saya mengalami kecelakaan. Mulai saat itu juga saya bertekad mau ikut membantu orang lain, untuk itulah saya ikut dalam barisan relawan Tzu Chi, " ungkap Siti Asnah.
Kepala Panti Asuhan, Muhammad Ilham Surya Lubis mengaku sangat berterima kasih atas kunjungan para relawan. Selain itu anak-anak juga mendapatkan banyak ilmu tentang cinta kasih universal dan cinta kepada lingkungan. “ Misi Tzu Chi sebenarnya sama dengan misi kemanusiaan yang sedang kami gerakkan. Maka dari itu kami menyambut baik jalinan jodoh ini. Kedepannya kami harap kita bisa saling berbagi, saling berbuat untuk sesama umat beragama,” pungkasnya.