Indahnya Berbagi Kasih

Jurnalis : Fitriyani.M (Tzu Chi Makassar), Fotografer : Sry Wahyuni dan Robin Johan (Tzu Chi Makassar)
 
 

foto
Mencukur rambut, salah satu yang dilakukan oleh para relawan Tzu Chi dan Tzu Ching dalam memberikan perhatian khusus kepada oma dan opa.

Minggu, 7 Juli 2013, relawan Tzu Chi dan Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) Makassar mengadakan kunjungan kasih ke Panti Jompo Tresna Werdha Gau Mabaji Gowa. Ini adalah pengalaman pertama bagi para anggota Tzu Ching Makassar berkunjung ke panti jompo. Panti ini terletak di Jl.Poros Malino KM.29 Samaya, Kecamatan Bontomarannu, Kabupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan.

 

 

“Awalnya panti ini bernama Liposos (Lingkungan Pondok Sosial) yang bergerak di bidang sosial seperti menampung gelandangan, pecandu Narkoba, lansia serta orang-orang yang memiliki permasalahan  sosial lainya. Yayasan  ini dulu bertempat di Jl. Cendrawasih, tetapi sejak tahun 1977 yayasan ini berubah nama menjadi Panti Sosial Tresna Werdha dan hanya menangani para lansia atau berubah menjadi panti jompo,” ungkap Hariani salah satu pengelola panti.

Sekarang, yayasan ini di pimpin oleh Udan Suheli, AKS.M.Pd. Panti jompo ini memiliki 4 program, yaitu program reguler, program home care service, program day care service, dan program penanganan trauma lanjut usia. Kami mengunjungi program reguler yang memang tinggal di dalam panti sebanyak 100 orang.

Tujuan para relawan Tzu Chi dan Tzu Ching  Makassar  dalam kunjungan kasih ini adalah untuk berbagi kasih kepada opa dan oma dengan memberikan pelayanan, seperti, memotong kuku dan rambut, bernyanyi bersama, berjoget bersama, serta bermain games. Selain itu, seperti biasanya para relawan Tzu Chi dan Tzu Ching memberikan perhatian khusus kepada oma dan opa, makan siang bersama, bernyanyi dan berjoget bersama, serta membagikan beberapa bingkisan. Anak-anak Tzu Ching penuh semangat berbagi kasih. Meskipun hujan, mereka tetap  berkeliling panti dari kamar ke kamar mengunjungi oma dan opa yang sudah tidak bisa ke ruangan .

“Saya sangat senang. Kalau Yayasan Buddha Tzu Chi yang ke sini selalu menyenangkan dan memberikan kesan tersendiri bagi kami. Selain itu, perhatian yayasan ini sangat berbeda dengan yang lain, karena yang mereka lakukan seperti bernyanyi dan berjoget bersama, menggunting kuku serta  mencukur rambut kami, terasa (seperti) cucu kami sendiri yang melakukanya,” ungkap Oma Masa yang sudah 23 tahun tinggal di panti ini.

foto   foto

Keterangan :

  • Para oma dan opa dengan antusias menyambut kunjungan relawan Tzu Chi dan Tzu Ching pada Minggu, 7 Juli 2013 (kiri).
  • Relawan yang hadir juga mengajak para oma dan opa untuk bergojet bersama. Mereka pun nampak senang dengan kegiatan yang dilakukan oleh Tzu Chi (kanan).

Rasa bahagia juga dituturkan oleh Opa Minggus Manuhutu yang sudah 9 tahun menjadi penghuni panti ini. “Kalau yayasan ini mengunjungi kami selalu berkesan. Yayasan Tzu Chi ini juga sudah sangat sering datang mengunjungi kami. Pesan saya, semoga yayasan ini semakin baik dan panjang umur, begitu pun kami sehingga jalinan jodoh mempertemukan kita lagi,” ungkapnya.

Pelajaran dari Kunjungan Kasih
Bagi relawan Tzu Chi dan Tzu Ching, kunjungan kasih ini menghadirkan kesan mendalam. Misalnya saja rasa haru, karena dapat melihat dan berinteraksi dengan para opa dan oma yang hidup jauh dari keluarganya. Kita yang masih mempunyai orang tua harus merasa bersyukur karena masih bisa hidup bersama dalam satu keluarga. Dan yang tak kalah penting, kita masih punya waktu untuk berbakti kepada mereka.

Nurul  yang pertama kali mengikuti kegiatan sosial di Tzu Chi, mengaku merasa senang dan terharu sebagai anak muda. Merasa gembira karena bisa menghibur oma dan opa, juga terharu karena teringat oma dan opa yang hidup di masa tua, tapi tidak didampingi oleh keluarga. “Saya merasa senang, oma dan opa itu memang sangat membutuhkan perhatian dari keluarga. Mengikuti kunjungan kasih ini saya mendapatkan banyak pelajaran, salah satunya saya harus lebih memperhatikan orang tua serta oma dan opa saya di rumah,” tuturnya.

 Kunjungan kasih ke panti jompo merupakan wujud rasa empati dari para relawan       Tzu Chi. Rasa lelah yang ada di benak kami seakan sirna setelah menyaksikan tawa gembira oma dan opa, yang semakin menyejukkan hati para relawan untuk terus bersumbangsih dan berbagi kasih.

  
 

Artikel Terkait

Bersumbangsih di Hari Ulang Tahun

Bersumbangsih di Hari Ulang Tahun

17 Desember 2009 Selama hampir 5 tahun lamanya, Han Han dan keluarganya dibantu oleh Tzu Chi. Selain membantu pengobatan Han Han, Tzu Chi pun memberikan bantuan sembako yang rutin diberikan setiap bulan kepada keluarganya serta bantuan untuk membayar biaya sewa rumah.
Menghadapi Kenyataan

Menghadapi Kenyataan

24 Juli 2009 Untuk memulai sharingnya, Acun memutar kisah dua pasien yang pernah dirawatnya: Asep dan Ani. Asep adalah seorang bocah laki-laki yang mengalami penyakit kelainan usus sehingga dari lubang di tengah perutnya terus keluar cairan kotoran yang berasal dari dalam tubuh, sampai-sampai untuk menampung cairan tersebut, diikatkan pula sebuah kantung plastik. Namun, menghadapi segala kesulitan itu, Asep dan sang ayah begitu tabah. Bahkan pada usianya yang masih begitu dini, Asep telah dioperasi sebanyak 7 kali!
Baksos yang Menginspirasi (Bag. 1)

Baksos yang Menginspirasi (Bag. 1)

15 Oktober 2010 Pada tanggal 2-3 Oktober 2010, Tzu Chi Batam kembali menggelar kegiatan Bakti Sosial Kesehatan yang didukung oleh Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia. Baksos ini dilaksanakan di RS Budi Kemuliaan (RSBK) Batam.
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -