Indahnya Kebersamaan di Malam Moon Cake Festival

Para relawan muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching), mempersembahkan lagu isyarat tangan  di hadapan para peserta yang menghadiri Moon Cake Gathering.

Semangat jiwa muda dalam menebar cinta kasih Tzu Chi ditunjukkan oleh para relawan muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) Bandung. Berbagai kegiatan amal dan budaya humanis Tzu Chi diperkenalkan serta disosilisasikan kepada masyarakat luas. Dengan begitu maka keberadaan Tzu Chi dan kontribusinya dapat dirasakan oleh seluruh penerima bantuan Tzu Chi.

Selain itu, kegiatan kebersamaan yang menyatukan antara relawan senior Tzu Chi, tamu undangan, dan muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) lainnya turut dipersembahkan pada sebuah acara yang dikemas secara unik serta berkesan.

Seperti pada hari Sabtu tanggal 14 September 2019, Tzu Ching Bandung menggelar acara Moon Cake Festival Gathering di halaman depan Aula Jing Si Tzu Chi Bandung, Jl. Jend. Sudirman No. 628. Sebanyak 54 peserta yang terdiri dari relawan Tzu Chi, donatur dan tamu undangan hadir di acara malam keakraban yang dipenuhi dengan suasana sukacita.

Para relawan Tzu Chi bersama tamu undangan menikamati suguhan acara malam keakraban yang dipersembahkan oleh Tzu Ching Bandung.

Salah satu peserta yang mengikuti acara Moon Cake Gathering yaitu Fransiscus Xavierins (65). Ia merasa senang bisa mengikuti acara ini 

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah untuk menjalin silaturahmi antar relawan dan masyarakat umum yang dibalut dengan misi budaya humanis Tzu Chi kepada seluruh peserta yang hadir pada acara tersebut. Melalui kegiatan ini pula  turut diperkenalkan Visi dan Misi Tzu Chi kepada masyarakat umum.

Makna dari Moon Cake itu sendiri adalah sebuah perayaan kue bulan yang istimewa untuk menyambut musim gugur. Di negara asalnya, Tiongkok, setiap tahunnya berdasarkan perhitungan kalender lunar Tionghoa (Imlek), festival ini jatuh pada tanggal 15 bulan ke-8. Sebagian besar masyarakat etnis Tionghoa, termasuk di Indonesia turut merayakan dengan penuh sukacita, serta menjadi ajang kumpul bersama dengan keluarga, sanak saudara, hingga sahabat.

Kegiatan ini sendiri diadakan dan digagas oleh para Tzu Ching Bandung demi mempererat tali persaudaraan dan jalinan jodoh bersama Tzu Chi. Hal ini disampaikan oleh penanggung jawab acara, sekaligus Ketua Tzu Ching Bandung, Delano. Menurut Delano, momen ini sangat tepat untuk berkumpul bersama mengenal satu sama lain dalam suasana akrab penuh kekeluargaan. “Kita juga memfasilitasi semua anggota Tzu Ching, Shigu, dan Shibo agar bisa bersama-sama merasakan kebersamaan ini," katanya.

Dipenghujung acara para relawan, donatur dan tamu undangan bersama-sama memperagakan lagu isyarat tangan berjudul Satu Keluarga. 

Malam itu, luapan kegembiraan dicurahkan oleh setiap peserta. Hampir tidak ada batasan-batasan usia, tua dan muda saling berdampingan duduk bersama. Canda tawa seolah menjadi bumbu penghangat suasana di malam yang dingin di kota Bandung.

Beragam acara turut menghiasi pada acara kebersamaan seperti persembahan isyarat tangan, sharing antar relawan, tanya jawab serta perayaan ulang tahun ke-16 Tzu Ching sehingga acara pun semakin meriah.

Kegiatan ini mendapatkan tanggapan positif dari salah satu tamu undangan yaitu Fransiscus Xavierins (65). Ia mengatakan bahwa kegiatan ini banyak manfaatnya, selain ajang silaturahmi juga dapat mengenal Tzu Chi lebih jauh lagi. ”Setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi ini sangat luar biasa, karena dilandasi oleh cinta kasih terhadap manusia artinya Yayasan Buddha Tzu Chi ini selalu siap sedia untuk berbakti atau membantu siapapun yang sedang dalam kesulitan,” ucapnya.

Semoga acara ini dapat memperkuat tali persaudaraan antar sesama, serta dapat menebarkan kembali cinta kasih Tzu Chi kepada masyarakat luas.

Editor: Hadi Pranoto