Inspirasi Bagi Semua Orang

Jurnalis : Mimi (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Chia Chai Chua, Hoon Tai Peng, Wismina (Tzu Chi Pekanbaru)
 
 

fotoRelawan Tzu Chi Pekanbaru melakukan penempelan poster Kata Perenungan Master Cheng Yen di sejumlah toko di sepanjang Jl. Tuanku Tambusai pada Sabtu, 12 Juni 2010..

Sejak Tzu Chi didirikan, budaya kemanusiaan menjadi salah satu bidang perhatian Tzu Chi. Saat ini bidang itu telah berkembang dan terus mengalir ke seluruh pelosok dunia. Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk menyebarluaskan cinta kasih ke seluruh dunia adalah dengan mengembangkan pikiran positif masyarakat luas yang dapat direalisasikan melalui satu tindakan, yaitu menyajikan kata-kata yang positif seperti kata-kata perenungan dari Master Cheng Yen.

Sinar matahari memang sangat terik. Namun panasnya sinar matahari siang hari tidak menghalangi sebuah rencana penggalangan cinta kasih yang telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya. Beberapa hari sebelum hari-H, xiao pu sa (Bodhisatwa Kecil) dari Kelas Budi Pekerti Tzu Chi yang sedang liburan sekolah, mengisi kegiatan hari liburnya dengan membantu melaminating poster-poster Kata Perenungan Master.

Kata-kata Sederhana yang Bijak
Tanggal 12 Juni 2010, pukul 13.00 WIB, relawan Tzu Chi Pekanbaru sudah mulai berdatangan dan terkumpullah 13 relawan, termasuk di dalamnya 3 xiao pu sa yang telah bersiap diri untuk diturunkan ke lapangan dalam usaha menjalankan misi “Hao Hua Yi Tiao Jie“ (Penempelan Poster Kata Perenungan). Sebagai permulaan kegiatan yang baru pertama kali dilakukan, relawan dibagi ke dalam 2 tim dan hanya turun ke satu jalan, yaitu Jalan Tuanku Tambusai, Pekanbaru. Sebelum melakukan kegiatan, relawan diberikan pengarahan terlebih dahulu oleh Chia Chai Chua Shixiong, koordinator kegiatan, agar kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Yang harus diperhatikan oleh setiap relawan dalam kegiatan ini antara lain, tata krama dalam mengenalkan diri, etika di saat meminta persetujuan untuk menempelkan Kata Perenungan,  dan lain-lainnya.

Sebagai jantung Kota Pekanbaru, Jalan Tuanku Tambusai menjadi pusat pertokoan barang-barang elektronik, spare part dan juga furnitur. Tibalah di sebuah toko dengan pemiliknya yang bernama Chai Long Chien. Sebagai salah satu tempat penjualan barang-barang spare part, setiap sisi dan sudut toko tentu sudah penuh diisi dengan stok barang dagangan. Namun dengan penuh sukacita Chai Long Chien menyambut kehadiran relawan, beliau tetap berusaha mencari celah agar kata renungan dapat ditempelkan.

Sebagai orang yang mengerti bahasa Mandarin dengan baik, makna kata renungan tentu sangat mudah diterima oleh beliau. “Saya sangat terkesan dengan kata perenungan Master Cheng Yen ini. Kata-katanya nggak bikin pusing dan dapat diterima. Tapi ya generasi muda sekarang tentu tidak gampang bagi mereka untuk menerima kata-kata seperti ini, apalagi mempraktikkannya. Karena seperti yang kita tahu, generasi muda banyak yang telah rusak akhlak budi pekertinya,” katanya. 

foto  foto

Ket : - Murid-murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi juga turut berpartisipasi dengan membantu melaminating kata             renungan agar menjadi lebih awet. (kiri)
        - Tina, seorang relawan yang baru saja bergabung dengan Tzu Chi Pekanbaru sangat antusias             mengikuti kegiatan ini. (kanan)

“Iya, betul. Oleh sebab itu, mari kita gunakan kesempatan ini. Dengan menempelkan kata renungan seperti ini, kita berharap banyak kalangan yang dapat membacanya, agar dengan kata-kata sederhana nan bijak dapat mengingatkan orang-orang untuk berjalan di jalan yang benar, “ jawab salahs seorang relawan.

Sambutan Hangat dari Para Pedagang
Hui Shan, pemilik sebuah toko komputer di Jalan Tuanku Tambusai juga tak luput disinggahi oleh relawan Tzu Chi. Sebelumnya Hui Shan telah mengenal Tzu Chi melalui sebuah kegiatan amal rutin yang biasa dilakukannya. Info kegiatan Tzu Chi pun terus diikuti. Hingga akhirnya Hui Shan memutuskan untuk menjadi donatur Tzu Chi. Karena walaupun memiliki niat yang besar untuk turut bersumbangsih secara langsung, namun beliau belum memiliki cukup waktu untuk itu. Hingga akhirnya tanggal 13 Mei 2010, Hui Shan datang ke Kantor Tzu Chi Pekanbaru untuk menjadi salah satu pendonor dalam kegiatan donor darah yang dilaksanakan pada hari tersebut. Pada saat penempelan Kata Perenungan Master Cheng Yen, Hui Shan meminta 2 kata renungan dan mengambil kesempatan berbuat kebajikan dengan menyumbangkan sejumlah dana kepada Tzu Chi.

Pedagang kaki lima pun tidak dilewatkan. Sebuah tempat makan miso yang menjadi favorit masyarakat Pekanbaru yang bernama Miso Arifin, dengan tangan terbuka menerima dan memberikan tempat untuk relawan menempelkan kata renungan. “Kami memiliki beberapa cabang di Pekanbaru, jadi kami berharap relawan Tzu Chi bersedia singgah di tempat kami di daerah lain untuk menempelkan kata renungan ini,” kata sang pemilik toko.

Tidak terasa waktu telah menjelang sore. Dari ruas Jalan Tuanku Tambusai yang cukup panjang, terdapat 51 tempat yang berhasil dikunjungi, dan 34 tempat memberi sambutan yang baik. Kedua tim relawan kembali dan berkumpul di rumah Herman Shixiong, relawan Tzu Chi yang berdominisili di Jalan Tuanku Tambusai. Sambil beristirahat, relawan juga melakukan sharing berbagi cerita dan kisah yang didapat selama melakukan kegiatan tersebut. Seorang relawan yang baru saja bergabung dengan Tzu Chi Pekanbaru bernama Tina, sebelumnya telah mengikuti pelatihan relawan abu putih di negeri tetangga Malaysia, mengaku sangat senang sekali dapat berjodoh kembali dengan Tzu Chi di Indonesia, khususnya di Pekanbaru.

foto  foto

Ket : - Meski tokonya sudah dipenuhi dengan barang-barang, namun pemilik toko tetap mengijinkan relawan              bantuan. (kiri)
         - Pemilik toko turut membantu relawan Tzu Chi menempelkan Kata Perenungan Master Cheng Yen di             dinding tokonya. (kanan)

“Ketika itu saya sedang mengambil studi di Malaysia dan bergabung dengan Tzu Chi Malaysia. Setelah selesai studi, saya kembali ke Indonesia. Di Pekanbaru, di tempat saya tinggal ternyata ada juga relawan Tzu Chi. Dia adalah tetangga saya. Saya langsung mencari info mengenai Tzu Chi Pekanbaru darinya dan diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan. Tentu saja saya sangat senang bisa mengikuti kegiatan Hao Hua Yi Tiao Jie. Langsung mendapatkan kesempatan untuk dapat menjelaskan kepada orang-orang mengenai Dharma Master Cheng Yen merupakan suatu hal yang membanggakan buat saya. Karena seperti yang kita ketahui, Dharma Master Cheng Yen telah banyak menginspirasi jutaan manusia di dunia,” kata Tina. 

Kegiatan seperti ini tentu tidak sepenuhnya dapat diterima secara positif oleh masyarakat. Terbukti dengan adanya praduga dari masyarakat bahwa setiap orang/sekelompok orang yang masuk ke tempat mereka dengan berpakaian seragam dan membawa buku ataupun stiker adalah mereka yang memiliki tujuan untuk meminta sumbangan. Sehingga tidak sedikit dari masyarakat yang selalu menutup pintu (menolak). Akan tetapi, relawan Tzu Chi berusaha untuk menjernihkan pemikiran tersebut dengan memberikan penjelasan yang santun bahwa tidak semua orang yang datang kepada kita adalah orang yang selalu memiliki niat yang tidak baik. Yang dapat dipelajari dengan adanya kejadian ini adalah kita berusahalah untuk selalu berpikir positif, ucapkanlah kata-kata yang baik, dan lakukan perbuatan yang baik. Semoga dengan dilakukannya Hao Hua Yi Tiao Jie ini, setiap insan manusia di dunia dapat terinspirasi, meluruskan pikiran manusia, dan meningkatkan akal budi umat manusia menjadi bersih terbebas dari debu kekotoran batin.

  
 
 

Artikel Terkait

Tulus Dalam Menanam Benih Kebajikan

Tulus Dalam Menanam Benih Kebajikan

29 April 2016

Tanggal 14 April 2016,  karyawan dari Widya Salon dan Bridal &Fashion Designer melakukan penuangan celengan SMAT (Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi). Ini merupakan penuangan celengan SMAT yang ketiga kalinya.

Kegiatan Pembagian Paket Cinta Kasih Imlek di Aceh

Kegiatan Pembagian Paket Cinta Kasih Imlek di Aceh

07 Februari 2024

Dalam rangka menyambut Imlek, relawan Tzu Chi Aceh mengadakan Kegiatan Pembagian Paket Cinta Kasih Imlek kepada 116 warga prasejahtera, khususnya yang merayakan Imlek.

Saatnya untuk Kembali Donor Darah

Saatnya untuk Kembali Donor Darah

25 Mei 2021

Menggalang Donor Darah New Normal sesuai protokol kesehatan yang ketat seperti memakai masker, menjaga jarak fisik, mencuci tangan dengan sabun, menyemprotkan disinfektan ke seluruh tempat ruangan dan peralatan yang dipakai bertempat di Ehipassiko School BSD, Tangsel.

Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -