Inspirasi Bagi Semua Orang
Jurnalis : Mimi (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Chia Chai Chua, Hoon Tai Peng, Wismina (Tzu Chi Pekanbaru)Relawan Tzu Chi Pekanbaru melakukan penempelan poster Kata Perenungan Master Cheng Yen di sejumlah toko di sepanjang Jl. Tuanku Tambusai pada Sabtu, 12 Juni 2010.. |
| ||
Sinar matahari memang sangat terik. Namun panasnya sinar matahari siang hari tidak menghalangi sebuah rencana penggalangan cinta kasih yang telah dipersiapkan jauh hari sebelumnya. Beberapa hari sebelum hari-H, xiao pu sa (Bodhisatwa Kecil) dari Kelas Budi Pekerti Tzu Chi yang sedang liburan sekolah, mengisi kegiatan hari liburnya dengan membantu melaminating poster-poster Kata Perenungan Master. Kata-kata Sederhana yang Bijak Sebagai jantung Kota Pekanbaru, Jalan Tuanku Tambusai menjadi pusat pertokoan barang-barang elektronik, spare part dan juga furnitur. Tibalah di sebuah toko dengan pemiliknya yang bernama Chai Long Chien. Sebagai salah satu tempat penjualan barang-barang spare part, setiap sisi dan sudut toko tentu sudah penuh diisi dengan stok barang dagangan. Namun dengan penuh sukacita Chai Long Chien menyambut kehadiran relawan, beliau tetap berusaha mencari celah agar kata renungan dapat ditempelkan. Sebagai orang yang mengerti bahasa Mandarin dengan baik, makna kata renungan tentu sangat mudah diterima oleh beliau. “Saya sangat terkesan dengan kata perenungan Master Cheng Yen ini. Kata-katanya nggak bikin pusing dan dapat diterima. Tapi ya generasi muda sekarang tentu tidak gampang bagi mereka untuk menerima kata-kata seperti ini, apalagi mempraktikkannya. Karena seperti yang kita tahu, generasi muda banyak yang telah rusak akhlak budi pekertinya,” katanya.
Ket : - Murid-murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi juga turut berpartisipasi dengan membantu melaminating kata renungan agar menjadi lebih awet. (kiri) “Iya, betul. Oleh sebab itu, mari kita gunakan kesempatan ini. Dengan menempelkan kata renungan seperti ini, kita berharap banyak kalangan yang dapat membacanya, agar dengan kata-kata sederhana nan bijak dapat mengingatkan orang-orang untuk berjalan di jalan yang benar, “ jawab salahs seorang relawan. Sambutan Hangat dari Para Pedagang Pedagang kaki lima pun tidak dilewatkan. Sebuah tempat makan miso yang menjadi favorit masyarakat Pekanbaru yang bernama Miso Arifin, dengan tangan terbuka menerima dan memberikan tempat untuk relawan menempelkan kata renungan. “Kami memiliki beberapa cabang di Pekanbaru, jadi kami berharap relawan Tzu Chi bersedia singgah di tempat kami di daerah lain untuk menempelkan kata renungan ini,” kata sang pemilik toko. Tidak terasa waktu telah menjelang sore. Dari ruas Jalan Tuanku Tambusai yang cukup panjang, terdapat 51 tempat yang berhasil dikunjungi, dan 34 tempat memberi sambutan yang baik. Kedua tim relawan kembali dan berkumpul di rumah Herman Shixiong, relawan Tzu Chi yang berdominisili di Jalan Tuanku Tambusai. Sambil beristirahat, relawan juga melakukan sharing berbagi cerita dan kisah yang didapat selama melakukan kegiatan tersebut. Seorang relawan yang baru saja bergabung dengan Tzu Chi Pekanbaru bernama Tina, sebelumnya telah mengikuti pelatihan relawan abu putih di negeri tetangga Malaysia, mengaku sangat senang sekali dapat berjodoh kembali dengan Tzu Chi di Indonesia, khususnya di Pekanbaru.
Ket : - Meski tokonya sudah dipenuhi dengan barang-barang, namun pemilik toko tetap mengijinkan relawan bantuan. (kiri) Kegiatan seperti ini tentu tidak sepenuhnya dapat diterima secara positif oleh masyarakat. Terbukti dengan adanya praduga dari masyarakat bahwa setiap orang/sekelompok orang yang masuk ke tempat mereka dengan berpakaian seragam dan membawa buku ataupun stiker adalah mereka yang memiliki tujuan untuk meminta sumbangan. Sehingga tidak sedikit dari masyarakat yang selalu menutup pintu (menolak). Akan tetapi, relawan Tzu Chi berusaha untuk menjernihkan pemikiran tersebut dengan memberikan penjelasan yang santun bahwa tidak semua orang yang datang kepada kita adalah orang yang selalu memiliki niat yang tidak baik. Yang dapat dipelajari dengan adanya kejadian ini adalah kita berusahalah untuk selalu berpikir positif, ucapkanlah kata-kata yang baik, dan lakukan perbuatan yang baik. Semoga dengan dilakukannya Hao Hua Yi Tiao Jie ini, setiap insan manusia di dunia dapat terinspirasi, meluruskan pikiran manusia, dan meningkatkan akal budi umat manusia menjadi bersih terbebas dari debu kekotoran batin. | |||
Artikel Terkait
Tulus Dalam Menanam Benih Kebajikan
29 April 2016Tanggal 14 April 2016, karyawan dari Widya Salon dan Bridal &Fashion Designer melakukan penuangan celengan SMAT (Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi). Ini merupakan penuangan celengan SMAT yang ketiga kalinya.
Kegiatan Pembagian Paket Cinta Kasih Imlek di Aceh
07 Februari 2024Dalam rangka menyambut Imlek, relawan Tzu Chi Aceh mengadakan Kegiatan Pembagian Paket Cinta Kasih Imlek kepada 116 warga prasejahtera, khususnya yang merayakan Imlek.
Saatnya untuk Kembali Donor Darah
25 Mei 2021Menggalang Donor Darah New Normal sesuai protokol kesehatan yang ketat seperti memakai masker, menjaga jarak fisik, mencuci tangan dengan sabun, menyemprotkan disinfektan ke seluruh tempat ruangan dan peralatan yang dipakai bertempat di Ehipassiko School BSD, Tangsel.