Inspirasi Belajar Melalui Pelestarian Lingkungan

Jurnalis : Henny (Tzu Chi Medan), Fotografer : Liani Oei, Rifandi (Tzu Chi Medan)


Minggu 14 April 2019, relawan Tzu Chi Medan di Komunitas Hu Ai Medan Selatan mengadakan sosialisasi Pelestarian Lingkungan sekaligus Peresmian Titik Kumpul Barang Daur Ulang di Singapore International School.

Relawan Tzu Chi di komunitas Hu Ai Medan Selatan mengadakan sosialisasi Misi Pelestarian Lingkungan sekaligus Peresmian Titik Kumpul Barang Daur Ulang Tzu Chi di Singapore International School (SIS), Minggu 14 April 2019. SIS beralamat di JL Jamin Ginting Km.8,5 Komplek Perumahan Royal Sumatera Residence Kecamatan Medan Tuntungan.

Sebelumnya, relawan terlebih dulu berkumpul di Depo Pelestarian Titi Kuning Medan untuk bersama-sama menuju sekolah Internasional tersebut. Sebelum pukul 10.00 WIB sebanyak 24 relawan tiba di lokasi yang letaknya tidak jauh dari Depo Pelestarian Titi Kuning Medan ini. Kedatangan relawan disambut hangat. Relawan pun mensosialisasikan Misi Pelestarian Lingkungan kepada 20 peserta, terdiri dari guru, orang tua murid dan murid sekolah.

 

Kata sambutan dari Sir Michael R.Singh selaku Kepala Sekolah SIS.

Acara dibuka oleh Miss Ester yang mempersilahkan Sir Michael R.Singh selaku Kepala Sekolah SIS untuk memberikan kata sambutan berbahasa Inggris yang kemudian diterjemahkan oleh Eureka salah satu murid. Sir Michael menyampaikan rasa gembira dan apresiasi terhadap kunjungan relawan Tzu Chi ini. Ia sangat bahagia bisa menjadi bagian dari Yayasan Buddha Tzu Chi terutama dalam Misi Pelestarian Lingkungan khususnya di lingkungan sekolah.

Sebelum Su Pun Wui mensosialisasikan Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi,  terlebih dahulu ia mempersilahkan Agnes Jauhari selaku Ketua Fungsionaris He Qi Medan Jati memberikan kata pembuka pada kegiatan ini. Agnes sangat bersyukur mendapat sambutan hangat dari sekolah Singapore International School Medan untuk bersama dalam menjalankan Misi Pelestarian Lingkungan. Agnes berharap kerja sama dalam melestarikan lingkungan bisa terus berlanjut serta dapat menginspirasi sekolah lainnya.


Ketua Fungsionaris He Qi Jati, Agnes Jauhari bersyukur mendapat sambutan hangat dari SIS untuk bersama-sama menjalankan Misi Pelestarian Lingkungan.

Sementara itu dalam sharing-nya, Su Pun Wui mengimbau kepada semua guru, orang tua dan murid yang hadir agar mengurangi penggunaan kantong plastik yang sulit diurai dalam tanah. “Selalu membawa alat makan dan tempat makan sendiri agar tidak menggunakan alat makan dan tempat makan yang sekali pakai seperti Styrofoam, selain tidak baik untuk kesehatan juga sangat tidak ramah lingkungan,” ujarnya.

Usai sharing, Su Pun Wui mempersilahkan Suniya Sunardi selaku Ketua Fungsionaris Misi Pelestarian Lingkungan dan Hasan Tina selaku Ketua HuAi Medan Selatan untuk membagikan Buletin Tzu Chi kepada guru, orang tua dan murid yang telah meluangkan waktu hadir pada kegiatan ini. Seluruh relawan dan peserta lalu berfoto bersama, kemudian turun ke bawah untuk mempraktikkan pemilahan barang daur ulang serta melakukan simbolis penyerahan kontainer penampungan barang daur ulang dan plakat titik kumpul. Ini menandakan diresmikannya titik kumpul barang daur ulang Tzu Chi Medan kedelapan yang letaknya di samping kiri dalam area Sekolah Singapore International School.


Su Pun Wui mengimbau kepada semua guru, orang tua dan murid yang hadir agar mengurangi penggunaan kantong plastik, dan selalu membawa alat makan dan tempat makan sendiri.

Siti, Koordinator Peresmian Titik Kumpul Barang Daur Ulang di Singapore International School mengaku sangat bahagia memiliki kesempatan menjalin jodoh baik dengan sekolah yang sangat peduli terhadap lingkungan dan berharap kedepannya para staf pengajar di sekolah ini bergabung menjadi relawan Yayasan Buddha Tzu Chi dan membimbing murid-murid di SIS.

“Harapan saya semoga kunjungan ini dapat memberikan pemahaman kepada guru dan orang tua yang hadir serta murid di sekolah barang apa saja yang dapat didaur ulang agar selanjutnya para murid dan orang tua dapat melakukan pemilahan di rumah untuk dibawa ke sekolah,” ungkap Siti.

 

Jalinan Jodoh SIS dengan Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Medan

Miss Ester yang memiliki nama lengkap Ester Hulynaria Tarigan mengaku sudah lama tertarik dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Tzu Chi. Ia juga sering menonton DAAI TV. Ia sudah pernah mengunjungi Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Jakarta beberapa waktu lalu saat masih menjadi staf pengajar Buddhist School Jakarta. Setelah itu Miss Ester pindah ke Medan menjadi Community Service Coordinator (kegiatan sosial tingkat SMP dan SMA) di SIS.


Ketua Hu Ai Medan Selatan Hasan Tina (kiri) dan Fungsionaris Misi Pelestarian Lingkungan He Qi Jati, Suniya Sunardi (tengah) menyerahan Buletin Yayasan Buddha Tzu Chi kepada Kepala Sekolah SIS, Sir Michael R.Singh (kanan).

Miss Ester yang juga menjadi salah satu staf pengajar bidang matematika ini sangat peduli dengan lingkungan dan mengajak murid di sekolah untuk mengumpulkan kertas bekas, botol minum kemasan dari kantin agar dikumpulkan kemudian diserahkan ke salah satu yayasan di Medan yang juga peduli terhadap lingkungan. Dari yayasan tersebut Singapore International School mendapatkan pelatihan kepada guru dan murid mengenai Recycle majalah menjadi Flower Bouquet.

Melalui Eureka, salah satu siswi SIS yang pernah bergabung menjadi remaja Tzu Shao di Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan, jalinan jodoh pun dimulai. Eureka mengajukan kepada Miss Ester agar sekolahnya bekerja sama dengan Tzu Chi Medan untuk menangani barang daur ulang yang mereka kumpulkan. Lalu Eureka menghubungi relawan Tzu Chi dan relawan segera mengunjungi SIS untuk menjemput barang-barang daur ulang yang telah dikumpulkan di sekolahnya.

 

Foto Bersama relawan Tzu Chi dengan Kepala Sekolah dan seluruh staf pengajar, orang tua murid serta murid yang menghadiri sosialisasi Misi Pelestarian Lingkungan sekaligus Peresmian Titik Kumpul Barang Daur Ulang di SIS Medan.

Dari keinginan Miss Ester menjadi relawan, ia pun mengunjungi Depo Pelestarian Lingkungan Titi Kuning pada Januari 2019 lalu untuk mendapatkan informasi bagaimana menjadi relawan. Miss Ester mendapat sambutan hangat dari Siu Yin salah satu relawan yang bertugas di Depo Pelestarian Lingkungan Titi Kuning Medan yang saat itu mengadakan acara Kepulangan Gan En Hu untuk wilayah Hu Ai Medan Selatan. Siu Yin kemudian menyampaikan kepada Fungsionaris Misi Pelestarian Lingkungan Suniya Sunardi mengenai keinginan dan kunjungan Miss Ester untuk menjadi relawan serta ingin memahami lebih dalam mengenai barang-barang yang dapat didaur ulang.

 

Keluarga Kecil yang Peduli Lingkungan

Sementara itu Eureka Gotami merupakan anak sulung dari Dokter Gunawan salah satu Dokter TIMA Medan. Keluarganya sangat peduli terhadap lingkungan. Elly, ibunda Eureka sangat mendukung Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Medan dengan memulainya dari rumah dan kantor tempat ia bekerja.  


Relawan Tzu Chi bersama dengan peserta sosialisasi Pelestarian Lingkungan yang hadir bersama-sama mempraktikkan pemilahan pada titik kumpul barang daur ulang di samping sebelah kiri dalam lingkungan sekolah SIS.

Di sekolahnya Eureka adalah Ketua Community and Service dalam Organisasi Siswa Sekolah (OSIS). Eureka menceritakan awal ide pengumpulan barang-barang daur ulang adalah dari Miss Ester. Ia pun merekomendasikan kepada Miss Ester agar menjalin kerja sama dengan Tzu Chi Medan dalam penanganan barang daur ulang karena sebelumnya Eureka pernah mendapatkan bimbingan mengenai Pelestarian Lingkungan saat masih bergabung di Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Shao Medan.

“Sejak kecil mama sudah mengajarkan pentingnya menjaga lingkungan dengan mengumpulkan barang-barang daur ulang kemudian mengantarkannya ke Depo Daur Ulang Tzu Chi,” jelas Eureka.


Simbolis penyerahan kontainer dan plakat Titik Kumpul Barang Daur ulang dari Yayasan Buddha Tzu Chi Medan kepada Singapore Internasional School Medan.

Setelah mendengarkan Sosialisasi Pelestarian Lingkungan, Eureka akan melaksanakan lima konsep dan akan memberitahukan kepada teman-teman lainnya mengenai apa yang ia dapatkan hari ini serta menginspirasi teman-temannya untuk melakukan hal yang sama yang dilakukan oleh relawan-relawan Tzu Chi.

“Semoga teman-teman yang mendengar sharing saya nanti juga bisa menginpirasi orang tua mereka dan memulai pelestarian lingkungan baik di rumah maupun di sekolah,” ungkap Eureka.

Eureka juga berharap kegiatan pelestarian lingkungan sekolahnya dapat menginspirasi komunitas lainnya. Mengutip Kata Perenungan Master Cheng Yen “Lakukan upaya pelestarian lingkungan sebagai wujud rasa sayang kepada Bumi ini”.

 

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Inspirasi Belajar Melalui Pelestarian Lingkungan

Inspirasi Belajar Melalui Pelestarian Lingkungan

23 April 2019

Relawan Tzu Chi di komunitas Hu Ai Medan Selatan mengadakan sosialisasi Misi Pelestarian Lingkungan sekaligus Peresmian Titik Kumpul Barang Daur Ulang Tzu Chi di Singapore International School (SIS), Minggu 14 April 2019.

Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -