Inspirasi dari Dokter Humanis
Jurnalis : Cindy Kusuma, Fotografer : Anand Yahya
|
| ||
Dalam dua puluh empat jam sehari, seorang dr. Kurniawan Tjahajadi mengemban banyak peran, baik itu seorang suami, ayah, anggota komite Tzu Chi, dokter, maupun seorang pemimpin rumah sakit. Setelah enam tahun mengabdi sebagai Direktur Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, dr. Kur, panggilan akrabnya akhirnya melepas jabatannya sebagai direktur dan mewariskannya kepada dr. Subekti. Pada tanggal 29 Mei 2012, staf RSKB dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan acara “Ucap Syukur dan Terima Kasih atas Sumbangsih dr. Kurniawan” sebagai bentuk perpisahan dengan sosok dokter yang ramah ini. Dalam acara ini, insan Tzu Chi dari berbagai unit mulai dari RSKB sendiri, Sekolah Cinta Kasih, dan relawan dari berbagai He Qi mempersembahkan berbagai bentuk pertunjukkan sebagai tanda cinta mereka kepada dr. Kur. Acara juga diisi dengan sharing dari relawan dan rekan-rekan tim medis yang berderai tawa dan air mata. Kenangan Manis bersama dr. Kur
Keterangan :
Oey Hoey Leng, relawan komite yang juga pembina RSKB mengenang masa-masa bersama dr. Kur, terutama di saat almarhum suaminya jatuh sakit, “Saya melihat kesungguhan hati beliau. Meski beliau sudah begitu letih dengan kesehariannya, beliau sehari tiga kali ke rumah saya untuk memberikan antibiotik ke suami saya. Beliau juga duduk bersama kita dan berkomunikasi, memberi ketenangan. Beliau bukan hanya datang sebagai dokter, tapi juga sebagai sahabat.” Di mata rekan kerjanya, dr. Kur adalah seorang pembimbing dan juga pemimpin yang profesional. Salah satu perwakilan staf medis RSKB, dr. Deasy, menyampaikan, “dr. Kur mengajarkan kami untuk profesional, jangan sampai membuat kesalahan yang merugikan pasien. Itu membuat kita semakin teliti. Saya pasti akan sangat kehilangan dr. Kur.” Like Shijie menambahkan, “Satu hal yang paling berkesan di hati saya adalah ketika saya mengajak beliau bergabung menjadi komite. Menjadi komite tidaklah mudah, tetapi beliau mau mengikuti berbagai pelatihan yang diadakan di Jakarta maupun di Taiwan. Beliau juga mau turun ke komunitas, suatu hari ketika acara pembagian beras, saya kaget. Di atas tumpukan beras, saya lihat beliau sedang angkat beras. Memang dr. Kur adalah seorang sosok teladan.” Semoga Jodoh Masih Panjang
Keterangan :
“Tadi kita melihat Tarian Seribu Tangan yang dibawakan oleh siswa-siswi Sekolah Cinta Kasih. Sebenarnya itu adalah Dewi Kwan Im yang terus menerus memanggil anda. Murid-murid Master yang baik sedang memanggil-manggil anda, bukan membiarkan anda pergi,” kata Lien Chu Shijie. dr. Kur berjanji tidak akan ‘putus’ dengan Tzu Chi. “Bisa bergabung di RSKB merupakan jodoh yang tidak mudah. Bukan saya tidak mau melanjutkan di sini, tapi saya percaya segala sesuatu ada awal dan akhirnya. Meski saya bukan lagi kepala rumah sakit di sini, saya tidak akan putus dengan Tzu Chi. Saya sangat berterimakasih kita sudah diberikan rumah yang begitu baik yaitu RSKB, biarpun kecil tapi sangat bermakna di hidup kita.” Di hadapan para staf RSKB dan relawan, dr. Kur menyampaikan pesannya yang terakhir sebagai direktur rumah sakit, “Saya titipkan RSKB di pundak kalian semua. RSKB ini milik semua orang. Semoga kita semua tetap berjodoh panjang dengan Tzu Chi.” dr. Kur yang rendah hati dan welas asih patut menjadi teladan dan inspirasi bagi setiap insan Tzu Chi. Meski merasa sedih dan kehilangan, setiap insan mendoakan kebahagiaan dr. Kur dengan setulus hati. Semoga lebih banyak lagi insan medis yang mempunyai semangat seperti dr. Kurniawan agar misi kesehatan Tzu Chi yang humanis bisa terus tersebar ke seluruh pelosok dunia. | |||
Artikel Terkait
Sarana Pembinaan Diri Melalui Tzu Chi
21 November 2012 Namun, pengetahuan warga mengenai visi dan misi Tzu Chi masih sangat kurang. Terlihat dari masih banyaknya warga bahkan donatur yang masih belum mengetahui bahwa Tzu Chi juga merupakan sarana pembinaan diri yang bersifat universal bagi segala kalangan masyarakat.Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-117: Tekad Tulus Ingin Membantu Sesama
29 Maret 2017Melihat kesungguhan relawan kala proses baksos berlangsung, Suhendra mengaku tidak terbiasa. “Kami diperlakukan sangat baik sama bapak dan ibu di sini. Mereka (relawan Tzu Chi) tidak hanya merawat pasiennya tapi juga memperhatikan keluarga pasien. Seperti kami kemarin disediakan makan, diingatkan juga untuk makan, semua dengan ramah,” kata sopir angkutan umum Kota Bogor ini sembari tersenyum.
Bazar Kue Bulan Cinta Kasih: Melangkah Dengan Niat Tulus
21 September 2022Tzu Chi Batam kembali menyelenggarakan Bazar Kue Bulan Cinta Kasih. Ini merupakan tahun ke-3, Tzu Chi Batam mengadakan bazar dengan sistem PO (Pre-Order) atau pemesan awal.