Inspirasi dari Kunjungan Relawan di Panti Sahabat Baru
Jurnalis : Ami Haryatmi (He Qi Barat), Fotografer : Mega Wati, Ami Haryatmi (He Qi Barat)Dalam kunjungan kali ini, Minggu, 20 Agustus 2017, relawan menyegarkan memori oma opa dengan sebuah kuis. Kuis ini sekaligus
saling mengingatkan supaya terus menggenggam waktu dengan melakukan kebajikan.
Waktu akan terus berlari, dan tak akan kembali lagi. Kesempatan yang kita miliki pun tidak akan terulang lagi. Master Cheng Yen pendiri Tzu Chi selalu menekankan “Kita harus menggenggam waktu yang masih kita punya dengan melakukan kebajikan bagi sesama”. Berbekal ajaran ini, di setiap kesempatan, para insan Tzu Chi berusaha mengisi waktu dengan hal-hal yang memberi manfaat bagi sesama.
Seperti kegiatan yang dilakukan pada Minggu, 20 Agustus 2017. Sebanyak 20 relawan dari Kebun Jeruk Jakarta Barat berbagi kasih dengan para penghuni Panti Werdha Sahabat Baru yang berolkasi di Duri, Jakarta barat. Panti yang merupakan bagian dari KKIT (Kerabat Kerja Ibu Theresa), ibu cinta kasih umat Katolik seluruh dunia. Panti ini menampung pasien penderita berbagai macam penyakit. Mereka sebagian besar tidak memilki keluarga. Maka insan Tzu Chi rutin berkunjung setiap bulannya, menjalin cinta kasih sebagai pengganti keluarga mereka.
Kegiatan dipandu oleh Camelia, dibuka dengan doa oleh relawan Adiyarti Yani, dan dilanjutkan dengan acara berbagi oleh-oleh, foto serta cinta kasih yang dibutuhkan oma dan opa. Masih dalam suasana kemerdekaan, para relawan mengajak bernyanyi dan mengingat para pendiri negeri ini. Relawan selalu berusaha menciptakan membahagiakan oma dan opa. Seperti, mengajak mereka membuat bingkai foto, menggunting rambut, dan mengingatkan tentang kebajikan. Ajaran kebajikan ini dikemas melalui permainan dan kuis tanpa kesan menggurui.
Ami Haryatmi, relawan Tzu Chi, memandu kuis memori dan kebajikan. “Oma dan Opa yang lebih senior pasti memiliki seuatu yang bisa kami teladani tentang cinta kasih. Mari oma opa ajari kami, apa yang sudah oma opa lakukan hari ini tentang kebajikan?" tanyanya.
Relawan membantu salah satu oma untuk duduk di kursi roda.
Lilis
Suryana (baju hitam) bersama putrinya Roselia, dan oma Santi senang dengan kegiatan pada kunjungan kali ini.
Kuis ini ditujukan untuk menyegarkan memori oma opa, sekaligus saling mengingatkan supaya terus menggenggam waktu dengan melakukan kebajikan. Jawaban mereka sangat mengharukan. Misalnya jawaban Oma Lily yang seorang Doktor.
“Dalam kondisi seperti ini, yang bisa saya lakukan hanya mematuhi hirarki yang ada di Panti. Dengan berusaha mandiri, saya telah meringankan pekerjaan para suster di sini,” jawab Oma Lily.
Lain lagi dengan jawaban Oma Lani dan Oma Santi yang keduanya bersahabat. “Saya memulai pagi dengan berdoa bersama Santi. Lalu saya membantu Santi untuk melakukan hal yang dibutuhkan semampu saya,” ujar oma Lani yang meskipun kakinya sakit, namun nampak sehat karena bahagia.
Saat menjawab tentang kebajikan yang telah mereka lakukan, terlihat rona bahagia di wajah mereka. Masih banyak lagi jawaban yang menarik, yang diharapkan menjadi penyegaran memori bagi oma opa agar terus memanfaatkan waktu untuk berbuat kebajikan semampunya.
Jawaban para oma dan opa ini juga menjadi inspirasi bagi para relawan yang memiliki kesempatan lebih banyak dibandingkan penghuni panti Werdha ini. “Saya telah beberapa kali mengikuti kegiatan Tzu Chi. Saya merasa bahagia. Ada sesuatu yang berguna yang bisa saya lakukan. Ada manfaat untuk waktu dan kesehatan yang masih saya miliki, sekaligus mengajarkan cinta kasih untuk putri saya,” ujar Lilis Suryana yang sering mengajak putrinya, Roselia.
Jarum jam menunjukkan pukul 11.00 WIB. Relawan pun pamit undur. Kunjungan ini tak hanya membahagiakan oma opa, tapi juga bagi para relawan. Kunjungan ini juga membuat relawan seakan diingatkan lagi untuk saling menginspirasi dan bahwa waktu yang berlalu yang tidak akan kembali.
Editor: Khusnul Khotimah