Inspirasi dari Pameran Poster 50 Tahun Tzu CHi

Jurnalis : Anand Y, Fotografer : Anand Y

Pameran Poster 50 Tahun Tzu Chi International diselenggarakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bertempat di gedung Aula Jing Si pada 7 Mei 20016. Pengguntingan pita dilakukan oleh Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei dan lebih kurang 200 orang relawan Tzu Chi Indonesia. Pameran ini akan berlangsung selama bulan Mei (satu bulan).

Menghadiri pembukaan pameran poster 50 Tahun Tzu Chi International pada Sabtu, 7 Mei 2016, kita seakan diajak berkelana menyusuri jejak perjalanan sejarah Tzu Chi, dari mulai berdiri pada tahun 1966 hingga kini sudah menyebar di 53 negara di dunia. Pameran poster yang diadakan di ruang  Xi She Ting, Aula Jing Si Lt. 1, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara ini akan dibuka sepanjang bulan Mei 2016 (satu bulan). 

Pameran dibuka pada pukul 16.00 WIB oleh Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei dan segenap relawan Komite Tzu Chi. Pameran poster ini diawali dengan dekorasi pintu gapura yang terbuat dari kayu-kayu daur ulang berhiaskan bunga-bunga dekorasi. Memasuki area pameran poster pertama ada dekorasi taman buatan berbalut lumut hijau dan aneka tumbuhan lainnya.

Sebelum pengguntingan pita, seluruh lampu di area pameran poster dipadamkan dan saat pengguntingan pita secara serentak seluruh lampu spot yang mengarah pada poster menyala. Suriadi, Kepala Sekretariat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mendampingi acara pembukaan pameran poster ini.

Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei menjelaskan kepada para relawan Tzu Chi poster-poster hitam putih sejarah terbentuknya yayasan kemanusiaan yang didirikan oleh Master Cheng Yen dan 30 orang ibu-ibu rumah tangga serta beberapa murid Master Cheng Yen.


Lebih kurang 200 relawan menghadiri pembukaan pameran poster yang menampilkan relawan Tzu Chi di luar negeri, mulai dari Taiwan kawasan asia, Amerika, Afrika, dan Australia.

Alur pameran poster pertama kita dimulai dengan tulisan besar bertuliskan kisah hidup Master Cheng Yen. Sketsa sephia dari bahan kain yang berisi tentang kisah perjalanan Master Cheng Yen dengan tulisan-tulisan Sutra berbahasa mandarin dan Indonesia. Di Ruang Xi She Ting mendadak riuh ramai dipenuhi oleh relawan Tzu Chi diiringi alunan musik khas Tzu Chi untuk menambah suasana lebih meriah. Ungkapan rasa bahagia dan takjub tercetus dari beberapa pengunjung relawan yang menghadiri pameran poster tersebut. “Suasananya sangat beda ketika kita mengamati satu per satu poster-poster yang mengangkat kisah tentang kisah Master Cheng Yen,” ungkap Andi, relawan Tzu Chi dari Tangerang.    

Kisah perjalanan hidup Master Cheng Yen banyak menyentuh para pengunjung pameran. Masuk ke area lainnya pengunjung akan melihat kegiatan relawan Tzu Chi di Afrika Selatan, Amerika, Asia, Asia Tenggara dan Timur Tengah. Semua poster yang di tampilkan dalam balutan yang berbeda-beda. Poster dalam bentuk tiga dimensi. Ornamen dan  property sangat mendukung kisah dalam poster-poster tersebut. Pada pameran poster bagian Amerika misalnya mengangkat tentang besarnya korban gempa bumi di Haiti. Di sini penyelenggara (Divisi Zhen Shan Mei) meletakkan bongkahan tembok, kayu dan puing-puing untuk menambah kesan dan suasana kehancuran pada saat gempa di Haiti tersebut. Di sudut lainnya pengunjung juga dapat menikmati langsung pemutaran video kisah-kisah relawan Tzu Chi dalam membantu sesama di beberapa negara. “Kita mencoba mengajak setiap orang untuk ikut merasakan semangat Tzu Chi. Melihat Sejarah awal Tzu Chi hingga perkembangan Tzu Chi di mancanegara yang melintasi batas suku, agama, dan ras hanya untuk menebarkan cinta kasih. Setelah itu mengajak setiap orang untuk berbuat,” kata Juliana Santy, PIC Pameran Poster 50 Tahun Tzu Chi ini.

Di akhir Pameran Poster 50 tahun Tzu Chi International relawan dan pengunjung diajak untuk berikrar, harapan dan doa. Harapan dan doa ditulis dalam sesecarik kertas berbentuk daun dan ditempelkan pada peta negara yang dituju.

Like Hermansyah, relawan Komite Tzu Chi memberikan apresiasi kepada Tim Zhen San Mei  yang telah membuat acara Pameran 50 tahun Tzu Chi International. Menurut Like, walaupun baru mengadakan acara pameran poster ini, tim sudah baik dalam menata ruang dan interior yang mendukung pameran poster ini.

Selama lebih dari sebulan, Tim Kreatif dan Desain dari Departemen Zhen Shan Mei bekerja keras mempersiapkan pameran ini, mulai dari rapat persiapan, denah lokasi, pengumpulan bahan, hingga proses desain dan menyiapkan media pameran. “Tantangannya menyiapkan konsep bagaimana mengemas kisah Tzu Chi yang panjang untuk pameran. Selebihnya lebih ke teknis. Bahan kita minta ke Taiwan. Setelah itu poster-poster yang kita terima kita desain ulang sesuai yang dibutuhkan,” kata Juli. Hal yang cukup menyita waktu dan perhatian adalah pemilihan panel dan setelah itu mendekorasi sesuai dengan tema poster. “Pengerjaannya memerlukan konsentrasi dan fokus sehingga teman-teman diajak untuk lembur mengerjakannya, Sabtu juga masuk, jadi harus jaga semangat dan stamina teman-teman,” tambah Juli.

“Saya sangat bangga dengan hasil karya dari Tim Zhen San Mei ini. Baru pertama kali (mengadakan pameran poster) tapi sudah seperti ini,” kata Like Hermansyah, relawan komite yang juga Ketua He Qi Pusat sambil menunjuk ke beberapa poster di depannya. Sebagai masukan, Like menyarankan agar panel pemeran poster dibuat lebih tinggi sedikit, dan perpaduan warna desain poster juga perlu dipadukan lagi untuk menghidupkan suasana. Semoga pameran poster ini dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi para pengunjung yang melihatnya, terutama para relawan Tzu Chi di Indonesia.   


Artikel Terkait

Inspirasi dari Pameran Poster 50 Tahun Tzu CHi

Inspirasi dari Pameran Poster 50 Tahun Tzu CHi

12 Mei 2016
Menghadiri pembukaan pameran poster 50 Tahun Tzu Chi International pada Sabtu, 7 Mei 2016, kita seakan diajak berkelana menyusuri jejak perjalanan sejarah Tzu Chi. Pameran diadakan di ruang  Xi She Ting, Aula Jing Si Lt. 1, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara dan akan dibuka sepanjang bulan Mei 2016 (satu bulan).
Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -