Inspirasi Tentang Dedikasi Bagi Masyarakat Luas
Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Arimami SA.Ulang tahun TIMA
Indonesia yang ke-16 dirayakan dengan penuh sukacita dan dimeriahkan oleh sebanyak
280 anggota TIMA dan relawan Tzu Chi yang hadir.
Perayaan ulang tahun TIMA Indonesia yang ke-16 pada Minggu, 11 November 2018 berlangsung penuh sukacita. Para relawan Tim Tedis Tzu Chi Indonesia menjadikan momentum ini sebagai penyemangat untuk lebih maksimal membantu masyarakat, khususnya di wilayah terpencil untuk mendapatkan pelayanan pengobatan.
“Semoga TIMA di (tahun) 2019 banyak kegiatan lagi yang berguna untuk nusa dan bangsa. Anggota TIMA di daerah juga kami dorong menjadi yang terdepan di wilayah mereka,” kata Dr Ruth O. Anggraeni, Koordinator Lapangan Bakti Sosial TIMA Indonesia.
Selain terus menggelar bakti sosial kesehatan dalam skala besar, TIMA Indonesia juga bakal menggiatkan seminar guna meningkatkan kecakapan para anggotanya. TIMA Indonesia juga bakal mengirim banyak tenaga ahli untuk berkolaborasi dengan institusi lain yang akan digandeng untuk melayani lebih banyak lagi masyarakat di pelosok nusantara.
Ketua Umum TIMA
Indonesia yang juga Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto
Kusuma berpesan pada anggota baru TIMA khususnya, agar selalu proaktif di
daerahnya.
Isyarat tangan dengan
judul Rang Ai Chuan Chu Qu atau Biarkan Cinta Kasih Tersebar Luas dibawakan
relawan dengan sangat apik.
Dalam perayaan ulang tahun yang
digelar kemarin, Minggu 11 November 2018 di Aula Jing Si, Tzu Chi Center, PIK,
Jakarta Utara ini TIMA juga melantik 113 anggota baru. Mereka ada yang berasal
dari Jakarta, Bandung, Surabaya, Palembang, dan Singkawang.
“Dengan bertambah banyaknya anggota ini dapat menggerakkan roda organisasi ini lebih kencang lagi, tapi (akan terasa) lebih ringan karena banyak SDM yang bertambah,” tambah Dr Ruth.
Ketua Umum TIMA Indonesia yang juga Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma berpesan pada anggota baru TIMA khususnya, agar selalu punya inisiatif dan juga aktif di daerah masing-masing. Apa yang bisa dilakukan, lakukan, begitu harapannya. TIMA Pusat akan selalu mendukung apa yang dibutuhkan. Ia juga mengingatkan bahwa selain wadah untuk berbuat kebajikan, TIMA adalah wadah untuk melatih diri.
“Yang lebih penting lagi dalam melakukan kebajikan ini kita sedang melatih diri masing-masing. Jangan misalnya ada teguran lalu tersinggung dan tidak mau bekerja. Justru di Tzu Chi ini kita latihan untuk pengertian, toleransi, bersyukur, lalu bisa menghormati sesama,” kata Sugianto Kusuma.
Sebanyak 113 tim medis dilantik menjadi anggota TIMA Indonesia.
Pada momen bahagia
ini, TIMA juga menggalang dana bagi pembangunan 3.000 rumah di Palu dan Lombok.
Tzu Chi Surabaya Pun Merasa Makin Mantap
Di antara 113 anggota TIMA yang baru ini, sebanyak 59 adalah dokter. Salah satunya adalah Drg. Budi Hartanto asal Surabaya, Jawa Timur. Sebenarnya sudah tiga tahun terakhir ini ia kerap membantu bakti sosial yang digelar oleh Tzu Chi Surabaya. Mulanya Drg. Budi diajak oleh Dokter David, anggota TIMA Surabaya.
Sejak membantu baksos untuk yang pertama kali, Dokter Budi sudah merasa cocok dengan suasana kerja dan prosedural Baksos Kesehatan Tzu Chi. Namun baru kali ini ia berkomitmen dan makin mantap menjadi anggota TIMA.
“Kalau di TIMA ini saya melihat, bantu orang itu tidak setengah-setengah. Dari awal sampai akhir, di-follow-up lagi, jadi bukan hari itu dibantu, selesai. Ini tidak. Jadi berkelanjutan,” kata dokter yang berdinas di Klinik Gigi Sehat di Jalan Kalasan, Surabaya.
Perasaan campur aduk dirasakan Drg. Budi Hartanto sepanjang mengikuti pelantikan dan perayaan ulang tahun TIMA Indonesia. Bahagia karena akhirnya menjadi anggota TIMA, juga terharu karena melihat bagaimana para relawan TIMA dan relawan Tzu Chi yang membantu TIMA berkegiatan begitu berdedikasi.
Drg. Budi Hartanto
asal Surabaya merasa sangat bahagia usai dilantik menjadi anggota TIMA
Indonesia.
Becky Chiang (paling
kanan) makin optimis dengan bertambahnya anggota TIMA Surabaya.
Kini anggota TIMA Surabaya ada 13 orang. Becky Chiang, relawan Komite Tzu Chi Surabaya yang hadir mengantarkan enam anggota baru TIMA Surabaya dilantik juga merasa bahagia dan optimis. “Hari ini ada enam anggota TIMA yang baru dari Surabaya. Jadi totalnya ada 13 anggota. Kami merasa semakin mantap karena barisan kita sudah tambah panjang. Apalagi kami memang sudah berencana menggelar baksos (kesehatan) setiap bulannya, kecuali di bulan Februari karena ada Imlek,” kata Becky.
Mengenang
Dedikasi Almarhum Hemming Suryanto
TIMA memang merupakan wadah berkumpulnya para relawan di bidang medis. Meski begitu, bakti sosial yang mereka gelar tak lepas dari peran relawan Tzu Chi. Baik itu yang fokus di logistik, konsumsi, pendaftaran, dan masih banyak lagi.
Almarhum Hemming Suryanto yang pada 8 Oktober 2018 lalu berpulang merupakan relawan Tzu Chi yang begitu berdikasi, totalitasnya dalam membantu suksesnya baksos TIMA kerap memberikan inspirasi bagi relawan lainnya. Sosoknya pun begitu kebapakan. Ia juga sangat perhatian terhadap orang lain. Ketika baksos, Almarhum Hemming lebih sering menangani setting tempat, khususnya kamar operasi atau ruang OK. Video Obituary tentang Almarhum Hemming pun diputar untuk mengenang jasa-jasa beliau.
“Kalau bantu yang penting tanpa pamrih saja. Kalau bicara pamrih ya susah. Kalau selama ini ya saya bantu apa adanya, sebisanya,” begitu kalimat pembuka dari Almarhum Hemming dalam video Obituary itu.
Almarhum Hemming Suryanto saat menemani pasien dalam satu kesempatan bakti sosial.
Dalam video tersebut Almarhum Hemming juga berbagi tentang kebahagiaannya bisa bersumbangsih tenaga dan waktu bagi masyarakat. Meski saat itu almarhum didera banyak penyakit, tapi beliau merasa sangat bersemangat jika mengikuti kegiatan Tzu Chi. Pada video tersebut, beberapa anggota TIMA juga menyampaikan bahwa sampai kapan pun Almarhum Hemming selalu berada di hati mereka.
Yenny Suryanto, istri Almarhum Hemming didampingi anaknya, Ho Fransisca pun diundang naik ke atas panggung untuk menerima tanda mata berupa foto frame. ”Ini adalah perhargaan kepada Pak Hemming yang sangat membanggakan dalam kehidupannya,” kata Yenny.
Yenny juga berterima kasih pada keluarga besar Tzu Chi yang begitu tulus menyayangi dan memperhatikan suaminya.
Dokter Hengky Ardono
memberikan tanda mata berupa foto frame kepada
keluarga Almarhum Hemming Suryanto.
Wakil Ketua TIMA Indonesia, dr. Hengky Ardono menceritakan bagaimana Almarhum Hemming begitu dekat dengan TIMA. Dokter Hengky juga berterima kasih kepada pihak keluarga yang sangat mendukung Almarhum Hemming sehingga bisa bergabung dengan TIMA.
“Hampir setiap kali perjalanan TIMA di seluruh Indonesia, baik dalam bakti sosial secara regular, kecil besar, penanganan bencana, maupun di komunitas, tidak ada yang tidak beliau jalani. Ini adalah bagian dari perjalanan kami bersama TIMA dan Pak Hemming, yang tentu sangat membekas sekali. Kami berterima kasih atas segala dedikasinya. Kami bersyukur punya kesempatan untuk ber-partner dengan relawan seperti beliau yang betul-betul tanpa pamrih,” ujar dr. Hengky Ardono.
Editor: Hadi Pranoto