Internasional : Baksos Ketujuh Massachusetts

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

fotoDr. Nancy Hurwitz, seorang dokter anak, sedang merawat dua pasien muda.

Pada tanggal 13 November 2010 lalu, Kantor Penghubung Tzu Chi di Boston mengadakan baksos tahunan ke-7 di Quincy, Massachusetts untuk warga menengah ke bawah atau warga yang tidak memiliki asuransi kesehatan. Tercatat 83 pasien yang mengikuti kegiatan baksos ini. Dalam kegiatan ini 150 orang relawan juga turut berpartisipasi.

Tujuan dari acara ini adalah untuk memberikan konsultasi kesehatan gratis dan screening kepada mereka yang tidak memiliki kemudahan akses perawatan medis, khususnya mereka yang berasal dari keluarga miskin atau tanpa asuransi kesehatan. Layanan kesehatan yang disediakan diantaranya: vaksinasi flu, tuberkulosis (TBC), tes kulit, tes HIV, tes hepatitis B, pemeriksaan kesehatan gigi, pemeriksaan mata, seminar kesehatan, dan tempat konsultasi untuk obat internal seperti chiropractic, pengobatan cina, obat-obatan, pediatri serta asuransi kesehatan.

Acara yang berlangsung lima jam ini tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan fisik pasien, tetapi juga untuk meningkatkan keseluruhan kesejahteraan mereka. Relawan Tzu Chi menyapa setiap pasien dengan senyuman hangat dan dengan rajin menjaga mereka di saat berkunjung ke bangsal medis yang berbeda.

Setiap orang yang mengambil bagian menyatakan dukungannya kepada yayasan untuk menyediakan perawatan kesehatan gratis yang nyaman untuk orang-orang yang berpenghasilan terbatas. Setelah tiba, setiap orang mendaftarkan diri di meja depan untuk memilih jenis konsultasi yang dibutuhkan. Setelah itu, mereka menuju ke bangsal pertama di mana berat badan, tinggi, dan suhu badan mereka diukur oleh Tzu Shao (relawan Tzu Chi yang masih remaja -red). Lima mahasiswa kedokteran, termasuk Steven Lin, anggota alumni Tzu Ching di Boston melakukan pengukuran tekanan darah.

Para pasien juga dapat mengunjungi berbagai jasa konsultasi yang diberikan oleh profesional medis yang telah bersertifikat. Seorang pasien setengah baya tampak meminta penjelasan dari seorang dokter penyakit dalam dan chiropractor tentang gejala-gejala batuk dan sakit kaki yang telah mengganggunya selama beberapa waktu. Di akhir kunjungan beliau sangat lega dan senang dapat menerima perawatan yang dibutuhkan karena ia tidak pernah berkonsultasi dengan dokter sebelumnya. Jumlah pasien yang merasa puas setelah mendapat perawatan mencerminkan suksesnya Baksos Kesehatan Tzu Chi kali ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Dr. Tsai, seorang dokter gigi dari negara bagian Connecticut, menempuh jarak yang jauh untuk turut berpartisipasi dalam baksos kesehatan. (kiri)
  • (kanan bawah) Seorang koki menerima pelayanan kesehatan dan menyatakan minatnya dalam mempromosikan vegetarian. (kiri bawah) Seorang Lama datang untuk pemeriksaan gigi, mata dan sakit punggung. (kanan)

Mampu melayani masyarakat melalui pengobatan gratis adalah kegiatan yang ideal untuk menandai ulang tahun kelima Tzu Chi International Medical Association  (TIMA) USA di Boston. Sebuah pelayanan kesehatan baru yang mulai tersedia tahun ini termasuk pelayanan pediatri, dipimpin oleh dr Nancy Hurwitz, yang terlibat dengan Tzu Chi setelah gempa bumi di Haiti. Mahasiswa Program Kesehatan Hati dari Harvard College dan Harvard Medical School juga hadir untuk memberikan penyuluhan mengenai hepatitis B, dibantu oleh Quest Diagnostics untuk pemeriksaan screening.

Salah satu relawan mengaku sangat senang melihat ada siswa yang terlibat dalam penyuluhan, karena hepatitis B telah membuatnya kehilangan salah satu anggota keluarga. Sebagai tambahan, di dalam kegiatan ini tersedia juga ruang tunggu pusat di mana pasien dapat beristirahat dan mendengarkan seminar kesehatan atau melihat-lihat koleksi buku, makanan dan peralatan makan ramah lingkungan Tzu Chi. Semua upaya yang dilakukan oleh relawan bertujuan untuk meningkatkan kesehatan pasien dan masyarakat pada umumnya.

Ke depannya, TIMA Boston berharap dapat memperluas program kesehatan yang mencakup seluruh keluarga, dari muda sampai tua, untuk mempromosikan sebuah masyarakat yang sehat. Dari data yang terkumpul, jumlah pasien tahun ini lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat menjadi lebih sehat setelah perawatan kesehatan dilaksanakan di negara bagian Massachusetts. Waktu luang yang terdapat dalam baksos memberikan kesempatan bagi relawan untuk berinteraksi satu dengan yang lain. Dokter dari berbagai bidang berkonsultasi satu sama lain tentang masalah kesehatan, mahasiswa kedokteran memberikan pertanyaan seputar karir kepada para dokter dan mahasiswa dari Program Kesehatan Hati melakukan tes percobaan kepada para relawan. Situasi ini bagaikan pertemuan satu keluarga besar. Dengan tumbuhnya ikatan antar relawan, Tzu Chi Boston menjadi lebih kuat dalam mendukung misi kesehatan Tzu Chi di tahun-tahun mendatang. (Sumber: www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh Rosaline Lora)

  
 

Artikel Terkait

Banjir Jakarta: Survei ke Tanah Pasir, Penjaringan

Banjir Jakarta: Survei ke Tanah Pasir, Penjaringan

23 Januari 2013 Pada Minggu, 20 Januari 2013, dengan mengendarai sebuah alat berat milik TNI, sekitar jam 11.00 WIB Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma, dan sejumlah relawan lain melakukan survey ke daerah Tanah Pasir, Kecamatan Penjaringan. Mereka meninjau kondisi warga sekitar rumah susun Tanah Pasir yang dihuni ratusan orang.
Paket Lebaran 2023: Paket Sembako untuk warga Kwala Berkala

Paket Lebaran 2023: Paket Sembako untuk warga Kwala Berkala

02 Mei 2023
Tzu Chi Indonesia cabang Medan komunitas Hu Ai Titikuning menyalurkan 1.105 paket sembako kepada warga parsejahtera di Kelurahan Kwala Berkala, Medan.
Layanan Kesehatan untuk Warga Desa Leuwibatu

Layanan Kesehatan untuk Warga Desa Leuwibatu

04 April 2016
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) mengadakan baksos kesehatan umum, gigi, dan khitanan (sunat) di Desa Leuwibatu, Kecamatan Rumpin, Bogor, Jawa Barat pada Minggu, 27 Maret 2016. Sebanyak 685 pasien yang terdiri dari 600 pasien umum, 41 pasien gigi, dan 47 anak yang dikhitan mendapat pelayanan hari itu.
Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -