Internasional : Bantuan Alat Cuci Darah
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
|
| ||
Mesin dialisis digunakan untuk mengobati orang-orang yang ginjalnya tidak berfungsi dengan baik. Ini adalah pengobatan yang mahal. Banyak pasien di Myanmar dan di negara-negara lain meninggal karena mereka tidak mampu membayar biaya pengobatan. Sepuluh tahun yang lalu, relawan Tzu Chi Malaysia mulai memberikan perawatan dialisis (cuci darah) gratis dan yayasan sosial lainnya terinspirasi untuk mengikutinya. Pusat dialisis di Kedah menyediakan 10 mesin dan dikirimkan gratis ke klinik Phyosaedanardi Burma (Yangon), kota terbesar di Myanmar dan bekas ibukota. Relawan membantu untuk menginstal mesin dan teknisi mengajarkan staf klinik tentang bagaimana cara pengoperasiannya. Mereka mencatat dengan hati-hati dan kemudian menggunakan mesin itu untuk membiasakan diri. Hadiah ini sangat menyentuh hati Walikota Yangon yang datang sendiri untuk memberikan surat ucapan terima kasih kepada para relawan Tzu Chi. Dalam surat tersebut, walikota mengatakan bahwa para relawan itu menyebarkan budaya cinta kasih dan berterima kasih atas kontribusi mereka kepada pasien penyakit gagal ginjal di Myanmar. (Sumber: www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh Rosalin Lora) | |||
Artikel Terkait
![Sosialisasi Relawan di Tzu Chi Makassar](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/590foto-1_1_edt_cov.jpg)
Sosialisasi Relawan di Tzu Chi Makassar
07 Desember 2023Tzu Chi Makassar melaksanakan kegiatan sosialisasi relawan kepada 30 peserta yang berpartisipasi dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-141 di Kota Makassar.
![Kisah Ahmad Husein (Bagian 2)](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/a_290609-1.jpg)
Kisah Ahmad Husein (Bagian 2)
29 Juni 2009 “Berapa hari ini?” tanya Tunjung kepada Subaidi. “Baru satu malam, Pak. Memang waktu itu saya masuk ke sini tuh hari Sabtu, Minggunya tutup,” jawab Subaidi. “Di Pati itu gimana?” Tunjung kembali bertanya. “Tidak bisa, Pak. Di sana mengajukan untuk diamputasi,” jelas Subaidi lirih. “Kemari itu atas dasar kamu sendiri apa dari dokter? “Ya saya minta surat izinnya dari dokter untuk pindah kemari, Pak. Cuma saya ditanya mau dipindah ke Semarang apa ke Solo. Saya minta di Solo biar ditangani oleh dr Tunjung,” terang Subaidi.![Internasional : Berbuat Sesuatu untuk Bumi](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/l_090310-1.jpg)