Internasional : Bantuan Banjir di Australia
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Dok. Tzu Chi Australia Para relawan Tzu Chi menyampaikan bantuan dengan kedua tangan, lalu membungkuk dan hati yang sangat menhargai. Banyak warga yang selamat dari bencana mengungkapkan rasa terima kasihnya atas bantuan tersebut. |
| ||
Sejak bulan lalu, serangkaian bencana banjir di timur laut Queensland telah mengakibatkan 30 orang meninggal dan memaksa ribuan warga meninggalkan tempat tinggal mereka. Pemerintah telah mengumumkan tiga perempat wilayah Queensland sebagai area bencana, dengan sedikitnya 70 kota dan lebih dari 200.000 orang terkena bencana. Para ekonom menperkirakan bencana banjir di Queensland dan bagian selatan Victoria dapat mengakibatkan kerugian US$ 3 milyar yang berasal dari kerugian ekspor batu bara dan hasil pertanian, sementara untuk membangun kembali wilayah ini dibutuhkan dana sebesar US$ 20 milyar. Para relawan berdatangan dari Melbourne, Gold Coast, Sydney dan juga Brisbane. Penerima bantuan berasal dari keluarga yang berpenghasilan minim di daerah Darra dan Goodna —18 berasal dari Darra dan 91 berasal dari Goodna— dengan jumlah keseluruhan 109 keluarga dan 282 warga. Para relawan melakukan pembagian bantuan pertama di Darra pada tanggal 22 Januari dan yang kedua pada sore hari di SMA Redbank Plains Goodna. Mereka membagikan obat-obatan, handuk, sikat dan pasta gigi, handuk untuk mencuci muka, sabun, dan kebutuhan sehari-hari lainnya serta selimut yang terbuat dari botol plastik daur ulang. Mereka juga memberikan uang sejumlah US$ 500 kepada setiap penerima bantuan. Selain itu, mereka juga membacakan pesan dari Master Cheng Yen, yang menunjukkan meski beliau berada di Taiwan yang jaraknya cukup jauh, tetapi tetap peduli pada mereka. Sewaktu menyampaikan bantuan tersebut, para relawan membungkuk dan menjabat tangan setiap penerima bantuan sebagai ungkapan perhatian dan hormat mereka. Pada pembagian sore hari, Paul Pisasale, Walikota Ipswich, datang menjenguk untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas bantuan yang diselenggarakan oleh Tzu Chi. Ia berkata sangat kagum dengan sikap tanggap dan mobilisasi para relawan dan juga menyatakan penghargaannya pada selimut hasil daur ulang. “Saya berharap setiap orang berani menghadapi tantangan dan membantu satu sama lain,” ujarnya, “pemerintah pusat akan membantu setiap orang mengatasi krisis ini.” Setelah mereka menyelesaikan penyaluran bantuan, relawan mulai merencanakan pembagian skala besar kedua pada minggu depan. Mereka percaya jika orang lain mengalami kesulitan, mereka merasakan penderitaan tersebut; jika orang lain menderita, mereka merasakan kesedihan tersebut. Tzu Chi menyampaikan kasih dan perhatian bagi mereka yang membutuhkan. (sumber: www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh : Susy Grace Subiono) | |||
Artikel Terkait
Banjir Jakarta: Membersihkan Sekolah Cinta Kasih
23 Januari 2013 Di lingkungan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, pagi itu pun sudah ramai dengan hadirnya para guru dan karyawan di hari pertama masuk kerja pascabanjir. Sejak Kamis 17 Januari 2013, kegiatan belajar sempat dihentikan karena banjir di jalan menuju gedung sekolah telah cukup tinggi.Dukungan Perawatan Balai Basarah Tajahan Lampang Hindu Kaharingan
07 Mei 2024Sebanyak 8 relawan Xie Li Kalimantan Tengah (Kalteng) 3 membantu perawatan rumah ibadah Balai Basarah Tajahan Lampang Hindu Kaharingan di Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan.