Internasional: Gereja Cinta Kasih Bunun

Jurnalis : Tzu Chi Taiwan, Fotografer : Tzu Chi Taiwan
 

fotoUmat gereja Presbyterian sedang di dalam geraja. Setelah melewati diskusi antar umat, diberilah nama “Gereja Cinta Kasih Bunun”

SHANLIN - Perumahan Cinta Kasih di Shanlin banyak dihuni oleh penduduk asli Suku Bunung. Maka di perumahan tersebut dibangunlah 2 gereja sehingga para warganya dapat melanjutkan kegiatan beribadah mereka. Salah satu gereja yang telah dibangun ukurannya sama persis dengan yang lama yakni Gereja Presbiterian dan oleh para pemuka masyarakat telah disetujui jika namanya diubah menjadi ”Gereja Cinta Kasih Bunun.” Dengan sebuah akar yang kuat, diharapkan semua masyarakat dapat memperoleh sebuah kekuatan rohaniah.

 

Masyarakat Lokal Berdiksusi dan Menyepakati Nama Gereja
Di dalam gereja Perumahan Cinta Kasih Shanlin, masyarakat mengikuti alunan musik, kedua tangan mereka diayunkan dan menyanyikan lagu-lagu rohani. Setelah mengalami sebuah bencana, sekarang semua masyarakat bisa berkumpul dan melakukan kebaktian bersama. Bagi mereka ini adalah sebuah kebahagiaan yang tak ternilai.

“Sebelum terjadi badai Morakot, masyarakat sudah terbiasa untuk berkumpul melakukan kebaktian bersama, tetapi setelah terjadi badai itu, tidak pernah lagi. Jadi banyak sekali orang yang tersentuh,” kata pendeta Yan Mingren.

Saat itu, semua orang terlihat saling berjabat tangan, berdoa, meneteskan air mata karena hatinya tersentuh dan merasa bersyukur. Setelah badai berlalu, tidak ada lagi rumah tetapi sekarang sudah ada perumahan cinta kasih Shenlin dan dukungan dari relawan Tzu Chi juga membuat mereka semua memandang ke depan. Dengan menghargai jodoh yang sangat baik ini, penduduk lokal menamakan gereja mereka “Gereja Cinta Kasih Bunun”.

“Cinta kasih ini harus senantiasa dipertahankan karena kami adalah Bunun maka kami namakan Gereja Bunun,” kata Pendeta Yan Mingren. “Cinta kasih Bunun  juga bisa  diartikan sebagai mencintai Bunun. Hampir sebulan kami berdiskusi untuk memberi nama ini sehingga akhirnya kami bisa menerima nama baru gereja ini,” tambahnya.

Keyakinan yang berbeda tidak memutuskan hubungan, inilah yang akan mempertebal cinta kasih dan keyakinan masing-masing. Dan diharapkan masyarakat dapat pelan-pelan melupakan kampung halamannya yang lama dan memulai hidup yang baru di sini. (Sumber: www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh: Leo Samuel Salim)

 
 

Artikel Terkait

Memompa Semangat Para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Memompa Semangat Para Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

30 September 2014 Bedah buku yang rutin diadakan setiap bulan oleh para guru dan staf Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi  Tzu Chi Cengkareng pada kamis, 25 September 2014 di aula sekolah berbeda dari biasanya. Pasalnya pada acara yang dihadiri oleh 110 guru Sekolah Cinta Kasih itu dibawakan oleh Wen Yu Shijie, seorang relawan yang sudah lama berkecimpung di Tzu Chi.
Perjalanan Penuh Cinta Kasih

Perjalanan Penuh Cinta Kasih

21 Januari 2016
Rombongan Relawan Tzu Chi Kantor Penghubung Pekanbaru kembali melakukan perjalanan penuh cinta kasih ke Kota Bagansiapiapi pada Jumat, 15 Januari 2016. Kali ini, bersama relawan setempat, insan Tzu Chi Pekanbaru melakukan berbagai kegiatan menebar dan memupuk cinta kasih di Bagansiapiapi.
Menyelamatkan Vita (Bag II)

Menyelamatkan Vita (Bag II)

21 April 2010
Di dalam hati Ayen kembali menangis. Lirih melihat Vita yang berjuang keras mempertahankan hidup di tengah keterbatasan dirinya. Bagaikan sembilu yang menikam hati. Perasaan Ayen terkungkung dalam kerisauan mengawasi Vita.
Orang bijak dapat menempatkan dirinya sesuai dengan kondisi yang diperlukan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -