Internasional : Jalinan Jodoh dari Banjir
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News Pada tanggal 24 Februari, tim survei penanggulangan bencana Tzu Chi Selandia Baru terbang dari Auckland (sebelah utara) hingga ke Kota Christchurch (sebelah selatan) yang terkena banjir. |
| ||
Pada hari yang sama saat gempa bumi ini mengguncang Kota Christchurch, kantor pusat Yayasan Buddha Tzu Chi di Hualien, Taiwan langsung membentuk pusat komando penanggulangan bencana. Kantor cabang Yayasan Buddha Tzu Chi di Selandia Baru yang bertempat di Auckland juga mendirikan pusat koordinasi penanggulangan bencana. Kemudian relawan dari 3 negara: Selandia Baru, Australia, dan juga Amerika Serikat secara bersamaan dikerahkan untuk mengumpulkan informasi bencana ini dan juga mempersiapkan dengan baik segala sesuatu yang berhubungan dengan bantuan bencana. Mengulurkan Tangan untuk Membantu Sesama Kantor Cabang Tzu Chi di Brisbane yang merupakan ibukota negara bagian Queensland di Australia juga mengumpulkan 400 selimut, 200 paket medis, dan juga 400 tas ramah lingkungan untuk dimasukkan dalam paket bantuan Tzu Chi. Setelah itu mereka mengirim paket bantuan ke Qantas Air Cargo Centre. Pada tanggal 23 Februari 2011, jadwal penerbangan international telah kembali normal. Pihak Qantas Air Cargo Centre yang mengamati bahwa Tzu Chi mengirim bantuan setiap hari kemudian memberikan penerbangan gratis khusus bagi Tzu Chi untuk mengangkat setengah ton hingga 1 ton paket bantuan yang akan langsung diterbangkan ke Kota Christchurch, Selandia Baru. Semuanya bisa terjadi adalah karena jalinan jodoh. Ketika manajer Qantas Air Cargo Centre, Andrew menerima telepon dari Tzu Chi, ia langsung mengatakan, ”Saya mengenal kalian!” Ternyata Andrew merupakan salah satu penerima bantuan saat Tzu Chi memberikan bantuan bagi korban bencana banjir di Brisbane, Australia pada bulan Januari lalu. Andrew yang pernah menerima bantuan dari Tzu Chi itu dengan penuh syukur memberi jaminan kepada Tzu Chi untuk memfasilitasi semuanya. Ia juga meminta Tzu Chi untuk mengantarkan paket-paket bantuan ke tempat perakitan barang secepatnya, dengan begitu mereka bisa memastikan paket bantuan yang dikirim Tzu Chi dimuat dalam pesawat dan diterbangkan dengan lancar. Di tempat lain, Kantor Tzu Chi di Selandia Baru memperkirakan setelah jadwal penerbangan internasional kembali normal pada tanggal 24 Februari 2011. Para relawan berharap bisa melakukan penerbangan dari Auckland di pulau sebelah utara Selandia Baru hingga ke Kota Christchurch yang ada di bagian selatan Selandia Baru untuk melakukan peninjauan dan survei terhadap lokasi bencana. Dengan peninjauan ini, Tzu Chi berharap bisa memberikan bantuan sesuai yang paling dibutuhkan para korban. Master Cheng Yen terus-menerus mengamati situasi bencana. Tanggal 23 Februari pagi dari pukul 08.30, selama setengah jam Master Cheng Yen melakukan teleconference dengan relawan dari Selandia Baru, Australia, dan Amerika untuk mengetahui perkembangan situasi terbaru. Selain itu para relawan Tzu Chi Amerika juga diharapkan untuk membagi pengalaman mereka sewaktu menanggulangi bencana besar yang terjadi di suatu negara, agar relawan Tzu Chi di Selandia Baru dapat belajar dan dapat segera bekerja sama dengan pemerintah setempat serta NGO lain dalam menanggulangi bencana kali ini. Dalam ceramah pagi tanggal 23 Februari 2011, Master Cheng Yen mengingatkan kepada semua relawan untuk waspada, mengingat seringnya terjadi bencana di dunia ini. “Lakukan hal baik dan hilangkan kegelapan batin pada saat itu juga,” kata Master Cheng Yen serta mengajak semua umat manusia agar berdoa dengan hati yang tulus dan menjernihkan batin dan jasmani. (sumber: www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh Lievia Marta) | |||
Artikel Terkait
Sukacita Imlek yang Dirasakan Oma Opa Santa Anna
29 Januari 2019Suara irama musik gendang barongsai menggema memenuhi ruangan. Dua pasang barongsai yang dimainkan empat relawan Tzu Chi berlenggak-lenggok mengikuti alunan musik mengitari oma-opa yang sedang duduk santai di sepanjang meja makan.
Suara Kasih: Membangkitkan Kebijaksanaan di Ladang Pelatihan Batin
07 Desember 2012 Di dunia ini, manusia hidup dalam kondisi yang berbeda-beda. Inilah yang dikatakan Buddha di dalam Sutra. Semua makhluk terlahir ke dunia sesuai dengan benih yang mereka tanam. Kita tidak bisa memilih ingin dilahirkan di mana.Hari-hari Baru Akila
29 Oktober 2018Akila terlahir dalam kondisi bibir sumbing dan tanpa langit-langit di mulutnya. Dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-123 pada 12-14 Oktober di Batam, dokter berhasil menyatukan dan menyempurnakan kondisi bibirnya.