Internasional : Kotak Penyelamat Kehidupan

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Dok. Rumah Sakit Tzu Chi
 

foto Dokter Golovacheva (kanan) menerima kantong berharga Hematopoietic Stem Cells (HSC) dari dr. Lin Jun-long (kiri),selaku Kepala Eksekutif Tzu Chi Medical.

Yayasan Buddha Tzu Chi memberikan sumbangan donor sumsum tulang belakang kepada pasien dari Rusia untuk pertama kalinya. Sumsum tulang belakang ini diharapkan dapat menyelamatkan kehidupan, karena kemungkinan untuk mendapatkan sel yang cocok dari donor Taiwan kepada penerima dari Rusia adalah satu berbanding satu juta. Pada tanggal 1 Maret 2011 dr. Golovacheva, menerima tas berharga Hematopoietic Stem Cells (HSC) dari dr. Lin Jun-long, Kepala Eksekutif Rumah Sakit Tzu Chi. Sebelumnya dr. Golovacheva telah melakukan perjalanan panjang. “Oleh kantor pendaftaran sumsum tulang di Jerman kami dirujuk untuk pergi ke Tzu Chi.


Saya terbang lebih dari sepuluh jam untuk tiba di sini, dan menerima donor sumsum tulang," tuturnya. Ia mengatakan, Human Leukocyte Antigen (HLA) berbeda di semua ras. “Di Rusia, sebagian besar donor sumsum berasal dari Eropa dan Amerika. Ini adalah pertama kalinya Pusat Sumsum Tulang Tzu Chi, yang berbasis di kantor pusat Yayasan Buddha Tzu Chi di Hualien, memberikan donornya kepada pasien di Rusia.

Pusat sumsum tulang ini merupakan bagian dari rumah sakit Tzu Chi. Sejak didirikan pada tahun 1993, pusat sumsum tulang telah memberikan sumbangan 2.417 tulang sumsum dan Sel Stem Darah Perifer (Peripheral Blood Stem Cells, PBSC) untuk pasien di 28 negara. Donor ini diberikan kepada para pasien yang menderita penyakit darah, sumsum tulang, dan berbagai jenis kanker.

Keterangan :

  • Dokter Golovacheva (kanan) dan staf dari Pusat Sumsum Tulang Tzu Chi memeriksa informasi dengan hati-hati.  (kiri)

Mencari kecocokan antara donor dan penerima merupakan pekerjaan yang kompleks dan membutuhkan waktu panjang. Dr. Yang Guo-liang, Wakil Direktur Pusat Sumsum Tulang Tzu Chi mengatakan bahwa proses pencocokan difokuskan kepada pembandingan sepuluh lokus A, B, C, DRB1, DQB1 di HLA antara pasien dan donor. "Biasanya, jika 8 dari 10 perbandingan lokus sesuai, transplantasi dapat dilakukan. Tetapi dalam kasus ini, kami menemukan sepuluh lokus cocok satu dengan yang lainnya, ini adalah kesempatan langka satu berbanding satu juta. Terutama karena ini adalah kasus yang melibatkan dua ras yang berbeda. Ini benar-benar seperti sebuah pertalian karma, kami berharap kantong HSC akan membantu pasien untuk segera pulih,” jelas dr. Yang Guo-liang.

Pada tanggal 1 tahun ini, kantor pusat sumsum tulang Tzu Chi telah mempunyai 338.922 pendonor, termasuk 9.209 di Amerika Serikat, dan total 24.871 pasien yang membutuhkan pendonor. Menurut data yang diperoleh, dari proses transplantasi yang dilakukan 1.154 adalah dari sumsum tulang dan 1.262 adalah dari PBSC . Sementara asal negara penerima donor adalah 781 berada di Taiwan dan 1.635 di luar negeri. Semoga kantong berharga yang dibawa oleh dokter Rusia ke Moskow akan menyelamatkan kehidupan.

 

  
 
 

Artikel Terkait

Menggarap Ladang Berkah di Bumi Cendrawasih

Menggarap Ladang Berkah di Bumi Cendrawasih

14 April 2022

Sabtu 9 April 2022, Tzu Chi Biak kembali menggarap ladang berkah dengan mengadakan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi (SMAT) yang kali ini ditujukan bagi Managemen dan karyawan Swissbel Hotel Cendrawasih Biak.

Sembako Cinta Kasih untuk Warga Terdampak Covid-19 di Medan

Sembako Cinta Kasih untuk Warga Terdampak Covid-19 di Medan

30 April 2020

Senin, 27 April 2020, Yayasan Buddha Tzu Chi membagikan 10.000 paket sembako cinta kasih berupa beras 5 kg, 1 kotak mie instan @ 40 bungkus dan masker kain untuk meringankan penderitaan masyarakat yang terdampak bencana wabah Covid 19 bekerja sama dengan TNI.

Senin, 27 April 2020, Yayasan Buddha Tzu Chi membagikan 10.000 paket sembako cinta kasih berupa beras 5 kg, 1 kotak mie instan @ 40 bungkus dan masker kain untuk meringankan penderitaan masyarakat yang terdampak bencana wabah Covid 19 bekerja sama dengan TNI.
Kembali ke Banaran Pascaoperasi

Kembali ke Banaran Pascaoperasi

22 Desember 2017

“Ajik….! Ajik….!” Suara teriakan anak-anak usia taman kanan-kanak itu menyambut kedatangan Ajik Saputra. Kebanyakan adalah kawan-kawan Ajik di TK Dharma Mulia, Dusun Banaran, Desa Wates, Kecamatan, Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Teman-teman Ajik mengenakan pakaian tradisional Jawa (beskap dan kebaya).

 

Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -