Internasional: Kue “Perahu Naga”

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

fotoRelawan di Suzhou membuat kue vegetarian untuk amal. Relawan menimbang setiap takaran untuk membuat kue yang lezat.

Menjelang Festival Perahu Naga pada tanggal 16 Juni 2010, relawan di Kota Suzhou Tiongkok Timur membuat bacang vegetarian sebanyak  250.000 buah yang akan dijual untuk mengumpulkan uang sebagai beasiswa bagi anak-anak miskin dan membangun kembali sekolah-sekolah di daerah gempa di Sichuan. Ini adalah tahun ke-12 relawan di Suzhou telah melakukan program ini.

Di Provinsi Jiangsu dengan populasi sebesar 6,3 juta orang, Suzhou adalah salah satu kota industri yang paling penting di Tiongkok. Untuk membuat kue, lebih dari 800 relawan yang dikumpulkan dari seluruh Tiongkok Timur, beberapa relawan melakukan perjalanan lebih dari tujuh jam dari provinsi-provinsi tetangga Jiangxi, Hubei dan Anhui. Mereka bekerja intensif selama delapan hari berturut-turut, seperti garis pada produksi di pabrik.

Semua orang tahu bahwa jika terdapat kue lebih, berarti adanya harapan lebih untuk anak-anak yang kurang mampu. Salah seorang relawan yang datang dari Anhui adalah Xu Tao. "Aku datang untuk melayani karena sebelumnya saya hanya membantu anak-anak lokal," katanya, "melalui kegiatan amal ini, saya dapat membantu anak-anak di Sichuan, Guizhou dan Jiangxi dan menebarkan cinta kasih yang jauh dan luas.” Kue bacang tersebut terbuat dari beras ketan, dengan bentuk piramida, dan dibungkus daun bambu atau buluh— tradisi di Tiongkok adalah makan bacang selama Festival Perahu Naga.

   foto  

Ket :  - Tahun ini merupakan tahun ke 13 di Suzhou pada penggalangan dana kue beras ini.

Relawan lainnya adalah Zhu Aiping, yang menderita leukemia dan dalam proses menjalani lebih dari 30 sesi kemoterapi untuk menyembuhkan penyakitnya. "Melihat komitmen dari para relawan adalah sumber inspirasi bagi saya. Saya ingin seperti saudara-saudara saya dan melakukan bagian tugas saya,” kata Zhu Aiping, "semua orang membantu satu sama lain dengan masalah mereka, seperti remaja yang mengantuk  ketika bangun tidur di pagi hari.

Apa yang mendorong mereka maju adalah pengetahuan bahwa hasil dari penjualan akan membantu anak-anak miskin di Tiongkok, termasuk dengan membangun kembali sekolah mereka setelah gempa bumi dahsyat di Sichuan dua tahun lalu. (Sumber: www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh: Riani Purnamasari/He Qi Utara)

 
 

Artikel Terkait

Berbagi 1.000 Paket Takjil Menjelang Berbuka Puasa

Berbagi 1.000 Paket Takjil Menjelang Berbuka Puasa

27 April 2022

Menjelang waktu berbuka puasa, Perkumpulan Muda-Mudi Mahasiswa Tzu Chi Indonesia (Tzu Ching Indonesia), bersama insan Tzu Chi He Qi Timur membagikan 1.000 paket takjil, Minggu, 24 April 2022.

Sukacita Ipin yang Berjodoh dengan Tzu Chi

Sukacita Ipin yang Berjodoh dengan Tzu Chi

30 Juni 2020
“Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi. Berkat bantuannya, Alhamdulillah suami saya sekarang sudah bisa melihat, sudah bisa beraktivitas seperti biasa, tidak ada kendala apa-apa. Mudah-mudahan ini bisa menjadi berkah bagi semua,” ungkap Yan, istri dari Ipin Sarifudin yang pernah mengikuti operasi katarak yang digelar oleh Tzu Chi Indonesia. 
Belajar Daur Ulang Sampah

Belajar Daur Ulang Sampah

21 Mei 2010
Pada hari Minggu, tanggal 18 April 2010, 12 relawan Tzu Chi Padang kembali mengadakan kegiatan pemilahan sampah daur ulang bertempat di Depo Daur Ulang baru yang terletak di Jl Tan Malaka 15 Padang.
Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -