Internasional: Membangun Tim Daur Ulang

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

fotoDi depo daur ulang di Kota Fenglin, Hualien, Lin Yuehua (ketiga dari kiri) mengajak warga masyarakat bergabung untuk menjadi relawan daur ulang.

Hualien - Kegigihan dari salah seorang relawan yang telah melakukan kegiatan daur ulang seorang diri selama tiga tahun di sebuah kota kecil bagian Timur Taiwan telah berhasil membangun sebuah komunitas lingkungan. Untuk mewujudkan hal ini dibutuhkan kerja keras, dedikasi, dan keuletan.

Semangat yang Tak Pernah Padam
Pada tahun 2000, Lin Yuehua mulai bekerja di bawah payung besar pada sebidang tanah kosong di samping rumahnya. Dia menggunakan sebuah motor tua untuk mengumpulkan barang-barang yang dapat didaur ulang di Kota Fenglin, sebuah kota pertanian konservatif di daerah Hualien, Taiwan timur. Dia menyimpan barang-barang yang dapat di daur ulang di dalam tenda. Ini bukanlah tugas yang mudah karena dia menderita sakit lupus dan keluarganya tidak paham dengan apa yang dia lakukan. Meskipun sakit, dia mempunyai semangat untuk hidup. Dengan mengendarai sepeda motor Lin Yuehua mengumpulkan barang-barang daur ulang di jalan.

"Beginilah saya, saya tidak akan pernah menyerah," kata Lin. "Saya mempunyai tujuan dan akan mencapainya. Saya sangat bersungguh-sungguh dalam melakukannya," tambahnya. Selama tiga tahun dia hanya bekerja sendirian, tetapi akhirnya, yang lain ikut terinspirasi untuk bergabung. Salah satunya adalah Liu Dingchang. "Dulu, di luar itu kotor sekali ada berbagai macam serangga, belum lagi baunya yang busuk. Saya pernah berkata bahwa saya ingin menyerah karena sangat kotor," katanya. Chen Xiuyuan juga terinspirasi oleh Lin, beliau memiliki toko kelontong di kota. Setiap hari dia mengumpulkan kardus sisa untuk Lin. "Saya menjaganya untuk Tzu Chi dengan meletakkannya di ruang bawah tanah, sehingga tidak ada yang bisa mencurinya. Barang daur ulang ini sangat berharga dan sangat dibutuhkan.

Satu lagi yang bergabung adalah Lai Lizhen. ”Para relawan daur ulang sangat berdedikasi dan saya tidak tega melihat mereka bekerja di bawah panas terik matahari,” ujarnya. Karenanya, pada tahun 2005, dengan menggunakan biaya pribadi ia menggantikan tenda dengan atap yang terbuat dari timah. Karena semakin banyak relawan yang bergabung, barang daur ulang yang dikumpulkan pun semakin banyak, transportasinya menjadi masalah. Seorang relawan, Jiuhe, memutuskan untuk menyediakan mobil truk .”Beliau sangat baik,” kata Lin. ”Beliau berpikir sangatlah berbahaya jika saya membawa banyak barang daur ulang dengan motor, karenanya beliau menyediakan sebuah truk dan mendaftarkannya dengan nama saya. Bahkan saat saya menerima truknya bensinnya juga telah terisi penuh. Saya sangat berterima kasih,” katanya lagi. Jiuhe mengatakan Lin sangat gigih dalam melakukan pekerjaannya, ”Dia menggerakkan hati banyak orang di daerahnya untuk bergabung bersama.”

Yang lainnya lagi adalah pensiunan guru Xiao Chunying. "Pada awalnya, saya merasa tidak nyaman dengan pekerjaan ini. Saya tidak bisa turun ke jalan dan mengais. Saya takut orang lain akan berpikir saya mengalami depresi pasca-pensiun. Tetapi ini tidak lagi mengganggu saya. Sekarang saya bahkan pergi mengumpulkan sampah di pasar malam karena di sana ada banyak kertas bekas. "Melakukan sesuatu untuk bumi membutuhkan keberanian, kerendahan hati dan keuletan. Keberanian dan ketekunan dari seorang wanita telah membangun satu tim yang berkembang. Berawal dari sebuah tenda yang bocor yang demi keamanannya kemudian digantikan dengan atap timah, berawal dari sepeda motor yang kemudian digantikan dengan truk. Selama satu dekade terakhir, depo daur ulang Fenglin telah menjadi tempat penting bagi Lin Yuehua dan tim nya dalam berdedikasi menjadi relawan. (Sumber: Website Tzu Chi Taiwan, tanggal 7 Mei 2010, diterjemahkan oleh: Rosalyn Lora)

  
 
 

Artikel Terkait

Mengakrabkan Diri Dengan Tzu Chi Tangerang

Mengakrabkan Diri Dengan Tzu Chi Tangerang

03 Oktober 2016
Sebanyak 102 relawan dibantu oleh 22 murid kelas budi pekerti dan 12 anak asuh bahu membahu menyukseskan Pameran Jing Si di Tzu Chi Tangerang yang diadakan pada 24 dan 25 Septermber 2016.
Sosialisasi Pelestarian Lingkungan bagi Jajaran Sekolah Brigjend Katamso 1 dan 2

Sosialisasi Pelestarian Lingkungan bagi Jajaran Sekolah Brigjend Katamso 1 dan 2

01 Desember 2023

Tzu Chi Medan berkesempatan menyampaikan materi pelestarian lingkungan kepada jajaran Sekolah Brigjend Katamso 1 dan 2 sekaligus praktik langsung pemilahan barang daur ulang.

Menjaga Kualitas Menu Vegan di Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh Tzu Chi Medan

Menjaga Kualitas Menu Vegan di Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh Tzu Chi Medan

08 September 2022

Peserta program Tantangan 21 Hari Diet Nabati Utuh Tzu Chi Medan telah menyelesaikan programnya (periode 31 Juli – 20 Agustus 2022). 

Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -