Internasional: Misi Tanpa Batas

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

fotoGempa berkekuatan 7,0 skala Richter mengguncang Haiti pada tanggal 12 Januari 2010. Seorang Relawan Tzu Chi memeluk.

Pada tanggal 19 Juli 2010, Yayasan Buddha Tzu Chi resmi mendapatkan  Status Konsultatif Khusus dari ECOSOC PBB. Sebagai salah satu organisasi kemanusiaan dengan status konsultatif khusus, Tzu Chi dapat menghadiri pertemuan ECOSOC dan konferensi internasional lain yang terkait dan belajar banyak dari pengalaman LSM lainnya.  Master Cheng Yen berkata bahwa ini merupakan batu loncatan untuk Yayasan Buddha Tzu Chi. Berikut adalah gabungan dari pemikiran Master Cheng Yen, diambil dari pidato dan percakapannya dengan relawan Tzu Chi dan pengunjung lainnya. 

 

Ketika Tzu Chi diberi status konsultatif khusus dari ECOSOC PBB, ruang lingkup misi dari Yayasan Buddha Tzu Chi akan lebih luas dari sebelumnya dan akan mencakup seluruh dunia. Batu loncatan ini  akan menjadikan misi terlaksana tanpa batas. Sebenarnya, ketidakterbatasan misi selalu menjadi visi saya. Saya selalu berharap bahwa semangat Buddhisme dapat diwujudkan di setiap sudut dunia. Pada intinya, agama Buddha berkaitan dengan meringankan penderitaan manusia dan membangun kebijaksanaan bagi semua makhluk hidup karena kearifan batin dan kasih sayang itu merupakan sifat sejati mereka. Potensi untuk kebijaksanaan dan kasih sayang, ketika terbangun dan diterapkan ke dalam tindakan, hal ini dapat mengubah dunia kita dan orang di dalamnya.

Banyak orang melupakan arti dan tujuan hidup. Dalam ketidaktahuan mereka,  mereka hidup egois, dan tindakan mereka merugikan orang lain, lingkungan, dan pada akhirnya, diri sendiri. Tapi kalau kebijaksanaan Buddhisme dan kasih sayang dapat diwujudkan dalam tindakan, semangat ini dapat mengubah hati orang. Dalam aksi, semangat ini diwujudkan sebagai rasa empati dan cinta tanpa pamrih yang mencakup semua orang sebagai manusia yang berharga, tidak peduli ras, kebangsaan, atau agama. Ketika orang memiliki semangat ini, perbuatan baik tanpa batas pun dapat dilakukan. Dan orang lain,yang tersentuh oleh semangat dan contoh hidup, akan melihat hidup dengan pemahaman yang baru dan menjadi termotivasi untuk menggunakan bakat dan energi mereka untuk kebaikan umat manusia. 

foto  

Ket : - Pada saat pemberian bantuan, seorang relawan mengantar seorang kakek sampai ke rumahnya             dengan bantuan yang dibawa di pundaknya. (kiri).

Tumbuh dalam Masa yang Sulit
Dalam setiap orang, ada potensi untuk kebijaksanaan murni, cinta, dan kasih sayang-kebijaksanaan, cinta, dan kasih sayang yang sama dengan Sang Buddha. Sang Buddha, sebagai Yang Sadar, telah terbangun dan melahirkan potensi yang mendalam. Dalam diri kita, 3 hal ini tertidur, dan kita bahkan tidak menyadarinya bahwa mereka ada. 

Kerja Tzu Chi selama empat dekade terakhir telah menjadi upaya untuk membangkitkan potensi ini dalam hati setiap orang, dengan bersama-sama banyak orang melakukan perbuatan kasih yang bijaksana. Satu orang bisa menghasilkan sedikit, maka dibutuhkan upaya bersama untuk melaksanakan perbuatan yang dapat mengurangi penderitaan dan memperbaiki kehidupan orang lain.Dengan mengumpulkan orang bersama-sama bekerja untuk tujuan yang sama dan menggabungkan kekuatan mereka, karya besar menjadi mungkin. Semakin banyak orang ada, semakin banyak hal yang dapat dilakukan. Melalui perbuatan kasih yang dilakukan, kasih sayang dapat diberikan dalam bentuk konkret. Pekerjaan ini menyentuh hati mereka yang melihat dan memberi inspirasi yang sama di dalamnya.  kerja yang semangat ini dipraktekkan dan diperdalam dalam hati orang-orang yang melakukan pekerjaan. 

Seperti halnya semua pekerjaan, hal itu harus dimulai di suatu tempat. Jadi, lebih dari empat puluh tahun yang lalu, Tzu Chi didirikan di kota kecil pedesaan Hualien, di daerah yang dianggap sebagai tempat terpencil.Saat itu adalah masa-masa kemiskinan, dan kita tinggal dalam kelangkaan. Namun demikian, dengan beberapa sumber daya apa yang kami miliki, kami memulai kerja memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan di kota kecil Hualien. Dalam masa sulit,dimana kami mengalami kekurangan materi bantuan dan keuangan,lingkup pekerjaan kami sangat kecil. Tapi, yang bekerja adalah benih. Dengan dedikasi, kami bekerja, selalu memegang dalam hati kami semangat kebijaksanaan dan belas kasih Buddha, dan tidak pernah mempertanyakan apakah pekerjaan yang kami lakukan, terlalu sedikit untuk materi. aspirasi kami sangat besar, dan apa yang dalam berarti kami lakukan, kami lakukan secara aktif, sukarela, dan dengan hati gembira. (Sumber: www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh Riani Purnamasari/He Qi Utara)

  
 
 

Artikel Terkait

Menyambut Gan En Hu dengan Kegiatan yang Penuh Sukacita

Menyambut Gan En Hu dengan Kegiatan yang Penuh Sukacita

20 Desember 2022

Relawan Tzu Chi Surabaya menjalin jodoh dengan Gan En Hu dengan mengadakan kegiatan Gathering Gan En Hu sekaligus melakukan pengumpulan barang daur ulang dan juga merayakan Hari Ibu bersama anak asuh dan orang tuanya.

Training Abu Putih Ke-4 He Qi Tangerang: Menjadi Teladan dalam Memikul Tanggung Jawab di Jalan Bodhisatwa

Training Abu Putih Ke-4 He Qi Tangerang: Menjadi Teladan dalam Memikul Tanggung Jawab di Jalan Bodhisatwa

05 September 2024

Relawan Tzu Chi Tangerang mengadakan Training Abu Putih ke-4 di tahun 2024 dengan tema Menjadi Teladan dalam Memikul Tanggung Jawab di Jalan Bodhisatwa

Kasih dan Bakti di Hari Waisak

Kasih dan Bakti di Hari Waisak

06 Juni 2014 Ketika MC mengatakan kalau relawan hari ini mewakili anak cucu Oma Opa untuk berbakti kepada mereka, banyak Oma Opa yang terharu dan meneteskan air mata.
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -