Internasional: Perangko Tzu Chi

Jurnalis : Jimmy Chuang, Fotografer : Lu Jin Tsu

foto Tsai Yi Ting (kanan) dan gurunya Tseng Tsai Chin (kiri) dengan fotonya bersama pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi pada tahun 2000.

Seorang gadis berusia 19 tahun asal Taiwan menjadi subyek pada perangko Yayasan Buddha Tzu Chi yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Pada tanggal 8 Juli ia mengatakan bahwa ia akan terus membantu lebih banyak orang di masa mendatang. "Aku akan mengikuti semangat Tzu Chi untuk membantu lebih banyak orang di masa depan," kata Tsai Yi Ting. Yayasan Buddha Tzu Chi adalah organisasi kemanusiaan internasional dan LSM terbesar di dunia yang menggunakan bahasa Mandarin yang berpusat di Taiwan.

 

Tsai membuat pernyataan itu pada konferensi pers yang memperkenalkan perangko Yayasan Tzu Chi yang dikeluarkan oleh PBB dan memberikannya sebagai hadiah kepada diplomat di Taiwan. Ia sekarang belajar bahasa Inggris di sekolah bahasa di Amerika Serikat. Gambar Tsai yang ditampilkan di salah satu perangko diambil oleh Juan I Jong pada tahun 2000, ketika seorang biksuni pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen mengunjungi Sekolah Dasar Yen Ping di Taichung, di mana ia adalah siswa kelas dua pada saat itu. Ia menghadiri upacara untuk rekonstruksi sekolah yang runtuh pada gempa 921 pada tahun 1999.

Tsai, ditemani oleh gurunya Tseng Tsai Chin dan atas nama rekan-rekan siswa, memberikan sebuah ucapan terima kasih kepada Master Cheng Yen. Saat itu ia terlalu gugup untuk berbicara. Master Cheng Yen menyentuhnya dengan lembut dan memintanya untuk santai. Juan telah menangkap momen tersebut dengan kameranya dan gambar tersebut dipilih oleh PBB untuk menjadi salah satu gambar dari empat perangko. Sebanyak 50.000 eksemplar  perangko telah diterbitkan di seluruh dunia untuk menandai ulang tahun ke-45 Yayasan Buddha Tzu Chi.

Tseng mengatakan bahwa ia mendorong murid-muridnya untuk menulis ucapan terima kasih kepada Master Cheng Yen saat ia mengetahui bahwa Tzu Chi akan membantu merekonstruksi sekolah mereka. "Saat itu saya menjadi ketua kelas, sehingga saya menyerahkan kartu atas nama kelas. Master Cheng Yen mendorong saya untuk 'santai' ketika saya terlalu gugup untuk berbicara. Saya sangat bersyukur untuk hal ini karena saya tidak akan mampu untuk menyelesaikan sekolah tanpa rekonstruksi (gedung sekolah) ini," kata Tsai Yi Ting. Juru bicara Tzu Chi, Wang Yun Jing mengatakan bahwa perangko tersebut dijual di kantor-kantor cabang Yayasan Tzu Chi di Taiwan dengan harga NT $ 450 (US $ 15,65), yang terdiri dari empat perangko dengan gambar yang berbeda. (Sumber: www.wantchinatimes.com tanggal 9 Juli 2011, diterjemahkan oleh: Juliana Santy)


Artikel Terkait

Kunjungan Kasih dan Pengobatan ke Panti Werdha Budi Mulia 3 Ciracas

Kunjungan Kasih dan Pengobatan ke Panti Werdha Budi Mulia 3 Ciracas

05 Desember 2016

Kedatangan Relawan Tzu Chi, Opa Zainuddin merasa mendapat banyak dukungan. Begitu juga dengan Oma Sardiah dan Oma Marlina. Selain berbagi kebahagiaan, Insan Tzu Chi He Qi Pusat Komunitas Xie Li PGC juga memberikan pengobatan.

Bawa Perahu Sampai ke Tujuan

Bawa Perahu Sampai ke Tujuan

02 Oktober 2012 Dyah Widayati, direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, mengungkapkan pentingnya bagi para guru untuk berlatih lagu ini sebaik-baiknya dan turut serta dalam rangkaian acara peresmian Aula Jing Si, “Ini tugas dan tanggung jawab kita semua. Kita harus bawa perahu ini sampai ke tujuan,” tegasnya.
Perangi COVID-19 Pengusaha di Bawah Naungan KADIN bersama Tzu Chi Galang Dana Rp 500 Miliar

Perangi COVID-19 Pengusaha di Bawah Naungan KADIN bersama Tzu Chi Galang Dana Rp 500 Miliar

20 Maret 2020

Dukungan bagi ujung tombak penanggulangan pandemi virus corona (COVID-19) melatarbelakangi sinergi lintas pihak dalam melakukan penggalangan dana guna donasi peralatan kesehatan bagi para tenaga medis, yang ditargetkan dapat mencapai senilai Rp 500 miliar.

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -