Internasional: Perayaan Waisak Tzu Chi

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

fotoPerayaan Waisak di Shan Hua sebuah kota kecil di Tainan. Minggu, 9 Mei 2010, Yayasan Buddha Tzu Chi melakukan upacara perayaan hari kelahiran Sang Buddha dan ulang tahun Tzu Chi di seluruh dunia. Lebih dari 260.000 peserta ambil bagian dalam 285 kegiatan di 32 negara.

Pada hari Minggu, 9 Mei 2010, Yayasan Buddha Tzu Chi melakukan upacara perayaan hari kelahiran Sang Buddha dan ulang tahun Tzu Chi di seluruh dunia. Lebih dari 260.000 peserta ambil bagian dalam 285 kegiatan di 32 negara. ”Kita ingat bahwa, lebih dari 2.500 tahun yang lalu Buddha Sakyamuni lahir,” kata Master Cheng Yen dalam sharingnya hari itu, ”Buddha lahir agar makhluk yang menderita di dunia dapat menemukan jalan menuju kebangkitan, karenanya sekarang kita dapat berjalan di jalan yang benar.”

Hening dan Khidmat
Di Hualien, Kantor Pusat Yayasan Buddha Tzu Chi, upacara diadakan di pagi hari. Pada pukul lima pagi, saat langit masih gelap, orang-orang sudah mulai berkumpul di pekarangan Jing Si. Pada pukul tujuh pintu-pintu besar dibuka. Biarawati yang tinggal dengan Master Cheng Yen melaksanakan upacara perayaan, Master Cheng Yen sendiri menyaksikan proses acara dari lantai empat. Upacara ini diselenggarakan dalam suasana hormat dan penuh khikmat.

Acara terbesar diadakan di pusat kota Taipei di gedung Chiang Kai Shek Memorial. Lebih dari 40.000 orang berpartisipasi, termasuk Presiden Ma Ying Jeou, Perdana Menteri Wu Den Yih, diplomat asing, pimpinan perusahaan besar di Taiwan, biarawan dan biarawati senior dan orang-orang dari semua lapisan masyarakat, termasuk anggota militer, polisi, pemadam kebakaran, sopir taksi dan karyawan sebuah perusahaan kosmetik.

Untuk menciptakan efek visual yang dramatis, acara utama diadakan setelah gelap— kegelapan langit kontras dengan seragam biru dan putih yang dipakai relawan dan kolam putih yang berkilauan berisi patung kecil Buddha. Para peserta secara bergiliran membungkuk, mencelupkan jari dalam air sambil memegang kuncup bunga dan memegang telapak tangan mereka bersama-sama. Mencelupkan jari-jari dalam air menyimbolkan menyentuh kaki Buddha, aroma air sebagai simbol mengenang kebajikan Buddha, dan berharap kebajikan Buddha akan selalu ada di dalam hati. Upacara ini dipersiapkan dengan teliti dan dilakukan dengan hormat dan khikmat. Upacara perayaan juga dilakukan oleh relawan di seluruh dunia, termasuk Hong Kong, Tiongkok, Malaysia, Indonesia, Australia, Amerika Serikat, dan Bolivia.

foto  

Ket : - Hampir 40.000 orang berpartisipasi mengikuti perayaan Waisak di Chiang Kai Shek Memorial Taipei.  

Hari Minggu Kedua di Bulan Mei
Minggu kedua di bulan Mei merupakan Hari Kelahiran Buddha, Hari Tzu Chi Sedunia dan Hari Ibu internasional. Yayasan Buddha Tzu Chi didirikan pada tanggal 24 Maret 1966, menurut kalender lunar, tetapi pada hari ulang tahun ke-30 tahun 1996, ulang tahun Tzu Chi diganti menjadi hari Minggu kedua di bulan Mei, sehingga hari Tzu Chi sedunia akan jatuh bersamaan dengan dua tanggal penting lainnya. Pada tahun 2000, pemerintah Taiwan merancang hari Minggu kedua di bulan Mei sebagai Hari Buddha di Taiwan.

Bagi Yayasan Buddha Tzu Chi, hari Minggu kedua di bulan Mei memiliki banyak makna- mengungkapkan rasa terima kasih kepada orang tua dan guru, mengungkapkan kasih dan melayani orang lain. ”Penderitaan orang lain dapat menyadarkan kita dan membuat kita merasa diberkati,” kata Master Cheng Yen, ”hanya ketika orang merasa bahwa mereka diberkati, mereka baru benar-benar dapat merasa bahagia dan hidup dengan penuh berkah. Mengingat bahwa ada begitu banyak penderitaan di dunia ini, kita benar-benar beruntung dapat menjadi orang yang mampu untuk membantu."

foto  

Ket : - Bagi Yayasan Buddha Tzu Chi, hari Minggu kedua di bulan Mei memiliki banyak makna- mengungkapkan             rasa terima kasih kepada orang tua dan guru, serta ungkapan kasih dan melayani orang lain. (kiri).

Master Cheng Yen menambahkan, "Kami juga merasa sangat beruntung karena memiliki begitu banyak orang yang memiliki cita-cita sama dan bersatu hati untuk mewujudkannya.  Untuk merayakan Hari Ulang Tahun Buddha, kita melakukan banyak upacara untuk  mengekspresikan penghormatan kita kepada Buddha, tetapi sesungguhnya penghargaan dan penghormatan terbesar kepada Buddha adalah dengan mengingat setiap hari sebagai hari ulang tahunnya. Kita harus selalu memperlakukan orang lain dengan rasa syukur, hormat dan kasih."

Buddha memiliki kebijaksanaa tinggi dan welas kasih serta pandangan yang sangat berbeda dari kita manusia biasa. Kita selalu terjebak dalam cara berpikir yang salah membuang pikiran kita ke dalam kebingungan dan kekacauan yang akhirnya membawa kita ke dalam penderitaan dan kesengsaraan. Buddha adalah orang yang telah menyadari kebenaran dan mampu melihat hal-hal sebagaimana adanya. Dia kemudian mengabdikan sisa hidupnya untuk berbagi kebenaran dengan kita semua, sehingga kita yang masih dibutakan dapat keluar dari khayalan, meninggalkan penderitaan, dan berjalan di jalan yang sama dengan Buddha menuju pencerahan. (Sumber: Website Tzu Chi Taiwan, Tanggal 09 Mei 2010, Diterjemahkan oleh: Rosalyn Lora)

  
 
 

Artikel Terkait

Kebersamaan di Tengah Hujan

Kebersamaan di Tengah Hujan

14 April 2015 Cuaca memang  tak dapat diprediksi. Tak lama setelah acara berlangsung, awan mendung mulai menghiasi langit yang disusul dengan guyuran hujan deras. Meski harus bersembunyi di bawah payung dan tenda, 80 warga yang hadir dalam acara ini tetap antusias.
Merasakan Makna Satu Keluarga dalam Buka Puasa

Merasakan Makna Satu Keluarga dalam Buka Puasa

11 Juni 2018
Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng, Jakarta Barat bersama-sama menjalin silaturahmi dalam kegiatan buka puasa bersama yang diikuti oleh seluruh guru, staf, dan relawan pemerhati pendidikan pada tanggal 7 Juni 2018.
Kita Satu Keluarga

Kita Satu Keluarga

30 Agustus 2018

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1 menyebarkan cinta kasih dengan berkunjung ke rumah singgah Faith dan CISC khusus pasien penderita kanker untuk memberikan semangat dan motivasi bagi mereka.

Ada tiga "tiada" di dunia ini, tiada orang yang tidak saya cintai, tiada orang yang tidak saya percayai, tiada orang yang tidak saya maafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -