Internasional: Tzu Chi di Dunia Internasional
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai NewsRelawan Tzu Chi memberikan gelas ramah lingkungan kepada pengunjung. Banyak dari mereka mendukung ide untuk menggunakan gelas yang dapat digunakan kembali daripada gelas kertas. Para peserta juga menuliskan harapannya di daun Bodhi di kios Tzu Chi. |
| ||
Tema utama konferensi kali ini adalah kesehatan dunia. Yayasan Buddha Tzu Chi diwakili oleh para relawan dari Australia, Taiwan, dan Amerika Serikat, mengangkat tema pelestarian lingkungan dan konservasi sumber daya air. Mereka mendirikan sebuah kios pameran untuk menggambarkan bantuan internasional Yayasan Buddha Tzu Chi. Para relawan juga memberikan tas ramah lingkungan kepada semua pengunjung, sambil menginformasikan mengenai kegiatan yang dilakukan oleh Tzu Chi seperti instalasi waduk di Gansu, Cina barat dan proyek sungai Angke di Jakarta, Indonesia. Seorang pengunjung mengatakan bahwa ia merasa terharu oleh proyek Angke. "Anda melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam memberikan bantuan. Anda telah membersihkan sungai dan membangun rumah-rumah baru di mana penduduk dipindahkan," katanya. Bhikku dari Australia dan seorang pengikut ajaran Buddha Tibet bernama Freeman, mengatakan bahwa apa yang Tzu Chi lakukan di Asia dan seluruh dunia adalah apa yang Sang Buddha inginkan dari para pengikutnya. "Hari ini saya telah melihat dengan mata sendiri bahwa Tzu Chi melakukan apa yang selalu kita ingin lakukan.” Tidak hanya itu, seorang pria bernama Greg Smith, yang berlatih Yoga dan sering mengunjungi Sungai Gangga di India mengatakan bahwa Sungai Gangga pun tercemar seperti Sungai Angke. "Saya berharap bahwa misi amal Tzu Chi juga dapat dilakukan juga terhadap Sungai Gangga, dan dibersihkan dengan cara yang sama." Pada hari terakhir, Yayasan Buddha Tzu Chi menyelenggarakan seminar berjudul Pendekatan Terpadu dalam Mencapai Dunia yang Sehat dan Lingkungan yang Asri. Dalam sambutannya dia seminar, Lin Junlong, Kepala Misi Kesehatan Yayasan Buddha Tzu Chi memaparkan kegiatan yang telah dilakukan. Para peserta seminar melihat rekaman ketika Lin Junlong menanam padi, anak-anak melakukan daur ulang, dan dokter mengendarai sepeda dalam perjalanan mereka untuk menghadiri pertemuan. Lin Junlong juga menjelaskan kepada para peserta tentang teknologi yang dimiliki Yayasan Buddha Tzu Chi dalam mengubah botol plastik untuk menjadi selimut yang digunakan untuk distribusi bantuan internasional, dan hal ini memicu tepuk tangan yang luar biasa. Lin Junlong menggunakan banyak foto untuk menunjukkan upaya yang telah dilakukan oleh Rumah Sakit Yayasan Buddha Tzu Chi dalam melakukan penghematan energi dan sumber daya air. Ia pun menjawab sebuah pertanyaan tentang tingginya biaya pembuatan rumah sakit ramah lingkungan daripada rumah sakit konvensional. “Hal ini merupakan bagian dari komitmen terhadap lingkungan dan dunia,” tuturnya. Setelah seminar, para relawan memberikan para peserta masing-masing satu buah tas ramah lingkungan, yang dilengkapi dengan gelas dan sumpit yang juga dapat terus dipakai berulang-ulang. Lin Junlong juga memberikan salah satu selimut daur ulang ke salah seorang dokter medis dari sebuah organisasi Islam yang memberikan presentasi tentang bencana banjir Pakistan. Dokter tersebut berjanji untuk memberikannya kepada salah satu korban banjir. Tahun depan konferensi akan diselenggarakan di Jerman dan para peserta setuju untuk bertemu lagi di sana. Acara tahun ini adalah kesempatan sangat baik bagi para relawan untuk mempresentasikan hasil karya Yayasan Buddha Tzu Chi dan citra Da Ai TV, serta menyebarkan cinta kasih Tzu Chi di panggung internasional. (Sumber: www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh Riani Purnamasari/He Qi Utara) | |||
Artikel Terkait
Bersih Pangkal Sehat
08 November 2010 Setiap bulan di minggu ketiga adalah giliran relawan Hu Ai Jelambar bekerja di Posko Daur Ulang Muara Karang. Minggu, 24 Oktober 2010, relawan yang hadir kali ini sekitar 20 orang. Mereka terlihat bekerja bahu membahu membuat amplop kertas, menginjak dan mengumpulkan botol-botol bekas minuman air mineral, memilah-milah kertas dan lain-lainnya.Ikut Bantu Kampung Nelayan Lewat Konser Amal
21 Mei 2019Para siswa Secondary (setingkat SMP) Sekolah Tzu Chi Indonesia mengadakan Charity Perform untuk membangun perpustakaan di salah satu sekolah di Kampung Nelayan, Kapuk Muara. Kegiatan ini berlangsung selama 3 jam di Aula Jing Si lt. 3, PIK, Jakarta Utara pada Selasa, 21 Mei 2019.
Warga Terdampak Tsunami Menanti Rumah Layak
20 Februari 2019Pembangunan rumah relokasi adalah salah satu solusi tepat untuk memulihkan masyarakat yang terdampak bencana tsunami agar tidak berkepanjangan. Saat ini, satu bulan lebih sudah warga korban tsunami Selat Sunda masih tinggal di tenda pengungsian, karena rumah mereka roboh ataupun rusak berat.