Internasional: Waisak di Benua Afrika

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

fotoRelawan Tzu Chi di Durban menyelenggarakan peringatan Waisak di halaman Gedung St. Ramalinga, propinsi Kwa Zulu, Afrika Selatan.

Ladysmith - Sebanyak 2,500 orang mengikuti peringatan Hari Waisak yang diselenggarakan Yayasan Buddha Tzu Chi di Ladysmith, Afrika Selatan. Di kota yang terletak di di sebelah barat propinsi Kwa-Zulu dan berpenduduk 225.000 orang ini, Tzu Chi telah mendirikan 7 gedung sekolah dan sebuah tempat penitipan anak.

Acara tersebut dipimpin oleh Ketua Tzu Chi setempat, Shi Hongqi dan 30 murid berprestasi dari sekolah-sekolah tersebut. Seluruh siswa dan siswi di sekolah tersebut memahami pentingnya peringatan Hari Waisak dan melihatnya sebagai kesempatan untuk menunjukkan apresiasi mereka terhadap bantuan yang sudah diterima dari yayasan. Selain itu, bergabung pula anak-anak dari tempat penitipan anak. Anak-anak ini dibimbing untuk mengikuti prosesi pemandian Buddha Rupang. Sebagaimana umumnya anak-anak, mereka banyak melakukan kekeliruan. Namun mereka sungguh-sungguh berupaya untuk melakukannya dan segera memperbaiki kekeliruan tersebut. Mereka tidak tahu semua tata cara prosesi itu, namun ketulusan dan kesungguhan hati mereka adalah penghormatan yang tiada bandingnya.

Acara peringatan serupa diadakan di sebelah timur pesisir kota Durban, dimana Tzu Chi juga amat aktif bersumbangsih. Delapan relawan lanjut usia, salah satunya harus duduk di kursi roda memimpin upacara tersebut. Berjubah biru putih, mereka mengikuti dengan khidmat setiap gerakan yang ditujukan sebagai penghormatan kepada Buddha. Bagi sebagian peserta, datang ke lokasi peringatan adalah sebuah perjuangan; mereka datang dengan bantuan tongkat penyangga ataupun alat bantu jalan.

foto  

Ket : - Meski dengan fisik tidak sempurna, relawan Tzu Chi Brenda Mathebula (tengah) mengikuti peringatan             Waisak dengan kursi roda di Durban.

Sebagian besar yang hadir adalah penganut Kristen, agama yang dipeluk mayoritas penduduk Afrika Selatan. Dan, ini adalah pengalaman pertama mereka memperingati Waisak. Terlepas dari agama yang dianut, mereka menggunakan hari yang baik tersebut untuk menjernihkan dan menyucikan hati mereka dan sekaligus untuk menumbuhkan spiritualitas di dalam dirinya. (sumber: Website Tzu Chi Taiwan Tanggal 9 Mei 2010, Diterjemahkan oleh: Agus Hartono).

  
 
 

Artikel Terkait

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-104 : Mereka Betul-Betul Ingin Sembuh

Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-104 : Mereka Betul-Betul Ingin Sembuh

23 Desember 2014 Kesehatan sering kali dipandang sebelah mata oleh sebagian masyarakat Indonesia. Kadang pekerjaan dan kebutuhan hidup lebih diutamakan oleh masyarakat. Apalagi bagi masyarakat yang kurang mampu, tentu mencari nafkah menjadi prioritas utama dibandingkan masalah kesehatan. 
Kamp 4 in 1 2017: Melatih Diri, Menenangkan Batin

Kamp 4 in 1 2017: Melatih Diri, Menenangkan Batin

18 September 2017
Jika sehari-harinya relawan Tzu Chi terus bergerak bersumbangsih membantu orang lain yang membutuhkan, maka ada kalanya mereka memerlukan waktu sejenak untuk recharge batin dengan menyelami Dharma Master Cheng Yen. Pelatihan yang diadakan selama dua hari (16-17 September 2017) ini mengusung tema “Sutra Makna Tanpa Batas.”
Mengubah Arah Hidup dengan Pandangan dan Keyakinan Yang Benar

Mengubah Arah Hidup dengan Pandangan dan Keyakinan Yang Benar

02 September 2019
Bulan Tujuh Imlek adalah bulan penuh berkah, bulan bersukacita, dan bulan berbakti pada orang tua. Inilah yang terus diserukan relawan Tzu Chi Tebing Tinggi kepada masyarakat luas untuk mengubah pandangan keliru (takhayul) ke pandangan yang benar Minggu, 25 Agustus 2019.
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -