Internasional: Waisak di Seluruh Dunia

Jurnalis : Tzu Chi Taiwan, Fotografer : Huang Ching Yi dan Wang Huang Shen
 
 

fotoPada tanggal 8 Mei 2011, Yayasan Buddha Tzu Chi menyelenggarakan perayaan Waisak, Hari Ibu Internasional dan HUT Tzu Chi ke-45. Tzu Chi menetapkan hari Minggu kedua di bulan Mei sebagai dua peristiwa penting, dan juga sebagai Hari Ibu Internasional.

Pada tanggal 8 Mei 2011, Yayasan Buddha Tzu Chi menyelenggarakan perayaan Waisak, Hari Ibu Internasional dan HUT Tzu Chi ke-45. Tzu Chi menetapkan hari Minggu kedua di bulan Mei sebagai dua peristiwa penting, dan juga sebagai Hari Ibu, membuatnya menjadi salah satu hari paling penting dalam satu tahun.

Formasi 45 dalam Barisan
Acara besar ini diadakan di Chiang Kai Shek Memorial Hall di Taipei, Taiwan. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 30.000 orang, termasuk Presiden Ma Ying Jeou, Perdana Menteri Wu Den Yih dan pejabat pemerintahan lainnya, Tsai Ying Wen, Ketua Partai Progresif Demokratik, Perwakilan dari 18 negara asing dan banyak pejabat lainnya. Beberapa diantaranya hadir untuk menyampaikan terima kasih dari pemerintah dan rakyat mereka atas sumbangsih yayasan yang telah membantu mereka selama bertahun-tahun. Di antaranya termasuk wakil dari Jepang dan Haiti, yang menerima bantuan selama 12 tahun terakhir ini. Semua peserta ingin melihat kekuatan cinta kasih dari Taiwan yang telah memberikan bantuan ke seluruh dunia dan berdoa bagi keselamatan seluruh umat manusia. Salah satunya adalah Steven C. Rockefeller Jr, generasi kelima dari keluarga Rockefeller, yang mengatakan bahwa ia melihat upacara yang lebih dinamis dari upacara pembukaan Olimpiade..

Acara dimulai pada pukul 06.20 dan dipimpin oleh 270 guru Dharma. Karena hari itu merupakan HUT Tzu Chi ke-45, para relawan berjalan dalam formasi angka 45. Mereka juga membuat bentuk teratai dan logo yayasan. Setiap orang berjalan ke meja untuk melakukan prosesi pemandian rupang Buddha. Hati mereka dipenuhi dengan rasa syukur: kepada Buddha, orang tua dan seluruh umat manusia. Mereka berharap dengan melakukan prosesi ini akan dapat membersihkan hati, keinginan, dan masalah. Mereka berdoa bagi semua orang agar dilimpahi berkah dan dunia terhindar dari bencana.  

Upacara pertama hari itu diadakan pada pukul 7 pagi di Hualien, Kantor Pusat Tzu Chi, dimana lebih dari 3.000 orang menghadiri upacara di depan Aula Jing Si. Kegiatan ini diikuti oleh para staf, mahasiswa, relawan, polisi, pemadam kebakaran, dan anggota masyarakat lainnya. Master Cheng Yen langsung memimpin kegiatan itu. Para peserta membentuk formasi nomor 45 dan bunga teratai.

Empat puluh lima tahun yang lalu Master Cheng Yen mengatakan bahwa tujuan ia mendirikan Tzu Chi adalah demi ajaran Buddha dan untuk melayani seluruh umat manusia. Sejak itu, ia telah memimpin murid-murid di atas jalan ini, untuk membersihkan hati orang dan untuk memurnikan lingkungan. Dia telah menyatakan 'pertobatan' sebagai tema tahun ini. Dan bukan hanya tahun ini saja, tetapi setiap tahun dan juga setiap hari terus memupuk rasa pertobatan. Hanya dengan pengertian ini seseorang bisa menghindari kecemasan, tidak marah dan menjalani hidup tenang.

  foto

Keterangan :

  • Perayaan Waisak, Hari Ibu dan HUT ke-45 Tzu Chi di Chiang Kai Shek Memorial Hall. Acara ini dihadiri oleh lebih dari 30.000 orang, termasuk Presiden Ma Ying Jeou, Perdana Menteri Wu Den Yih dan pejabat pemerintahan lainnya. (kanan)

Menghadapi bencana alam di dunia, Master Cheng Yen mengatakan kepada murid-muridnya bahwa waktu hampir habis bagi umat manusia. Prosesi pemandian rupang Buddha mengingatkan bahwa setiap orang dan setiap hari harus mengembangkan diri secara rohani dan bersyukur kepada Sang Buddha, orang tua mereka dan semua makhluk.

Setelah upacara di Hualien selesai, yayasan mengadakan acara yang sama di 240 tempat di 30 negara, untuk menyebarkan kekuatan baik di seluruh dunia. Diperkirakan ada sekitar 220.000 orang dari 30 negara di seluruh dunia yang berpartisipasi dalam perayaan Waisak dan HUT Tzu Chi ke-45 ini. www.tzuchi.or.id, Diterjemahkan oleh: Hadi Pranoto

  
 

Artikel Terkait

Demi Kemanusiaan, Donor Darah Tetap Berjalan

Demi Kemanusiaan, Donor Darah Tetap Berjalan

26 Februari 2020

Merebaknya wabah virus Corona di Tiongkok dan beberapa negara lainnya menyebabkan dibatalkannya banyak kegiatan donor darah. Tidak ingin memperparah kondisi tersebut, Tzu Chi Batam memutuskan untuk tetap mengadakan baksos donor darah untuk membantu memenuhi stok darah PMI Batam yang semakin menipis.

Satu Tangan Terulur, Seribu Tangan Membantu

Satu Tangan Terulur, Seribu Tangan Membantu

16 Maret 2009 Satu hal lagi yang membuat Vivi salut kepada Tan Nio adalah jiwa sosialnya yang sangat tinggi. Dalam kondisinya sekarang yang memprihatinkan, uang maupun makanan, Tan Nio tetap berusaha untuk bisa berbagi kepada orang lain yang lebih membutuhkan ataupun tetangganya. “Walaupun nggak punya uang, tapi dia tetap menyisihkan sedikit untuk orang lain.
Libur Telah Usai, Sekolah pun Dimulai

Libur Telah Usai, Sekolah pun Dimulai

19 Agustus 2010 Walaupun kita terlahir dari ibu yang berbeda, suku, ras, maupun agama yang berbeda namun kita bangsa Indonesia yang menghidup udara yang sama. Perbedaan yang indah membentuk sebuah keluarga besar di Tzu Chi.
Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -