Jalan Bodhisatwa Membawa Manfaat Bagi Semua Makhluk

Jurnalis : Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim, Calvin, Sunaryo, Vincent (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)
Sabtu, 8 Januari 2022, sebanyak 40 relawan Tzu Chi Karimun membawa papan poster, dui lian, dan suvenir gantungan ke pusat Kota Karimun dan Meral untuk mengajak masyarakat mengikuti kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun dengan menggunakan media sosial Facebook dan Zoom.

Setiap tahunnya, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun rutin mengadakan kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun sebagai wujud syukur dan terima kasih kepada seluruh donatur dan relawan yang telah bersumbangsih tanpa pamrih di Tzu Chi sepanjang tahunnya. Sabtu, 8 Januari 2022, sekitar pada pukul 09.00 WIB, sebanyak 40 relawan Tzu Chi Karimun membawa papan poster, dui lian, dan suvenir gantungan ke pusat Kota Karimun dan Meral untuk mengundang masyarakat mengikuti kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun dengan menggunakan media sosial Facebook dan Zoom.

Pada tanggal 9 Januari 2022, tepat pada pukul 10.00 WIB, sebanyak 470 orang yang terdiri dari relawan dan partisipan mengikuti kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun secara daring. Tema Pemberkahan Akhir Tahun ini adalah Bervegetaris, Melindungi Kehidupan, dan Giat Menciptakan Berkah Bersama Menebarkan Kebajikan serta Cinta Kasih dengan Keyakinan, Ikrar, dan Praktik. Master Cheng Yen terus menghimbau kita untuk menjalani dan mensosialisasikan pola hidup vegetaris, melindungi alam dan semua makhluk hidup. Semoga kita dapat mengakhiri pandemi ini dengan menciptakan karma baik, membangkitkan ketulusan dengan bervegetaris berbuat baik, dan mengembangkan cinta kasih.

Ungkapan Terima Kasih

Pada tahun 2021, sudah genap 10 tahun Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menaburkan benih-benih cinta kasih di pulau yang penuh berkah ini. Sukmawati (52) Ketua Harian Tzu Chi Karimun bersyukur dan berterima kasih kepada donatur, dermawan, dan relawan yang selalu senatiasa tulus bersumbangsih dan kontribusi di Tzu Chi.

“Sangat bersyukur dan berterima kasih kepada seluruh donatur, mitra dermawan, dan relawan Tanjung Balai Karimun yang senantiasa tulus bersumbangsih, dan berkontribusi. Tanpa dukungan dan sumbangsih mereka, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun tidak bisa berdiri sampai saat ini. Semoga ke depannya lebih banyak lagi yang tergugah hatinya untuk bergabung di keluarga besar Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, demi menyebarkan cinta kasih untuk sesama,” ujar Sukmawati.

Pada tahun ini relawan komite yang bernama Ang Hoeng Ngo (50) mengemban tanggung jawab sebagai Ketua Xie Li Karimun. Ia berharap para relawan bersatu hati dalam menapaki jalan Bodhisatwa di Tzu Chi. Tahun ini pembangunan rumah relawan Karimun juga akan segera dijalankan. Ia mempunyai harapan, setelah rampung pembangunan tersebut akan mengajak lebih banyak lagi Bodhisatwa untuk bergabung di Tzu Chi Karimun.

Terlihat tim relawan dokumentasi sedang memonitor layar komputer yang digunakan untuk live streaming.

Pada 9 Januari 2022, tepat pada pukul 10.00 WIB, sebanyak 470 orang yang terdiri dari relawan dan partisipan akan mengikuti kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun secara daring.

“Saya berharap pembangunan rumah relawan Tanjung Balai Karimun kalau sudah rampung bisa mengajak lebih banyak lagi Bodhisatwa untuk bergabung di Tzu Chi. Di tahun ini saya mempunyai tanggung jawab sebagai Ketua Xie Li Karimun. Saya berharap shixiong dan shijie bisa bersatu hati dalam menapaki Jalan Bodhisatwa di Tzu Chi, bertekad dalam mengemban tanggung jawab. Seperti yang pernah disampaikan Master Cheng Yen kepada murid-muridnya harus mewariskan ajaran Jing Si,” ujar Hoeng Ngo.

Suriati (40) relawan komite sangat berterima kasih kepada Master Cheng Yen dan Tzu Chi Karimun yang telah menyediakan wadah untuk bersumbangsih dan berbuat kebajikan di Tzu Chi. “Sebenarnya saya dengar Master Cheng Yen bilang harus bervegetaris. Saya ingin sekali belajar memasak lebih banyak lagi makanan vegetaris yang enak-enak. Saya juga sangat gan en kepada Master Cheng Yen yang mendirikan Yayasan Buddha Tzu Chi sehingga saya bisa menjadi relawan Tzu Chi. Di sini, saya bisa bersumbangsih dan berbuat kebajikan. Harapan saya semoga saya bisa membawa nama baik sebagai relawan Tzu Chi dan merangkul teman-teman untuk bergabung bersama menjadi relawan, menjalankan visi dan misi Tzu Chi,” ungkap Suriati.

Doa Master Cheng Yen
Dalam Doa Master Cheng Yen tahun ini beliau berharap manusia harus mengungkapkan cinta kasih yang tulus. Cinta kasih yang tulus bisa diwujudkan dengan bervegetaris. Dengan ketulusan ini, barulah manusia dapat menggugah alam. Ketulusan hati setiap orang sungguh mampu meredam bencana.

Sukmawati (kiri), Ketua Harian Tzu Chi Karimun sangat bersyukur dan berterima kasih kepada donatur, dermawan, dan relawan yang selalu senatiasa tulus bersumbangsih dan kontribusi di Tzu Chi.

Ang Hoeng Ngo (depan – kiri), Ketua Xie Li Karimun berharap para relawan selalu bersatu hati dalam menapaki Jalan Bodhisatwa di Tzu Chi.

Master Cheng Yen menuturkan:

Tanaman pangan adalah sumber kesehatan bagi tubuh. Saya selalu mengingatkan hal ini setiap hari. Bayangkan, di bumi ini, populasi manusia mencapai 7,8 miliar jiwa. Dalam 1 detik, lebih dari 2.500 ekor hewan disembelih untuk dimakan manusia. Dalam setahun, jumlahnya mencapai 80 miliar ekor lebih hewan yang musnah. Ketahuilah bahwa di bumi ini, sumber air terus mengering. Demi mengembangbiakkan hewan ternak, pertenakan mengambil jatah air dan makanan manusia. Demikianlah manusia merusak alam dan mencemari udara, demi bertenak untuk memenuhi nafsu makan.

Bencana yang membawa penderitaan makin kerap terjadi. Manusia harus mengungkapkan cinta kasih yang tulus. Cinta kasih yang tulus diwujudkan dengan bervegetaris. Manusia harus bervegetaris untuk mengungkapkan ketulusan. Dengan ketulusan ini, barulah manusia dapat menggugah alam.

Energi berkah yang tercipta bagaikan selaput pelindung bagi manusia. Dengan demikian, virus penyakit yang datang dari luar akan perlahan-lahan mereda. Ketulusan hati setiap orang sungguh mampu meredam bencana. Setiap orang harus menciptakan cinta kasih tanpa batas. Dengan demikian, berkah yang tercipta juga tak terhingga. Dengan adanya cinta kasih tanpa batas, barulah kita dapat memupuk berkah yang tak terhingga. Dengan adanya berkah, barulah kita dapat meredam bencana. Inilah sebuah siklus mata rantai yang saling berkaitan,” Doa Master Cheng Yen.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Pemberkahan Akhir Tahun 2021: Menumbuhkan Kebijaksanaan Lewat Setiap Tantangan

Pemberkahan Akhir Tahun 2021: Menumbuhkan Kebijaksanaan Lewat Setiap Tantangan

24 Januari 2022

Pemberkahan Akhir Tahun 2021 ini juga memunculkan haru di hati para relawan yang hadir seakan-akan menghadiri ajang reuni.

Pemberkahan Akhir Tahun 2021: Semangat Bersumbangsih Kepada Sesama

Pemberkahan Akhir Tahun 2021: Semangat Bersumbangsih Kepada Sesama

28 Januari 2022

Pemberkahan Akhir Tahun 2021 memunculkan haru di hati para relawan yang hadir karena kegiatan ini seakan-akan menjadi sebuah ajang reuni karena kegiatan relawan terhambat oleh pandemi Covid-19.

Pemberkahan Akhir Tahun 2021: Penampilan Ling Jiu Shan Shang yang Dalam dan Memukau

Pemberkahan Akhir Tahun 2021: Penampilan Ling Jiu Shan Shang yang Dalam dan Memukau

26 Januari 2022

Isyarat tangan Ling Jiu Shan Shang adalah ungkapan keteguhan hati dari relawan Tzu Chi untuk terus membangkitkan tekad dan senantiasa menjadikan hati Buddha sebagai hati sendiri; menjadikan tekad guru sebagai tekad sendiri.

Mampu melayani orang lain lebih beruntung daripada harus dilayani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -