Jalan Terang Bagi Sukir dan Sumirah

Jurnalis : Yanuar Sapto R. (Tzu Chi Cabang Sinar Mas), Fotografer : Yanuar Sapto R. (Tzu Chi Cabang Sinar Mas)

Sukir menjalani pemeriksaan awal sebelum dilakukan tindakan operasi.

Sukir (74) dan Sumirah (59) adalah pasangan suami-istri yang tinggal di Desa Wanatirta, Batu Ampar, Seruyan, Kalimantan Tengah. Sehari-hari mereka bekerja sebagai petani. Seiring usia penglihatan mereka terganggu. Kondisi ini tentu mengganggu aktivitas mereka di ladang terutama saat terik matahari menyengat. Sudah lama mereka berharap ada pihak yang membantu mengingat kondisi ekonomi mereka yang kurang mampu. Hal ini mereka utarakan ke kepala desa setempat. Dari sini kemudian Sukir dan Sumirah kemudian dipertemukan relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas Xie Li Kalteng 4. Tak lama berselang, relawan mengunjungi kediaman Sukir dan Sumirah untuk melakukan survei.

Pemeriksaan mata bagi Sumirah untuk memastikan tindakan operasi mata baginya yang mengidap pterygium.

Setelah melewati beberapa tahap persyaratan, Kamis, 28 Oktober 2021, Sukir dan istrinya menjalani tindakan operasi. Dari hasil pemeriksaan dokter, Sukir menderita katarak, sementara Sumirah menderita pterygium. Ditemani 3 orang relawan, termasuk dr. Gerry Juliansyah selaku dokter kebun, operasi dilakukan di klinik mata dr. Agus Ariyanto Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Operasi berlangsung dari pkl 15.00 - 21.00 WIB. Selama ini klinik mata dr. Agus Ariyanto menjadi rujukan untuk melakukan operasi katarak oleh relawan Xie Li Kalteng 4. Meski lelah, relawan dan juga dokter bersyukur operasi berjalan dengan baik.

Alhamdulilah dan terima kasih saya sampaikan untuk semua relawan yang sudah membantu operasi saya dan istri hari ini. Semoga para relawan diberikan kemudahan dan kesehatan,” ujar Sukir bahagia.
 

Relawan mendampingi Sumirah ketika melakukan pemeriksaan awal.

Bukan hanya mereka yang dibantu, rasa bahagia juga menghinggapi hati para relawan. Seperti yang dirasakan Yanuar Sapto Rahardian, salah satu relawan yang mendampingi. “Kami tentunya ikut bahagia dengan selesainya operasi ini yang berjalan dengan baik dan lancar. Kami sangat berterima kasih diberikan kesempatan untuk membantu pasangan suami-istri ini yang menggantungkan pendapatannya dari hasil bertani. Dengan bantuan dari Tzu Chi ini mereka bisa bertani secara optimal sehingga hasil panennya bisa lebih baik,” ungkap Yanuar.

Sukir menjalani tes penglihatan yang dilakukan tim medis pascaoperasi.

Tidak ada yang lebih membahagiakan dari melihat orang lain merasa terbantu atas apa yang telah kita perbuat. Seketika itu, peluh serta letih relawan yang sudah berlangsung dari pagi hari turut hilang bersama perasaan senang dan senyum bahagia dari pasien atas suksesnya operasi yang telah dijalankan.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Baksos Kesehatan Mata untuk Masyarakat Singkawang

Baksos Kesehatan Mata untuk Masyarakat Singkawang

09 Agustus 2016

Wajah-wajah penuh syukur memenuhi Kantor Pemerintah Kota Singkawang pagi itu, 6 dan 7 Agustus 2016. Wajah itu milik warga Kota Singkawang dan sekitarnya usai menjalani pembukaan perban pasca operasi katarak dan pterygium.

Katarak Hilang, Hidup Lebih Terang

Katarak Hilang, Hidup Lebih Terang

27 September 2023

Relawan Tzu Chi di komunitas Xie Li Sumatera Selatan  (Sumsel) 1 memberi bantuan operasi katarak bagi 6 pasien di RS Fadhillah, Prabumulih. Pasien ini berasal dari desa sekitar operasional PT Bumi Sawit Permai (BSP), Kabupaten Ogan Ilir.

Penantian yang Berbuah Manis

Penantian yang Berbuah Manis

02 September 2015

Penantian Muhammad Muslim untuk mendapatkan pengobatan pada matanya menjadi kenyataan saat insan Tzu Chi mengadakan Bakti Sosial Katarak gratis bekerja sama dengan Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP) pada Minggu, 23 Agustus 2015 di Priangan Medical Center, Jl. Nana Rohana No. 37, Bandung.

Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -