Jalinan Jodoh Baru
Jurnalis : Erli Tan (Heqi Utara), Fotografer : Erli Tan (Heqi Utara)
|
| ||
Hari Minggu tanggal 16 Desember 2012, kelompok masyarakat yang datang berkunjung adalah warga dari Bukit Golf Mediterania (BGM), PIK. Dengan jumlah sekitar 130 orang lebih, mereka hadir di lantai 1 Gedung 2 Tzu Chi Centre. Paket acara dikemas cukup apik oleh panitia, dan semua relawan bersatu hati dengan tulus dan penuh sukacita menyambut tamu yang datang. Barisan penyambutan tamu terlihat rapi di pintu masuk menuju ruangan. Diiringi lagu dan tepuk tangan serta senyuman hangat relawan, membuat tamu yang datang merasa seperti berada di rumah sendiri. Acara yang dipandu oleh dua orang MC yaitu Haryo Shixiong dan Christine Shijie ini dimulai pada pukul 10.00 WIB. Sebelum tour keliling ke Aula Jing Si, para tamu disuguhi dulu dengan sebuah video berisi kilas balik 19 Tahun Perjalanan Tzu Chi Indonesia. Dalam video berdurasi 30 menit tersebut dipaparkan mengenai visi dan misi Tzu Chi, mulai dari Misi Amal, Kesehatan, Pendidikan, dan Budaya Humanis. Termasuk di dalamnya adalah kegiatan bagi beras di tahun 1998-1999, kisah Kali Angke, Perumahan Cinta Kasih Cengkareng, Baksos Kesehatan, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, DAAI TV Indonesia, Website Tzu Chi, Buletin dan Majalah Tzu Chi, hingga Jing Si Books & Cafe. Melihat sumbangsih relawan Tzu Chi dengan aliran cinta kasih penuh ketulusan ini membuat tamu yang menyimak merasa sangat terkesan. Selesai menonton video, Adenan Shixiong memperjelas kembali bahwa tujuan dan visi didirikannya Tzu Chi adalah untuk menyucikan hati manusia. “Kita memiliki tujuan yang sama, menebar cinta kasih dan membina diri, sama-sama belajar menjadi orang yang lebih baik,” tuturnya. Adenan Shixiong juga menjelaskan bahwa dana pembangunan Aula Jing Si adalah dana khusus dan tidak pernah diambil atau dicampur dengan dana amal dari donatur.
Keterangan :
Setelah itu, tim isyarat tangan He Qi Utara mempersembahkan penampilan shouyu (isyarat tangan) dengan lagu QiÄnshÇ’u Lái QiÄn ShÇ’u (Ribuan Tangan Bergandengan Tangan). Merupakan sebuah pengalaman baru bagi para tamu, karena mereka juga diajak bersama-sama memeragakan isyarat tangan ini, sehingga perasaan sukacita pun menyatu dalam suasana kekeluargaan. Menurut Heryandi, yaitu salah satu warga BGM yang juga menjabat sebagai Sekjen PIK Club, dalam kegiatan berkumpul seperti ini selain bisa mengenal Tzu Chi, juga bisa mempererat hubungan antar sesama warga yang tinggal dalam satu daerah. Tour Keliling Aula Jing Si Setelah berkeliling hampir satu jam, perut pun lapar karena jam makan siang telah tiba. Semuanya diajak ke lantai basement yaitu ruang makan Aula Jing Si untuk merasakan pengalaman menikmati masakan vegetarian yang lezat nan sehat. Selain itu, atas permintaan mereka sendiri, mereka juga berkesempatan merasakan kebiasaan relawan yang mana setelah makan, wajib mencuci sendiri alat makannya. Tentunya pihak panitia tidak memaksa harus melakukannya, bagi yang merasa kurang leluasa, alat makan boleh ditinggal saja di meja. Walau demikian, ternyata tidak sedikit yang mau melakukannya.
Keterangan :
Pengalaman setengah hari di Aula Jing Si membawa rasa sukacita yang dalam bagi para tamu. Seperti Nian Siu, seorang ibu muda yang datang dengan membawa seorang anak, merasakan kegembiraan saat berada di Aula Jing Si. Senyuman selalu terlihat mengembang di wajahnya walaupun agak repot karena membawa serta anaknya yang masih berusia 5 bulan. Karena itu pula sehingga membuat ia belum leluasa bergabung di Tzu Chi. Namun Nian Siu mengutarakan niatnya dan sangat ingin segera bergabung. Ketika mendengar dari seorang relawan bahwa ada kelas Qing Zi Ban untuk anak-anak, ia pun bersemangat dan dengan ucapan lembut dan wajah penuh arti mengatakan kepada anaknya, “kita tunggu beberapa tahun lagi ya, Max...” Relawan yang melihatnya juga ikut tersenyum. Di penghujung tour, para tamu diajak ke Jing Si Books & Cafe yang letaknya persis di samping gedung Aula Jing Si. Relawan dan staf Jing Si pun memperkenalkan produk-produk Jing Si yang berkualitas, yaitu berbagai alat makan ramah lingkungan, makanan vegetarian yang sehat dan bebas pengawet, produk Da Ai Tech yang terbuat dari bahan daur ulang, CD/DVD lagu dan drama, dan tentunya buku-buku karya Master Cheng Yen. Di sinipengunjung juga bisa menikmati membaca buku dengan ditemani musik dan minuman seperti teh, kopi, atau jus, membuat batin tenang dan bahagia. Semua pengunjung terlihat sangat antusias dan tertarik dengan produk-produk yang ditawarkan, dan sebagian besar pulang dengan membawa hasil belanjaannya. Dengan kunjungan warga BGM ke Aula Jing Si, maka jalinan jodoh yang baru pun tercipta. Diharapkan makin banyak orang yang tersucikan hatinya, makin banyak orang yang dengan niat tulus dan sepenuh hati berbuat kebajikan. Selain itu juga dapat membimbing yang lain, yaitu menggalang Bodhisatwa dunia. Makin banyak Bodhisatwa, maka tanah suci atau dunia sukhavatti barulah bisa tercipta. | |||
Artikel Terkait
Perhatian untuk Korban Bencana Kebakaran di Kecamatan Tanjung Balai
22 April 2022Relawan Tzu Chi Tebing Tinggi memberikan perhatian dengan memberikan dana pemerhati kepada 66 keluarga yang menjadi korban musibah kebakaran di Desa Sei Apung Jaya, Kecamatan Tanjung Balai, Kabupaten Asahan.