Jalinan Jodoh Dalam Pelestarian Lingkungan
Jurnalis : Ronny Suyoto(Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Ronny Suyoto(Tzu Chi Surabaya)
|
| ||
Melalui Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi yang berdiri sejak tahun 2008, Tzu Chi Surabaya terus berkarya dalam usaha memerangi pemanasan global. Ratusan relawan telah melakukan kegiatan di tempat ini dan belajar tentang bagaimana menyayangi lingkungan dengan daur ulang. Seperti yang dilakukan oleh relawan dari Starbuck, sebuah waralaba kedai kopi yang cukup dikenal masyarakat. Kafe ini juga dikenal cukup berorientasi lingkungan dengan cara memberikan diskon untuk pelanggan yang membawa sendiri gelas yang bisa dipakai berulangkali apabila membeli di tokonya. Bahkan pada tanggal tertentu diskon yang diberikan cukup besar sehingga banyak sekali gelas minum yang terjual sehingga sangat mengurangi penggunaan gelas plastik sekali minum. Relawan Starbuck untuk yang ke sekian kalinya kembali mengunjungi Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi untuk melakukan kegiatan Daur Ulang. Pada tanggal 14 September 2012, relawan dari Starbuck datang ke Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Surabaya dengan penuh semangat. Beberapa orang dari relawan yang datang sudah beberapa kali datang sebagai relawan daur ulang, namun kebanyakan dari mereka baru pertama kali menjadi relawan daur ulang. Seperti salah seorang relawan yaitu Christian “Saya baru pertama kali ini datang ke sini dan baru tahu seperti apa daur ulang itu. Kalau selama ini habis minum botolnya dibuang begitu saja tanpa tahu kalau bisa dimanfaatkan seperti ini” katanya dengan nada heran. Beberapa orang juga merasa penasaran apa sih Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi dan apa saja kegiatannya “Saya juga penasaran apa saja sih yang kita lakukan selama di depo pelestarian lingkungan dan setelah dipilah ini sampah ini mau dikemanakan atau diproses menjadi seperti apa,” kata salah seorang relawan dari Starbuck yaitu Saiful pada saat sesi sharing seusai kegiatan.
Keterangan :
Relawan menjelaskan juga di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Surabaya kalau sampah setelah dipilah akan dikumpulkan dan dijual ke buyer daur ulang untuk kemudian diolah lebih lanjut. Kalau di Taiwan sudah ada teknologi dimana botol-botol plastik yang sudah dipilah akan dihancurkan menjadi bijih plastik dan diolah menjadi serat kain yang nantinya akan ditenun menjadi produk garmen seperti kaus, tas, jaket, selimut, sepatu bayi dan lain-lain. Relawan dari Starbuck pun sangat kagum melihat hasil produksi DAAI Technology yang ditunjukkan oleh relawan. “Dengan demikian kita tidak lagi meremehkan sampah yang biasanya kita buang begitu saja, sampah bisa dijadikan barang yang juga sangat berguna”kata Dewi shijie, relawan Tzu Chi yang menemani mereka. Kegiatan daur ulang kali ini berlangsung dengan ceria, dan setelah pemilahan sampah bersama-sama, relawan dari Starbuck pun mengadakan sharing dan makan siang bersama dengan relawan. “saya baru tahu yang dimaksud dengan slogan mengubah sampah menjadi emas dan emas menjadi cinta kasih. Hanya dengan donasi sampah daur ulang kita juga bisa membantu masyarakat luas. Oleh karena itu kegiatan seperti ini sangat positif artinya” kata Ersa, seorang relawan dari Starbuck. Semoga gerakan cinta lingkungan ini semakin banyak diikuti masyarakat luas dan semakin mendunia sehingga laju pemanasan global bisa dihambat semaksimal mungkin (Ronny Suyoto-Tzu Chi Surabaya). |
| ||
Artikel Terkait
Sehari Menjelang Pementasan
28 Januari 2011Pemberkahan Akhir Tahun 2017: Kehidupan yang Bahagia
28 Januari 2018Kisah perjuangan Atta Shixiong dalam melepas kebiasaan buruknya: merokok dan berjudi. Ujian kembali menghampiri ketika ia divonis dokter mengidap tumor di kepala. Selepas dari ujian tersebut, tekadnya semakin besar untuk terus melangkah di jalan Tzu Chi.