Jalinan Jodoh dengan Masyarakat Tebing Tinggi Melalui Pembagian Beras Cinta Kasih

Jurnalis : Elin Juwita (Tzu Chi Tebing Tinggi), Fotografer : Erik Wardi (Tzu Chi Tebing Tinggi)

doc tzu chi

Perasaan suka cita tergambar dari raut wajah relawan dan juga penerima bantuan saat pembagian beras, Minggu, 18 Juni 2017.

Tzu Chi Tebing Tinggi kembali mengadakan bakti sosial. Kali ini, Minggu, 18 Juni 2017, bakti sosial berupa pembagian Beras Cinta Kasih kepada 1353 keluarga kurang mampu di Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi yang meliputi tiga kelurahan. Tiga keluran ini meliputi Bandarsono, Persiakan dan Tualang.

Kegiatan yang diadakan di Aula Perg. Ir. H. Djuanda ini selain ditujukan kepada warga tidak mampu, juga diberikan kepada para petugas kebersihan dari Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Kebersihan Kota Tebing Tinggi. Kegiatan ini dihadiri juga oleh Walikota Tebing Tinggi Umar Zunaidi Hasibuan beserta jajarannya. Ada pula Kapolres Tebing Tinggi AKBP Ciceu Cahyati beserta jajarannya.

Selain itu hadir pula jajaran dari FKUB Tebing Tinggi, Ketua Yayasan Panti Asuhan Amaliyah Tebing Tinggi, tokoh masyarakat, tokoh agama,  camat, para Lurah dan kepala lingkungan.   Pembagian beras ini dibantu pula sukarelawan yang berasal dari berbagai elemen masyarakat. Ada dari DIMC, anak–anak Panti Asuhan Amaliyah, pengusaha, karyawan, guru, relawan Laut Tador, dan relawan dari Kisaran. Mereka berbaur dengan harmonis dan merasakan sukacita.

Baksos ini dihadiri pula tokoh dan elemen masyarakat.


Peragaan isyarat tangan dari relawan Laut Tador dan Anak-anak Panti Asuhan Amaliyah.

Kehangatan budaya humanis juga ditunjukkan oleh relawan dan sukarelawan dalam menyambut para penerima bantuan. Misalnya saja saat membantu menuntun penerima bantuan yang kurang leluasa berjalan, menghibur dan memberi perhatian kepada penerima bantuan sepanjang acara berlangsung. Penerima bantuan pun merasakan seperti satu keluarga karena disambut dengan hangat dan rasa hormat.

“Saya merasa sangat bersyukur karena Tzu Chi telah menunjukkan kepedulian kepada masyarakat kota Tebing Tinggi yang tidak mampu, dengan memberikan bantuan kepada sekitar 1400 keluarga tidak mampu dalam bentuk beras dan tentunya ini sangat bermanfaat,” ujar Walikota Tebing Tinggi, Umar Zunaidi Hasibuan.

Umar menambahkan, pembagian beras dari Tzu Chi kali ini bukanlah yang pertama kali, tapi sudah beberapa kali. Bantuan yang diberikan tanpa memandang ras, suku, dan agama, sehingga penerima bantuan, relawan, dan segenap tamu yang hadir berbaur dalam perasaan satu keluarga.

M. Suhardi, salah satu petugas kebersihan mengungkapkan, bantuan yang Ia terima ini juga membuatnya semakin mengenal Tzu Chi. “Saya kenal Tzu Chi dari DAAI TV. Pada mulanya  saya berpikir bahwa Tzu Chi itu hanya menolong umat Buddhis saja, ternyata hari ini saya baru sadar bahwa Tzu Chi  tidak membedakan suku, ras dan agama. Saya sangat senang, seolah- olah kami satu keluarga,” ungkapnya.

Anak-anak Panti Asuhan Amaliyah dan relawan daur ulang dari Laut Tador yang setiap Minggu melakukan pemilahan sampah di Depo Pelestarian Lingkungan Tebing Tinggi juga tidak mau ketinggalan. Mereka ikut serta dalam kegiatan baksos ini. Anak–anak Panti Asuhan Amaliyah menampilkan bahasa isyarat tangan dengan lagu Saya Tidak Suka Marah. Sedangkan relawan Laut Tador yang jauh–jauh datang ke Tebing Tinggi sehari menjelang acara, mereka membersihkan aula dan kursi. Mereka menata 1300 kursi dengan penuh semangat. Mereka juga tampil di pentas memperagakan isyarat tangan dengan judul Tiga Tiada.

Tahapan proses survei dan pembagian beras


Persiapan relawan untuk survei ke rumah penduduk dengan mengendarai sepeda motor.

Proses Pembagian Beras Cinta Kasih ini dilakukan melalui beberapa tahapan yang cukup panjang. Tahapan awal yang dilakukan adalah koordinasi dan sosialisasi kepada camat dan lurah Kecamatan Padang Hulu. Kemudian ada sosialisasi kepada para kepala lingkungan agar lebih mengenal Tzu Chi. Di samping itu juga dijelaskan tentang tata cara survei dan tujuan survei sehingga diharapkan kupon yang dibagikan tepat sasaran.

Tahapan berikutnya, para relawan mengadakan survei dan pembagian kupon langsung ke rumah masyarakat pada 11 Juni 2017 dan diikuti oleh 80 relawan dan sukarelawan. Dalam pembagian kupon ini, relawan dan sukarelawan berkumpul di kantor Tzu Chi Tebing Tinggi untuk mendengarkan briefing terlebih dahulu. Setelah itu, relawan dan sukarelawan sebanyak 80 orangg berangkat menuju lokasi survei dengan menggunakan sepeda motor  (40 kendaraan). Melalui survei ini relawan dapat menjalin silahturahmi dengan masyarakat penerima bantuan.

Ikatan Jalinan Jodoh


Penerima bantuan memberikan dana untuk kembali membantu yang lebih membutuhkan.

Pembagian beras dibagi dalam dua gelombang: gelombang pertama pada pukul 09.00 WIB dengan jumlah 1.062 paket, dibagikan kepada masyarakat di tiga kelurahan. Kemudian gelombang kedua pada pukul 11.00 WIB dengan jumlah 291 paket yang dibagikan kepada petugas kebersihan kota Tebing Tinggi.

Dalam kegiatan ini, penerima bantuan diperkenalkan tentang Tzu Chi. Ditayangkan pula ceramah Master Cheng Yen tentang penderitaan akibat tiga bencana di Sudan Selatan. Penerima bantuan banyak yang terharu dan timbul rasa syukur bahwa mereka dalam keadaan aman dan selamat, mereka jauh lebih beruntung.

Sewaktu diajak apakah ada yang mau bersumbangsih untuk menolong orang yang lebih susah dari mereka, spontan banyak yang antusias. Saat menuju ke stan beras, banyak yang dengan ikhlas memasukkan dana ke kotak amal yang disediakan.

Sharing relawan dengan para kepala lingkungan dan aparat keamanan juga sebagai sarana menampung masukan dan bahan evaluasi di masa mendatang. Umumnya kepala lingkungan dan aparat keamanan menyampaikan simpati dengan budaya humanis Tzu Chi, dan juga rasa hormat kepada penerima bantuan yang sungguh-sungguh ditampilkan oleh relawan Tzu Chi.

 Editor: Khusnul Khotimah



Artikel Terkait

Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -