Jalinan Welas Asih yang Terus Berlanjut
Jurnalis : Agus (Tzu Chi Batam), Fotografer : Louis, Mutiara, Jenny Agusri, Supardi, Bambang (Tzu Chi Batam)Lebih dari sepertiga
pasien yang mengikuti Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-123 ini berasal dari luar
pulau Batam, yakni Dabo Singkep, Moro, Rembang-Galang, Tg. Balai, Tg. Batu, Tg.
Pinang, dan Tg. Uban.
Setiap Detik Berjuang Demi Kebajikan, begitulah tema Bakti Sosial Kesehatan tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Tzu Chi Batam bersama Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK). Baksos kesehatan besar yang melakukan tindakan bedah terhadap penderita Katarak, Benjolan, Hernia dan Bibir Sumbing ini sudah merupakan kedelapan kalinya sejak tahun 2008.
Baksos ini dibagi menjadi 2 tahap, pertama-tama dilakukan screening pada tanggal 6-7 Oktober 2018 untuk 742 pasien yang sudah mendaftar di puskesmas dan titik-titik penghubung di luar Batam. Kemudian tanggal 12-13 Oktober dilakukan operasi bagi yang sudah lolos screening.
Tim medis, relawan serta
sukarelawan yang turut serta bersumbangsih dalam baksos ini mencapai 267 orang.
Kegiatan ini diselenggarakan sebagai pengamalan Misi Kesehatan yang merupakan salah satu dari 4 misi utama Tzu Chi. Selain itu, kegiatan ini juga dalam rangka memperingati ulang tahun Rumah Sakit Budi Kemuliaan ke-25 dan ulang tahun Ketua Dewan Pengurus Perkumpulan Budi Kemuliaan Batam, Ibu Sri Soedarsono yang jatuh pada tanggal 8 Oktober yang lalu.
Jalinan Jodoh 10 tahun
Dimulai 10 tahun yang lalu, RSBK sudah mulai bekerjasama dengan Tzu Chi Batam untuk mengadakan operasi bagi masyarakat yang kurang mampu. Kerjasama ini dapat terwujud karena adanya pandangan yang sama mengenai kepedulian terhadap sesama, “Ibu juga ada kepedulian terhadap masyarakat dan ibu memiliki filosofi bahwa kalau orang itu sehat dan orang itu baik, maka tidak akan ada masalah sosial”, tutur Ibu Sri Soedarsono yang kerap dipanggil Bu Dar.
Terdapat sebanyak 337 pasien (Katarak:184, Pterygium: 46, Hernia: 30, Minor GA: 17, Minor Lokal: 49, Sumbing:11) yang berhasil dioperasi pada baksos yang dilaksanakan pada tanggal 12 & 13 Oktober 2018 di RS. Budi Kemuliaan.
Di acara pembukaan baksos pada tanggal 13 Oktober 2018, Bu Dar sangat berterima kasih dengan semua relawan. “Relawan di sini bahkan harus jauh-jauh datang dari Jakarta dengan biaya sendiri, yang hanya bisa kita berikan hanyalah makanan dan selembar sertifikat dari Yayasan Buddha Tzu Chi,” tutur Bu Dar. Bu Dar berharap sikap ikhlas tanpa pamrih ini juga bisa diikuti oleh organisasi lainnya.
Selain RSBK dan Tzu Chi, puskesmas, media, ekspedisi, perkapalan bahkan pemerintah turut berperan dalam baksos ini. Gubernur Kepulauan Riau, Dr. H. Nurdin Basirun, S.Sos., M,Si juga turut menyempatkan diri untuk meninjau pelaksanaan operasi katarak di RSBK didampingi Bu Dar dan beberapa stafnya.
Gubenur Provinsi Kepri, Nurdin Basirun menyempatkan diri untuk meninjau lokasi baksos.
“Saya rasa sangat canggih dan mempesona, termasuk juga SDM-nya. Saya melihat kesabaran dokter dalam menangani suatu pekerjaan yang profesional, yang sangat perlu kesabaran seperti seorang tukang jam,” tuturnya. Ia turut mendoakan kepada semua yang bekerja semoga diberikan kekuatan sehingga bisa melakukan pekerjaan yang sangat mulia ini.
Gubernur Kepulauan Riau, Dr. H. Nurdin Basirun sendiri sangat mengapresiasi apa yang Tzu Chi lakukan. Berulang kali ia menyatakan dukungannya apabila membutuhkan bantuan dari pemerintah.
“Kedepannya kalau ada acara seperti ini, silahkan koordinasi apa yang bisa pemerintah bantu. Hanya saat ini tiada kata lain, mewakili masyarakat atas nama pemerintah, saya ucapkan ribuan terima kasih kepada seluruh anggota Yayasan Buddha Tzu Chi.”
Kerja Sama Banyak Pihak
“Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini,” kata perenungan Master Cheng Yen ini begitu cocok disematkan ke drg. Juanna Soehardy, MARS. Bagi drg. Juanna yang pertama kali menjadi koordinator, baksos kali ini mempunyai tantangan tersendiri bagi dirinya. Terutama lokasi baksos yang dulunya di Asrama Haji Batam, tahun ini dipindahkan ke RSBK.
Tidak hanya mengunjungi
dan memberikan semangat kepada relawan, Bu Dar juga menjadi sukarelawan di
bagian kartu kuning.
“Dulu di asrama haji tempatnya agak luas, kalau di Budi Kemuliaan masih terbagi-bagi karena kita kan masih ada pelayanan untuk pasien umum makanya alurnya agak berputar-putar,” tutur drg. Juanna.
“Selain itu dokter-dokter yang terlibat kali ini juga agak berkurang, karena kita lagi masa akreditasi di puskesmas dan rumah sakit, jadi otomatis kan pada sibuk. Tetapi untungnya tim TIMA kita tetap berperan,” tambahnya.
Lokasi baksos dipenuhi
oleh ribuan pasien dan pendamping di hari pertama screening Baksos.
Drg. Juanna merasa bahwa semua hal pasti ada kekurangan, yang penting adalah menjadikannya sebagai suatu pembelajaran agar kedepannya bisa lebih baik lagi. Walaupun sempat diragukan banyak pihak apakah ia bisa mengemban tanggung jawab ini, namun berkat kerjasama seluruh pihak, alam 2 hari ini, 337 pasien berhasil dilakukan operasi oleh 75 medis dan 85 paramedis. Drg. Juanna berharap, semoga lancarnya operasi dapat memberikan semangat hidup baru bagi para pasien dan mereka dapat terus melanjutkan tongkat estafet kebajikan ini ke pihak-pihak yang lebih membutuhkan.
Artikel Terkait
Baksos Kesehatan Tzu Chi Ke-109: Mengembalikan Asa yang Hilang
24 November 2015 Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi ke-109 yang diadakan selama dua hari sejak tanggal 21-22 November 2015 di Rumah Sakit Tentara Dr. Reksodiwiryo, Padang memberikan harapan baru bagi para pasien untuk sembuh dari penyakitnya.Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-119 di Cikarang
29 Agustus 2017Melayani yang Terbaik di Screening Katarak untuk Masyarakat Cikarang
25 Juni 2024Sebelum Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-143 di Cikarang dilaksanakan, Tim Medis Tzu Chi mengadakan screening untuk operasi katarak dan pterygium. Ada 180 calon pasien mengikuti screening di RS Sentra Medika Cikarang.