Jamuan Teh Bersama
Jurnalis : Dery Siswantoro (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Hari Tedjo, Hendrasurya, Purwanto (Tzu Chi Surabaya)Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya yang bekerjasama dengan Pondok Pesantren
SPMAA Lamongan mengadakan acara gathering
jamuan teh usai kegiatan baksos kesehatan gigi sebagai bentuk ungkapan terima
kasih.
Sabtu, 13 Februari 2016, Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya yang bekerjasama dengan Pondok Pesantren SPMAA Lamongan, Jawa Timur mengadakan acara gathering jamuan teh usai kegiatan baksos kesehatan gigi sebagai bentuk ungkapan terima kasih. Baksos kesehatan gigi telah diadakan selama empat kali di pondok pesantren ini.
Pagi hari sebelum jamuan teh dilaksanakan, sekitar pukul 9.00 WIB seluruh relawan dan Tim medis yang terdiri dari beberapa mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya juga melakukan pemeriksaan gigi dari kelanjutan baksos sebelumnya. Namun kali ini yang menjadi sasaran baksos adalah siswa siswi Sekolah Dasar kelas 5 dan 6.
Sekitar pukul 9.00 WIB seluruh relawan dan Tim medis yang terdiri dari beberapa mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya juga melakukan pemeriksaan gigi dari kelanjutan baksos sebelumnya.
Sementara itu, bagi anak-anak TK dan PAUD mengikuti penyuluhan kesehatan gigi yang dibawakan oleh Kak Nitnit.
Sementara itu, bagi anak-anak TK dan PAUD mengikuti penyuluhan kesehatan gigi yang dibawakan oleh Kak Nitnit. Penyuluhan ini dikemas dalam bentuk dongeng bagaimana cara merawat gigi agar sehat dan kuat. Kak Nitnit juga memeragakan bagaimana cara menggosok gigi yang benar, di sela-sela acara juga diberikan games. Setelahnya, semua anak-anak diajak untuk menggosok gigi bersama. Anak-anak pun antusias mengikuti kegiatan ini.
Usai pemeriksaan dan penyuluhan gigi, jamuan teh pun dimulai. Gus Khosyi’in, Direktur Utama Pondok Pesantren SPMAA Lamongan memberikan sambutan dalam acara ini. Ia menyampaikan banyak terimakasih atas terjalinnya kerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya dalam mengadakan baksos. Lain halnya dengan Gus Hafidz yang memang sudah mengenal Tzu Chi sejak tahun 2005 pasca bencana tsunami. “Ini bukanlah sebuah kebetulan. Ini semua telah direncanakan oleh Yang Maha Esa, untuk mempertemukan kita semua di sini. Kami berharap ini bukanlah akhir dari segalanya, tapi menjadi sebuah awal bagi kita untuk lebih banyak berbuat bagi bangsa dan negeri kita tercinta ini,” ujar Gus Hafidz. Sebanyak 230 peserta yang terdiri dari seluruh elemen pondok turut hadir dalam jamuan teh ini.
Semoga jalinan jodoh baik ini bisa menghasilkan sebuah sinergi yang dapat memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. Seperti apa yang dikatakan oleh Master Cheng Yen, “kewajiban kita dalam kehidupan adalah harus melakukan hal yang bermanfaat bagi orang banyak.”