Jangan Lagi Ada Pandangan yang Keliru (Bag. 2)
Jurnalis : Cindy Kusuma, Metta Wulandari, Fotografer : Stephen Ang (He Qi Utara), Rudi Dharmawan (He Qi Barat), Vimala (He Qi Selatan)
|
| ||
Like Shijie mengatakan, dulunya ia adalah orang yang sangat doyan makan. Ia bersedia pergi ke luar kota hanya untuk semangkuk bubur. Awalnya ketika diimbau oleh Lulu Shijie (relawan Tzu Chi lainnya) untuk bervegetarian, ia merasa bahwa itu adalah hal yang mustahil. “Nanti di kehidupan yang mendatang saja!” begitu kilahnya. Namun setelah mendalami Dharma dan mengikuti Master Cheng Yen, ia memanjatkan sebuah ikrar yang luhur, “Saya mau bervegetarian dalam setiap kehidupan (di kehidupan ini dan kehidupan yang akan datang).” Lynda Shijie adalah seorang ibu yang jago memasak. Selain berperan menjadi istri dan ibu dari empat orang anaknya, ia juga mesti mengurus bisnisnya dan mengelola staf. Sekarang, dengan perannya sebagai ketua He Qi Timur, ia bertambah sibuk lagi. Meski demikian, ia berprinsip bahwa bekerja Tzu Chi tidak boleh sampai membiarkan pekerjaan kantornya terbengkalai, oleh sebab itu, ia bersedia mengorbankan waktunya untuk berbelanja dan bersenang-senang demi memastikan bahwa pekerjaan Tzu Chi dan pekerjaan kantor sama-sama bisa dijalankan dengan baik. Selain itu, dengan pemahaman yang benar, ia berhasil mengajak keluarganya untuk mengubah kebiasaan mempersembahkan daging hewan kepada arwah leluhur. “Dahulu popo(nenek) saya waktu hidup adalah orang yang baik, kenapa waktu sudah meninggal, kita harussha sheng (membunuh) dan menambah dosa dia yang sudah tiada? Akhirnya keluarga saya mengerti dan sekarang kalau paipai (penghormatan) sudah tidak pakai daging lagi.”
Keterangan :
Lain lagi dengan Like dan Lynda Shijie, Tan Soei Tjoe Shijie dulunya adalah orang yang jago menenggak minuman keras. Demi kepentingan bisnis, ia bisa menemani suaminya lima hari dalam seminggu untuk karaoke dan pergi ke klub malam, semua ini dilakukannya demi keluarga. Tidak hanya itu, ketika bergabung dengan Tzu Chi, ia masih belum bisa bervegetarian, bahkan ia pernah memakan daging harimau, rusa, bahkan kalajengking. “Saya merasa perut saya bagaikan kuburan,” kenangnya. Namun setelah bergabung lama di Tzu Chi dan mendapat pengetahuan tentang bervegetarian, rasa welas asih terhadap semua makhluk tumbuh di hatinya dan ia menjadi seorang vegetarian. “Bahkan kalau di rumah ada lalat sekali pun, tidak saya bunuh, melainkan saya usir keluar,” ujarnya. Menurutnya, bervegetarian menjadi pintu gerbang tumbuhnya rasa welas asih dalam diri. Begitu pula jika saat ia menaiki mobil dan menemukan nyamuk di dalam mobilnya, dengan bahasa yang lembut ia mencoba mengusir nyamuk itu, dan uniknya itu selalu berhasil. “Saya yakin kalau kita penuh welas asih, hewan pun akan dapat merasakannya,” tandasnya.
Keterangan :
Jalinan Jodoh Membawa Pengetahuan Benar Jodoh baik telah terjalin, pengetahuan benar telah disampaikan. Semoga dengan persamuhan Dharma ini, masyarakat tidak lagi memiliki pandangan yang keliru terhadap bulan tujuh lunar, serta semakin giat berjalan di jalan Bodhisatwa dengan berbakti kepada kedua orang tua, bervegetarian dan berbuat kebajikan, serta tentunya menyakini bahwa setiap hari adalah hari baik. Selesai |
| ||
Artikel Terkait
Baksos Kesehatan di Vihara Hemadhiro Mettavati
05 Juni 2024Cinta kasih bukan hanya di dalam hati, namun harus dipraktikkan. Seperti yang dilakukan para relawan di komunitas He Qi Muara Karang dan He Qi PIK yang menggelar baksos pengobatan gigi di Vihara Hemadhiro Mettavati, Sabtu, 1 Juni 2024.
Semangat Menimba Ilmu di Kelas Budi Pekerti
31 Agustus 2016Setiap orang tua menginginkan anaknya bertingkah laku dan berbudi pekerti yang baik. Pun juga para orang tua dari murid kelas budi pekerti Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Pada Minggu, 21 Agustus 2016, kelas budi pekerti kembali digelar.
Kebahagiaan Terpancar Diraut Wajah Warga Tanjung Priok
28 April 2017Senin, 24 April 2017 warga Tanjung Priok sangat bersemangat mengantri dimulainya pembagian beras cinta kasih di halaman Gereja St. Fransiskus Xaverius, Tanjung Priok. Kegiatan ini merupakan kerjasama dari pihak gereja dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Sebanyak 1.193 paket beras cinta kasih dibagikan kepada warga Tanjung Priok dan sekitarnya.