Jangan Pernah Lupakan Kami
Jurnalis : Veronika Usha, Fotografer : Veronika Usha Para relawan mengucapkan "Gan En" kepada para penerima bantuan. Ini merupakan salah satu ciri khas Tzu Chi dalam budaya kemanusiaannya. | “Kita semua keluarga. Saling jujur, saling percaya.” Lantunan lagu yang tidak sempurna ini terlontar dari bibir Rahmat, salah satu anak warga Kampung Sitanala, Tangerang, Banten. Baginya, lagu itu begitu dekat karena setiap tahun ia bertemu dengan relawan Tzu Chi yang selalu membawakan lagu tersebut sebelum melakukan kegiatan di Sitanala. |
Tidak hanya sebatas lagu, kekeluargaan yang terjalin antara Yayasan Buddha Tzu Chi dan masyarakat Sitanala memang sangat kental terasa. Hubungan baik yang terjalin lebih kurang delapan tahun tersebut, telah membuahkan cinta kasih yang dalam diantara mereka. Bahkan, dalam kegiatan pembagian beras cinta kasih dan kebutuhan pokok, yang dilaksanakan pada Minggu, 7 September 2008, para relawan tidak segan-segan mengambil alih bayi yang berada dalam gendongan para ibu, yang tengah sibuk menerima bantuan. ”Kasihan kan, bayinya kalau bangun karena kepanasan atau kedorong-dorong,” tutur Theresia, salah satu relawan. Terimakasih Pria bertubuh mungil itu menolak ketika salah satu relawan Tzu Chi menawarkan bantuan untuk mengangkat karung beras miliknya. ”Terima kasih, saya masih bisa melakukannya sendiri. Kalian sudah sangat baik membantu kami, saya tidak ingin merepotkan lagi,” tuturnya sambil tersenyum. Sudah hampir 15 tahun Agus tinggal di perkampungan Sitanala. Di sana pula ia bertemu dengan Hanny, yang saat ini resmi menjadi istrinya. ”Saya sempat dirawat di Rumah Sakit Sitanala. Saya ini seorang perantau. Ayah saya Ambon, dan ibu saya Padang, dan karena tidak memiliki saudara lagi, saya memutuskan untuk tinggal di sini (Perkampungan Sitanala -red),” jelasnya. Ket : - Cinta kasih tidak hanya melalui pembagian bantuan berupa materi, namun juga melalui sentuhan lembut Bagi Agus, Sitanala adalah tempatnya menjalani pengobatan, dan mencari jodoh. ”Istri saya, juga sesama penderita kusta,” ucap Agus yang belum genap satu tahun menikah. Tanpa pekerjaan yang tetap, beras sebanyak 20 kilogram yang diterima Agus bisa menghidupi keluarganya lebih kurang satu bulan. ”Sekarang ini semuanya serba mahal. Beras saja lima ribu seliter, belum lagi harga minyak tanah yang tinggi sekali. Nyekek leher! Alhamdulillah Buddha Tzu Chi masih peduli kepada kami,” ungkapnya. Agus mengaku, sudah mengganggap seluruh relawan Tzu Chi seperti saudara. Ia sangat berharap persaudaraan ini dapat terus terjalin. ”Terima kasih. Sekali lagi terima kasih atas perhatian kalian kepada kami,” tuturnya tulus. Indahnya Persaudaraan Mulanya anak-anak terlihat masih malu-malu. Tapi tidak perlu menunggu lama, kecanggungan mereka pun segera mencair dan akhirnya larut bersama irama lagu yang dinyanyikan. Ket : - Dengan peluh yang mulai bercucuran, para relawan dari PT Mitra Dana Putra tetap bersemangat untuk Kehangatan cinta kasih inilah yang membuat karyawan PT Mitra Dana Putra Utama Finance, memutuskan untuk bergabung menjadi relawan dalam kegiatan yang rutin dilakukan sekali setiap tahun ini. ”Ini merupakan kali kedua kami bergabung bersama Tzu Chi dalam melakukan kegiatan kemanusiaan. Dan kami bangga bisa turut berperan serta,” tutur Harry Regen, salah satu relawan dari Mitra Dana, yang berharap dapat menularkan semangat positif ini kepada teman-teman sekantornya. Semangat menebarkan cinta kasih inilah yang diharapkan dapat tumbuh dan berkembang dalam setiap kegiatan pembagian beras Tzu Chi. ”Pembagian beras cinta kasih sebanyak 1.200 karung ini tidak hanya sekadar memberi, namun lebih terhadap pemahaman bahwa cinta kasih telah tumbuh di Tangerang,” ucap Harmanto, selaku koordinator kegiatan, yang menutup kegiatan dengan mengajak para relawan menari bersama-sama. | |
Artikel Terkait
Membalas Budi Orang Tua Melalui Donor Darah
05 April 2019Ketika mendengar kata donor darah yang terpikir langsung oleh kita adalah mendonorkan darah untuk membantu orang yang membutuhkan, oleh karena itu banyak orang berusaha untuk mendonorkan darahnya.
Terbesit Niat Berbuat Baik
07 Maret 2014 Senyuman ceria juga terlihat pada wajah para relawan yang memanfaatkan waktu untuk senantiasa menaburkan benih kebajikan yang penuh cinta kasih. Semoga niat berbuat bajik ini tetap membara tidak lekang ditelan sang waktu.Selalu Mengingat Budi Luhur Orang Tua
05 Oktober 2023Waktu menunjukkan pukul 16.30 WIB, Kantor Tzu Chi Pekanbaru ramai dengan para peserta Kelas Ceria yang bersiap belajar isyarat tangan. Sebelum memulai belajar, mereka mengikuti materi tentang kewajiban berbakti kepada orang tua.