Jemuran untuk Pak Nasrul
Jurnalis : Mettayani (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Lina (Tzu Chi Pekanbaru) Prihatin dengan kehidupan Pak Nasrul, salah satu penerima bantuan Tzu Chi, para murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi (Tzu Shao Ban) berinisiatif membuat jemuran pakaian agar tak lagi diletakkan di atas tanah. |
| ||
Tim Pendidikan terus bekerja keras dengan tulus untuk dapat menyajikan materi yang sesuai dengan perkembangan usia dan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Materi yang menarik dan aplikatif dapat menjadi stimulan bagi Huo Ban Men (panggilan untuk anak-anak Tzu Shao-red) untuk tetap mengikuti pelajaran ini setiap bulan. Sesuai dengan perkembangan usia Huo Ban Men yang mulai beranjak remaja , materi yang disampaikan tidak hanya berupa teori saja tetapi juga praktik langsung di lapangan. Pengalaman Baru yang Berbeda Sharing yang diberikan masing-masing grup memberikan inspirasi yang berbeda-beda. Seperti yang diungkapkan oleh Melanie, salah satu anak Tzu Shao Ban, yang pada sore hari itu mengunjungi salah satu rumah Gan En Hu yang menderita penyakit kanker payudara, dan seorang anak yang di usianya yang masih belia mengalami kelainan pada paru-paru sehingga untuk bernafas harus menggunakan tabung oksigen. ”Saya sangat bersyukur karena dikarunia tubuh yang sehat dan akan tetap semangat menjalani hidup ini karena mereka yang sakit saja punya semangat yang luar biasa untuk bertahan hidup,” kata Melanie. Lain pula yang dirasakan Gani Setiawan. Dia dan teman-temannya yang lain mengunjungi Gan En Hu yang rumahnya sangat kecil. ”Saya sangat bersyukur bisa tinggal di rumah yang mewah dan saya sangat berterima kasih kepada orang tua orangtua yang telah memberikan rumah yang nyaman untuk berlindung,” ucapnya penuh syukur. Begitu pula dengan Tashika Onasi, yang mendapat kesempatan berkunjung ke rumah Gan En Hu yang anaknya sering tidak di rumah. ” Ibu pesan supaya kita bisa rajin-rajin membantu orang tua,” tuturnya.
Keterangan :
Solusi Baru, Peluang Baru Prihatin dengan keadaan tersebut, maka pada saat sharing, Huo Ban Men bernama Vincent Lim memberikan usulan kepada Tzu Chi Pekanbaru untuk dapat membuatkan Jemuran bagi keluarga Pak Nasrul. Ide ini disambut gembira oleh semua Huo Ban Men dan Tim Budi Pekerti. Sungguh satu niat mulia yang timbul saat kita melihat bukan dengan mata saja, tetapi dengan mata hati yang penuh rasa cinta kasih. Bekerja sama dengan tim kasus maka ide ini direalisasikan pada hari Sabtu, tanggal 13 November 2010. Berkat koordinasi Ketua Kelas Tzu Shao Ban, Arya Dharmawira sekitar 11 orang Huo Ban Men berhasil dikumpulkan dan ditambah beberapa relawan berangkat ke rumah Pak Nasrul pada pukul 15.30 WIB. Kunjungan ini disambut gembira oleh keluarga Pak Nasrul. Tanpa menunda-nunda waktu pembuatan jemuran pun dimulai. Dibimbing oleh relawan kasus Jamaruddin Shixiong dan dibantu Pak Nasrul, Huo Ban Men mulai mengerjakan jemuran tersebut. Wah, ternyata Huo Ban Men yang selama ini tidak pernah bertukang rupanya cukup mahir juga lho. Huo Ban Men wanita pun tidak mau ketinggalan. Walau bermandikan keringat mereka tetap semangat mengerjakannya. Kayu jemuran yang cukup berat diangkat ramai-ramai. Sungguh satu kerjasama yang timbul secara spontan.
Keterangan :
Saat pembuatan jemuran hampir selesai dan dilanjutkan oleh yang lain, Huo Ban Men cewek menemani putri pertama Pak Nasrul yang bernama Nasni (9 tahun) membawa adiknya - Rozak yang berusia 22 bulan untuk mandi di tepian Sungai Siak. Sungguh suatu pemandangan yang menakutkan sekaligus membuat kagum Huo Ban Men wanita. Dengan telaten Nasni memandikan adiknya di tepian Sungai Siak yang terkenal sebagai sungai yang terdalam. Meskipun air sungai sudah tercemar, tidak ada pilihan lain untuk tetap menggunakannya untuk mandi ataupun mencuci. Yang tak kalah membuat kagum adalah di usianya yang masih belia Nasni sudah bisa membantu meringankan beban orangtua dengan membantu mengasuh adik-adiknya. Adik-adiknya yang lain bernama Fitri (8 tahun) dan Ridho (5 tahun). Hari ini Huo Ban Men mendapatkan banyak pengalaman yang menarik. Jemuran selesai dikerjakan menjelang Maghrib dan tersirat wajah kebahagian di keluarga Pak Nasrul. Selain untuk menjemur baju keluarga Pak Nasrul, Ibu Nasrul juga mempunyai satu harapan baru, yaitu dengan adanya jemuran ini beliau bisa mendapatkan satu mata pencarian tambahan yaitu menerima cucian baju. Namun ini semua masih memerlukan selangkah kerja keras dan perjuangan lagi, yakni membuat sumur sebagai sumber air untuk mencuci dan keperluan sehari-hari. Kita doakan semoga harapan Ibu Nasrul dapat segera terwujud. | |||
Artikel Terkait
Donor Darah Sebagai Wujud Kepedulian Bagi Sesama
22 Juli 2022Relawan Tzu Chi Palembang komunitas Xie Li Tamken mengadakan kegiatan donor darah di Sekolah Kusuma Bangsa di Kecamatan Ilir Timur II, Kota Palembang.