Jodoh baik di Perak Utara

Jurnalis : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya)
 
 

fotoBersama dengan relawan Tzu Chi lainnya, anak-anak dari Perak Utara memersembahkan isyarat tangan "Satu Keluarga".

Kesehatan adalah aset paling berharga bagi manusia. Dengan kesehatan yang baik, seseorang akan mampu bekerja dan menafkahi keluarga. Namun karena kondisi ekonomi yang tidak memungkinkan menyebabkan banyak orang tidak memedulikan kesehatannya sendiri. Karena itulah misi kesehatan dalam Tzu Chi mendapatkan tempat yang sangat penting. Telah puluhan kali Baksos Kesehatan Tzu Chi diadakan dan telah ribuan pasien di seluruh Indonesia terlayani.

Tzu Chi Surabaya kembali mengadakan Baksos Kesehatan yang keempat kalinya tahun ini pada hari Minggu tanggal 24 Oktober 2010. Baksos kali ini diselenggarakan di daerah binaan Tzu Chi Surabaya yaitu di Kelurahan Perak Utara. Setelah beberapa kali mengadakan kegiatan seperti pembagian beras, pembagian sembako dan perbaikan gizi, Tzu Chi kembali mengunjungi warga Perak Utara.

Berbagai kegiatan yang telah dilangsungkan Tzu Chi di tempat ini telah menumbuhkan benih cinta kasih yang sangat berharga. Relawan dan donatur dari kawasan ini cukup banyak terjaring melalui kegiatan-kegiatan tersebut. Maka dari itulah, untuk menjaga jodoh baik yang sudah berkembang ini kembali Tzu Chi mengadakan kegaiatn di tempat ini.

Jika Baksos Kesehatan yang sudah biasa dilaksanakan memberikan pelayanan kesehatan umum, anak dan gigi, baksos kali ini juga memberikan pelayanan pengobatan akupuntur, pemeriksaan mata, dan potong rambut.

foto  foto

Keterangan :

  • Dalam baksos ini, Tzu Chi memberikan pula pelayanan potong rambut bagi warga Perak Utara. Tampak seorang warga sedang mendapatkan pelayanan potong rambut dari relawan Tzu Chi. (kiri)
  • Salah seorang pasien baksos tampak sedang menjalani pemeriksaan mata untuk mendapatkan kacamata baru. Hari itu, puluhan pasien yang matanya mengalami minus atau plus mendapatkan penglihatan yang lebih baik. (kanan)

Ratusan peserta baksos telah mulai memadati lokasi acara sejak pagi hari. Seperti Ibu Watik, seorang warga Perak Utara yang telah berada di lokasi sejak pukul 6 pagi. Ia menderita sakit di bagian kakinya sejak satu tahun yang lalu, sehingga mengalami kesulitan saat berjalan. Namun ia tidak putus asa, dengan berjalan di tanah (ngesot-bahasa Jawa) ia tiba juga di lokasi. “Saya ingin sekali berjalan lagi, makanya sejak kemarin saya tidak bisa tidur pengen sekali ikut baksos ini. Terima kasih, semoga Tuhan membalas kebaikan bapak ibu,” katanya terbata-bata ditengah pelaksanaan baksos kesehatan ini. Puluhan peserta juga memadati ruang pemeriksaan mata karena setelah pemeriksaan, apabila memerlukan kacamata akan segera langsung diberikan kaca mata yang sesuai dengan ukurannya.

foto  foto

Keterangan :

  • Sebelum memeriksakan diri ke dokter, para pasien ini harus diukur dahulu tekanan darahnya. (kiri)
  • Pemeriksaan mata oleh para petugas optik. Seusai memeriksakan mata, para pasien ini lantas mendapatkan kacamata gratis yang baru. (kanan)

Hal lain yang sangat istimewa adalah pada saat pembukaan baksos, anak-anak dari Perak Utara ini mempersembahkan isyarat tangan Satu Keluarga kepada semua hadirin. Anak-anak yang sebagian besar merupakan anak-anak penerima bantuan gizi dari Tzu Chi tampak sangat sehat dan ceria. Kehidupan anak-anak ini telah banyak berubah sejak mereka menerima bantuan dari Tzu Chi. Mereka yang semula banyak menghabiskan uang saku untuk jajan dan bermain games, kini kebiasaan itu sedikit demi sedikit berubah. Bahkan, uang jajan yang mereka biasa habiskan, sekarang ditabung ke dalam celengan bambu utnuk menolong orang yang membutuhkan. Sungguh anak-anak yang berhati mulia. Semoga cinta kasih Tzu Chi akan selalu terus mengalir melalui anak-anak harapan bangsa ini.

  
 

Artikel Terkait

Kebahagiaan Mendonorkan Darah

Kebahagiaan Mendonorkan Darah

15 Desember 2014 Untuk setiap pendonor yang ingin mendonorkan darahnya, disarankan sarapan sebelum mendonorkan darah dan mengikuti syarat-syarat umum seperti, kecukupan berat badan, tensi darah , HB serta mengisi formulir data pendonoran darah.
9 Tahun Mengisi Celengan Tzu Chi

9 Tahun Mengisi Celengan Tzu Chi

21 Februari 2020

Wiliyani, salah seorang murid SMP Bina Bangsa mengaku terus mengisi celengannya lagi dan lagi setelah dituangkan. Bahkan sejak pertama kali mendapatkan celengan, 9 tahun lalu, ia dan keluarganya tak pernah lupa untuk memenuhi celengan itu.

Pembinaan Diri ke Luar

Pembinaan Diri ke Luar

31 Juli 2018
“Sutra Makna Tanpa Batas mengajarkan kita metode pembinaan diri keluar,” papar Hok Lay yang menjadi pembicara acara Bedah Buku Sutra Wu Liang Yi Jing di komunitas relawan Tzu Chi tepatnya di Pluit Gan En. Bedah buku ini dihadiri oleh 40 peserta, baik relawan maupun masyarakat umum.
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -