Jodoh Baik Tak Terputus, Cinta Kasih Terus Mengalir

Jurnalis : Clarissa Ruth, Fotografer : Clarissa Ruth

Huang Hua De membawa sekitar 20 pengusaha Taiwan Textile Federation ke Tzu Chi Indonesia. Kedatangan mereka disambut hangat Ketua Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei dan Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma.

Ada momen yang lebih dari sekadar kunjungan. Momen yang menyentuh hati, membangkitkan kenangan, dan menyadarkan kita bahwa jodoh baik dalam jalan kebajikan tak pernah benar-benar usai. Inilah yang terasa saat Huang Hua De, seorang relawan senior yang pernah berperan besar dalam masa awal perkembangan Tzu Chi di Indonesia, kembali hadir dan disambut hangat oleh keluarga besar Tzu Chi Indonesia.

Kehadiran beliau kali ini bersama rombongan dari Taiwan Textile Federation, namun di balik kunjungan itu tersimpan kisah panjang dan penuh makna. Hua De bukanlah nama asing bagi Tzu Chi Indonesia. Di awal tahun 1990-an, saat Tzu Chi masih dalam tahap awal berkembang di tanah air, beliau adalah salah satu sosok penting yang menanamkan benih cinta kasih. Salah satu momen yang masih membekas adalah keterlibatannya dalam pembagian beras pada tahun 1998, ketika relawan Tzu Chi di Indonesia baru terdiri dari sejumlah relawan wanita yang masih belum berpengalaman. Perannya kala itu bukan hanya sebagai penyokong, tetapi juga sebagai pembimbing dan penyemangat.

Liu Su Mei memutar kembali kenangan momen-momen Huang Hua De yang menjadi salah satu sosok yang membantu berdirinya Tzu Chi Indonesia. Liu Su Mei mengatakan beliau sosok yang pantas dihormati.

Huang Hua De saat pembagian beras pada tahun 1998 di Indonesia. Saat itu relawan Tzu Chi Indonesia hanya terdiri dari sejumlah relawan wanita yang belum berpengalaman. Berkat pengalaman Hua De sebagai relawan Tzu Chi senior serta uluran tangan dari berbagai pihak, pembagian beras tersebut berjalan lancar.

Menurut Ketua Tzu Chi Indonesia, Liu Su Mei, Huang Hua De adalah sosok yang sangat low profile, selalu bersumbangsih secara diam-diam. Beliau selalu mendukung Tzu Chi Indonesia dalam berbagai hal. Namun, beliau tidak pernah merasa bahwa dirinya sudah berjasa besar untuk Tzu Chi Indonesia.

Kini, setelah bertahun-tahun menetap di Taiwan, Huang Hua De kembali lagi ke tempat di mana semangat kemanusiaan itu pernah tumbuh bersamanya. Ini bukan kali pertama beliau datang membawa rombongan dari Taiwan. Sudah beberapa kali ia membawa para tamu untuk mengenal lebih dekat misi Tzu Chi di Indonesia, terutama bagi mereka yang belum mengenal atau belum bergabung dalam keluarga besar relawan. Baginya, membagikan pengalaman nyata tentang Tzu Chi di Indonesia adalah salah satu cara menumbuhkan jodoh baik baru.

Dalam kunjungan kali ini Liu Su Mei menjelaskan langsung kepada tim dari Taiwan Textile Federation tentang sejarah Tzu Chi di Indonesia. Ia berharap sebagai pengusaha Taiwan, mereka bisa menamamkan benih Tzu Chi di hati, sehingga kemana pun mereka pergi, mereka bisa menyebarkan dan mengembangkan semangat Tzu Chi di sana.

“Saat peresmian Aula Jing Si saya juga hadir di sini, sudah belasan tahun yang lalu. Kali ini saya mengajak tim dari Taiwan Textile Federation untuk berkunjung ke sini, ini adalah titik  pertama kunjungan kami. Saya berharap mereka bisa merasakan welas asih Master Cheng Yen dan kesungguhan hati Ketua Tzu Chi Indonesia, Shijie Liu Su Mei, Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia, Shixiong Sugianto Kusuma,”cerita Huang Hua De.

“Seperti kata Master Cheng Yen, kita hendaknya menyadari berkah, menghargai berkah, dan menciptakan berkah kembali. Di sini, kami melihat apa yang telah dijalankan Tzu Chi Indonesia, termasuk memindahkan warga yang tinggal di bantaran Kali Angke. Ini juga merupakan salah satu bentuk welas asih.” lanjut Huang Hua De bercerita.

Dalam kunjungan kali ini, Ketua Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei dan Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma menyambut secara langsung dengan penuh kehangatan. Ia memutar memori kembali dengan memperlihatkan foto-foto kegiatan masa lalu Huang Hua De, menghidupkan kembali kenangan akan perjuangan bersama yang penuh cinta kasih dan ketulusan.

Tawa dan haru mewarnai ruangan saat potret-potret itu muncul satu per satu. Tak hanya menyentuh hati mereka yang pernah bersama di masa itu, tetapi juga menginspirasi generasi relawan yang kini meneruskan misi mulia tersebut.

Saat tour Tzu Chi Center pengusaha-pengusaha dari Taiwan Textile Federation sangat antusias melihat saksi nyata aksi kebajikan di Tzu Chi Indonesia. Huang Hua De berharap selepas kunjungan ini para pengusaha ini bisa tergerak hatinya untuk bergabung di barisan Tzu Chi.

“Hari ini Shixiong Huang Hua De mengunjungi Tzu Chi Indonesia, walaupun beliau sangat sibuk, tapi beliau bersedia mengajak teman-temannya untuk mengunjungi Tzu Chi Indonesia dengan harapan mereka juga bisa ikut terinspirasi. tentunya sangat menyenangkan untuk kami. Shixiong Huang Huade termasuk salah satu orang yang membantu kita membagikan barang bantuan pada saat itu. Setelah itu, kita mengadakan baksos kesehatan skala besar, beliau juga terus mendampingi kita. Jadi hari ini berjumpa dengan Shixiong Huang Hua De, bagaikan bertemu kembali dengan teman lama,” cerita Liu Su Mei dengan wajah yang gembira.

Momen ini menjadi lebih dari sekadar reuni, ini adalah pengingat bahwa cinta kasih yang ditanam dengan tulus, akan terus tumbuh dan berbuah. Ikatan batin yang terjalin dalam kerja relawan adalah hubungan yang mendalam, melampaui waktu dan jarak. Dan dari pertemuan ini, muncul harapan besar semoga jodoh baik ini terus terjalin, dan dari sana, semakin banyak relawan baru bergabung dalam misi kebajikan Tzu Chi.

Bukan sekedar kunjungan biasa, kegiatan kali ini sekaligus moment temu kangen dengan sahabat lama yang dulu sempat berperan dalam pendirian Tzu Chi Indonesia. Di akhir tour tim Taiwan Textile Federation dan Huang Hua berfoto bersama dengan ketua dan wakil ketua Tzu Chi Indonesia.

Kegiatan ini juga mencerminkan bahwa cinta kasih Tzu Chi telah tersebar ke berbagai penjuru dunia, menjembatani berbagai latar belakang, dan mempertemukan hati-hati yang penuh welas asih. Sebuah bukti nyata bahwa misi kemanusiaan tak mengenal batas negara.

“Harapan saya adalah baik Ibu Su Mei dan insan-insan Tzu Chi semuanya, semoga mereka semua bisa menginspirasi lebih banyak pengusaha lagi, lebih banyak masyarakat untuk mengenal welas asih Master Cheng Yen,” harap Huang Hua De.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Mempelajari Jejak Sejarah yang Penuh Cinta Kasih

Mempelajari Jejak Sejarah yang Penuh Cinta Kasih

13 Juli 2022

Sebanyak 220 relawan dan calon relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat mengikuti tur Aula Jing Si dan Tzu Chi Hospital yang berlokasi di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk.

Rasa Hormat dan Keyakinan di Jalan Bodhisatwa

Rasa Hormat dan Keyakinan di Jalan Bodhisatwa

05 Mei 2015 Minggu, 3 Mei 2015 relawan Tzu Chi mengadakan kegiatan Chao Shan untuk menyambut hari Waisak yang akan diadakan pada 10 Mei 2015 mendatang.
Ketika Rombongan Jemaat GKI Kranggan Berkunjung ke Tzu Chi Center

Ketika Rombongan Jemaat GKI Kranggan Berkunjung ke Tzu Chi Center

29 Mei 2024

Terjawab sudah rasa penasaran Novita, penatua di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kranggan, Bekasi tentang Tzu Chi setelah berkunjung ke Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara. 

Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -