Kabar Baik dari Bayi Fabian

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah

Fabian bersama Dwi dan dr. Siska Mardani. Keduanya bersyukur atas perkembangan kesehatan Fabian yang sekarang, sehat dan sesuai dengan usianya.

Sebelas bulan yang lalu, Fabian lahir ke dunia. Keluarganya menyambut bayi laki-laki ini dengan sukacita. Namun kesedihan kemudian menggelayuti perasaan mereka. Kondisi Fabian cukup kritis. Fabian yang lahir prematur, hanya memiliki berat 1,1 kilogram, jauh dari ukuran normal.

Karena itu sebulan lebih Fabian berada dalam inkubator di Rumah Sakit Cinta Kasih (RSCK) Tzu Chi Cengkareng. Dokter Siska Mardani yang menanganinya berupaya maksimal untuk menstabilkan Fabian. “Tidak mudah, karena dia masih sangat muda. Semua organ tubuhnya belum matang sempurna,” terang dr. Siska.

Kondisi Fabian bertambah sulit karena ASI sang ibu, Anik Setiyawati tak mencukupi. Padahal ASI merupakan sumber nutrisi utama yang dibutuhkan bayi. Tim medis pun mencarikan bantuan donor ASI untuk bisa menunjang kehidupan Fabian.

“Kita carikan ibu menyusui yang cukup sehat, dengan kualitas ASI yang cukup baik. Dan kita pastikan efek pemberian ASI ini lebih baik dibanding susu formula terhadap bayi dengan kondisi kritis,” tambah dr. Siska.

Tim medis RSCK Tzu Chi pun menemukan dua ibu hebat, Dwi Prasetyowati seorang karyawan RSCK Tzu Chi, dan adik ipar dari dr. Siska. Selama hampir dua minggu, Dwi memberikan ASI dan kasih sayangnya untuk Fabian layaknya anak sendiri.

Fabian Kini

Kaget dan tidak menyangka. Itulah yang dirasakan Dwi saat mengunjungi Fabian. Dwi bersama dr. Siska dan tim medis lain serta beberapa Relawan Tzu Chi berkunjung ke rumah Fabian di kawasan Kebon Jahe, Jakarta Barat, Selasa, 17 Januari 2017 lalu. Dwi menggendong Fabian dengan perasaan haru.

Nggak menyangka karena dulu kondisinya kecil banget di Inkubator dan wajahnya juga belum kelihatan jelas. Sekarang putih banget, gemuk, senang saya melihatnya. Harapannya mudah-mudahan semakin bahagia, semakin pintar. Buat Ibu Aniknya bisa mengurus anaknya dengan baik,” ujarnya. 

Dalam kunjungan ini, dr. Siska mengingatkan Ibunda Fabian untuk mengoptimalkan perkembangan dan pertumbuhan Fabian.


Dwi dan dr. Siska Mardani, serta tim medis lainnya dari Rumah Sakit Cinta Kasih (RSCK) Tzu Chi Cengkareng, juga relawan Tzu Chi mengunjungi Fabian di rumahnya di kawasan Kebon Jahe, Jakarta Barat.

Dalam dekapan Dwi, Fabian menyunggingkan senyumnya. Bayi berusia 11 bulan ini juga berceloteh seakan mengajak bercanda. Saat dr. Siska berusaha menggendongnya, Fabian pun menjulurkan tangannya. Rasa haru yang dirasakan Dwi, pun dirasakan dr. Siska.

“Perasaannya sangat amazing, tidak menyangka. Perkembangannya juga sangat sesuai dengan usia. Tidak ada keterlambatan perkembangan otak sama sekali dan itu sangat-sangat sempurna,” kata dr. Siska Mardani.

Melihat kondisi Fabian yang sekarang, dengan berat badan 9,5 kilogram, dr. Siska pun berpesan kepada Anik untuk menjaga Fabian dengan baik. Yang juga penting, sebisa mungkin Fabian mendapatkan jaminan kesehatan BPJS untuk menunjang kehidupannya dari segi biaya kesehatan.

“Dijaga kesehatannya, imunisasinya jangan lupa. Kalau ada apa-apa dibawa kontrol ke Tzu Chi. Jangan sampai kita sudah sayang-sayang, sudah besar begini kalau ketelatan cuma karena masalah dana kan kasihan ya,” pesan dokter kepada Ibunda Fabian. 

Anik dan keluarga menyimak pesan dr. Siska dengan baik. Kunjungan dari dokter dan relawan Tzu Chi telah menghangatkan batin mereka.

“Hampir dua bulan Fabian di rumah sakit Tzu Chi. Dan sekarang dokter dan Bu Dwi Menengok saya yang dulu pernah dibantu. Senang, bahagia, bersyukur. Terima kasih buat rumah sakit yang sudah membantu saya dan anak saya, sampai anak saya tumbuh besar, sehat, ganteng lagi. Bahagia banget,” ungkap Anik.


Artikel Terkait

Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -