Kabar Baik Dari Tzu Chi untuk Aini
Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta Wulandari
|
| ||
Selain cuaca, banjir yang merendam kediaman mereka juga sedikit banyak membuat wabah penyakit semakin mudah tersebar. “Aini dari kemarin batuk tante,” ujar Casniah menirukan suara anak-anak, seakan Aini yang menjawab pertanyaan yang saya lontarkan. Melihat Aini yang ayu dan ceria, saya bahkan tidak melihat adanya sakit batuk yang dideritanya beberapa hari ke belakang, tapi yang saya lihat adalah bagian wajahnya yang kurang sempurna. Bibir bagian atas Aini terbelah menjadi dua bagian, tidak tersambung seperti bentuk bibir normal lainnya. Ia menderita bibir sumbing. “Sudah konsultasi ke dokter mengenai operasi sumbing,” ucap Casniah. “Tapi ya belum bisa, soalnya Aini beratnya belum lebih dari 5 kg, ditambah belum punya ongkos operasi,” tambah ibu muda ini. Sambil mengelus kepala Aini yang baru saja berusia tujuh bulan, tatapan Casniah seakan mengawang memperlihatkan gundahnya. Saat hamil anak ke-4 nya, Casniah sama sekali tidak menduga, karena dia sudah menjalankan KB. Namun apa mau dikata, ternyata sang jabang bayi telah ada di rahimnya. Saat lahir, Aini juga mempunyai saudara kembar, namun nyawanya tidak terselamatkan karena saluran pernapasannya tidak normal. “Yang hidup, yang ini (Aini). Ya terima saja apa adanya, ini semua dari Yang Kuasa,” ujarnya lirih. Casniah adalah seorang ibu rumah tangga yang tergolong kuat menghadapi naik turunnya hidup. Suaminya merupakan seorang supir panggilan yang kerjanya tidak pasti kapan waktunya. “Kadang kalau ada pesenan ya nyupir, kalo nggak ya di rumah aja. Ngojek,” ucap Casniah. Sedangkan penghasilan yang tidak pasti juga membuatnya harus mengatur keluarnya uang dengan sangat bijaksana. “Kalau uang masuk mah jarang bu.., yang sering mah yang (uang) keluar,” begitu katanya sambil terbahak. Demi membantu sang suami menafkahi keluarga, tak jarang Casniah juga menjadi tukang ojek bagi para tetangganya. “Lumayan bu..kalau antarnya jauh kan lumayan ada pemasukan. Buat beli susunya Aini,” jelasnya.
Keterangan :
Mendengarkan cerita Casniah mengenai kehidupannya, saya tertarik untuk sekedar menyambung obrolan dan juga mengunjungi rumah kontrakannya. Berjalanlah kami keluar kantor kelurahan seusai pemeriksaan kesehatan yang telah dilakukan oleh para tim medis Tzu Chi pada Aini. Kontrakan Casniah tidaklah jauh dari Kantor Kelurahan, tepatnya di samping Danau Sunter. Apabila melongok ke luar pintu kontrakan, terpampangalah pemandangan danau dengan angin sepoi-sepoi yang lumayan kencang. Kamar Casniah terletak di lantai 2, di bagian paling ujung ruangan. Kamarnya sama sekali tidak luas, apalagi dengan dipenuhi perabot rumah tangga. Dindingnya terbuat dari triplek yang dicat merah jambu yang membuatnya agak kontras dengan kamar-kamar sebelahnya. Untuk sampai di kamar Casniah, kami harus melewati lorong sempit yang merupakan batas antara tembok rumah sebelah dan juga triplek kayu dari masing-masing kamar kontrakan. “Sudah 14 tahun bu saya di sini. Dari hamil anak ke-3, sampai sekarang,” ungkapnya. Di kontrakan itu dia menyewa 2 kamar dan berbagi tempat bersama suami dan anak-anaknya. Tempat yang sempit, tak pernah dirasa sempit baginya, yang penting ia bisa bersama keluarga dan menggunakan seminimal mungkin penghasilan juga menyisihkannya untuk menabung demi operasi sumbing Aini.
Keterangan :
Kekuatan Doa dan Kesabaran “Alhamdulillah sekali… Terimakasih pada Yayasan Tzu Chi,” ungkap Casniah mengucap syukur akan kabar yang diterimanya dari Tzu Chi. kini Ia hanya perlu menunggu waktu hingga usia Aini menginjak satu tahun juga bobot badannya harus lebih dari 5 kg. Selain Aini, Baksos pengobatan umum pascabanjir ini juga melayani 273 pasien lainnya. Dengan adanya baksos ini, diharapkan dapat mengobati para masyarakat yang terjangkit penyakit pascabanjir, selain itu juga dapat meyebarkan cinta kasih bagi semua. | |||
Artikel Terkait
Jangan Lupakan Tahun itu, Orang yang Ada Saat Itu, Dan Tekad Saat Itu
15 Januari 2020November 2019, sebanyak 117 relawan Tzu Chi Indonesia telah dilantik oleh Master Cheng Yen untuk menjadi komite di Tzu Chi Taiwan, 55 di antaranya merupakan relawan yang berasal dari Jakarta. Beberapa dari mereka membagikan kisahnya di Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi 2019.
Membina Batin Dengan Bervegetaris
16 Januari 2018Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan Earth Ethical Eating Day (Sehari Bervegetaris Sedunia) pada Kamis, 11 Januari 2018. Kegiatan ini sekaligus menyosialisasi kepada warga Karimun untuk berpola hidup vegetaris.