Stephen Huang bersyukur dapat kembali ke Indonesia, menyaksikan peristiwa bersejarah peresmian Tzu Chi Hospital dan penyelenggaraan TIMA Global Froum 2023.
Tahun 2023, Tzu Chi Indonesia memasuki tahun ke-30, Chia Wen Yu tidak pernah menduga Tzu Chi Indonesia bisa ada hari ini dengan menjalankan empat misi Tzu Chi. Bersama Liu Su Mei, Sugianto Kusuma, dan Franky O. Widjaja, Chia Wen Yu sangat bahagia menjalankan Tzu Chi. Demikian juga dengan semua insan Tzu Chi Indonesia.
Dari awal Tzu Chi Indonesia akan dimulai, Stephen Huang, penasihat Tzu Chi Internasional terus mendampingi Indonesia. Hari itu, Chia Wen Yue sangat terharu. Selama tiga hari itu Chia Wen Yu tidak bisa tidur dan terus merenungkan kembali langkah demi langkah perjalanan Tzu Chi Indonesia.
“Mulai dari proyek Kali Angke, Stephen Huang bolak balik ke Indonesia mendampingi kita, hingga Stephen Huang sudah bertemu dengan tiga orang Presiden Indonesia. Indonesia memiliki jalinan jodoh yang bagus. Di tahun 2003, Presiden Megawati meresmikan Proyek Cinta Kasih. Tahun 2007, Perumahan Cinta Kasih Angke, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hadir saat itu. Tahun ini, Presiden Jokowi Widodo hadir Grand Opening Tzu Chi Hospital. Tiga hari itu, saya adalah Master of Ceremony (MC).” jelas Chia Wen Yu, komite senior pertama di Indonesia.
Tzu Chi Indonesia sangat bersyukur atas kehadiran Stephen Huang ke Indonesia, menyaksikan Presiden Jokowi Widodo meresmikan Tzu Chi Hospital, juga penyelenggaraan TIMA Global Forum 2023. Semua ini merupakan suatu kado istimewa 30 tahun Tzu Chi Indonesia. Ini semua adalah berkat sumbangsih seluruh insan Tzu Chi Indonesia.
Pada tahun 2008 bersama Sugianto Kusuma, Tzu Chi membantu para santri di Pesantren Nurul Iman, Parung Bogor. Ketika itu, Pesantren belum ada foto Master Cheng Yen. Master Cheng Yen berpesan bila pesantren meminta foto maka Tzu Chi Indonesia boleh memberikan fotonya.
“Kami (Habib Saggaf bin Syekh Abubakar alm) terhadap Master Cheng Yen, sangat bersyukur. Kami mau semua anak-anak Pesantren mengenal dan bersyukur kepada Master Cheng Yen.” ujar Stephen Huang mengulang kalimat Habib Saggaf bin Syekh Abubakar (alm). Makanya Stephen Huang memajang foto Master Cheng Yen. Ia sangat terharu dan tersentuh karena ada dua agama bersatu, sangat harmonis dan terjadi di Indonesia. Kali ini Stephen Huang datang kembali ke Indonesia menghadiri peresmian Tzu Chi Hospital dan juga menghadiri TIMA Global Forum.
Sukacita Menyambut TIMA Global Forum 2023
Bagi Awaluddin Tanamas, suatu kehormatan bagi TIMA Indonesia dapat menyelenggarakan TIMA Global Forum 2023.
Awaluddin Tanamas, Ketua Harian TIMA Indonesia bersyukur pada seluruh insan Tzu Chi Indonesia yang telah bersungguh hati dan saling bekerja sama. “Persiapan beberapa bulan lalu, akhirnya berakhir dengan bahagia. Semua ini adalah jasa, usaha dan kerjasama dari para shixiong shijie serta dukungan semuanya hingga ada hari ini.” syukur Awaluddin Tanamas.
Dokter Yasavati Kurnia Nah, MS sangat berterima kasih kepada para anggota TIMA dari berbagai negara yang telah hadir dalam 2 hari TIMA Global Froum. “Suatu kehormatan bagi Indonesia menyelenggarakan TIMA Global Froum 2023 di Jakarta dan berjalan dengan baik. Forum ini adalah suatu kesempatan dapat bertukar pengalaman dari berbagai negara. Kita adalah keluarga besar TIMA.” Ujarnya selaku Koordinator TIMA Global Forum 2023.
Franky O. Widjaja sangat senang mendengar sharing dari setiap negara. “Tadi Awaluddin Tanamas mengatakan Tzu Chi Indonesia dari tidak ada sampai ada. Kita berikrar dari tidak ada, kita anggap ada. Seperti proyek Kali Angke, kita tidak tahu donasi dari mana. Sugianto selalu bilang “no problem”. Saya bilang “Kita bagi dua saja.”. Sugianto membalas “no problem”. Semua ini juga dukungan dari banyak orang untuk menyelesaikan proyek Kali Angke.” kata Franky Widjaja.
Liu Su Mei sangat berterima kasih dapat mendampingi anggota TIMA dari sembilan negara dalam TIMA Global Forum.
Rasa haru juga disampaikan Liu Su Mei, yang sangat berterima kasih dapat mendampingi anggota TIMA dari 9 negara, dan menyelenggarakan TIMA Global Forum serta Grand Opening Tzu Chi Hospital. “Semuanya memiliki tekanan. Namun kita bisa menjadikan tekanan sebagai kekuatan kita,“ jelas Liu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Terdapat dr. Shin Zong Lin sangat mengangumi Tzu Chi Indonesia yang sangat luar biasa, “Apa kata Master Cheng Yen, mereka mewujudkannya. Mereka dengan penuh keyakinan terhadap Master Cheng Yen. Kita berharap setiap pulau di Indonesia, selain ada kantor Tzu Chi ataupun sekolah, tetapi ada rumah sakit. Karena jalinan jodoh dengan Indonesia, kami yang dari Taiwan terutama di Hualian, tempat yang terpencil, belajar dari Indonesia.” tutur dr. Shin Zong Lin, Kepala Tzu Chi Hospital Hualien.
Ini kali pertama Hui-Xian Wu (paling kiri) datang ke Indonesia dan merupakan pengalaman berharga baginya.
Di sesi akhir acara, insan Tzu Chi Indonesia mengantar peserta dari 9 negara dengan lagu Sayonara dengan harapan dapat berjodoh di lain kesempatan.
Ini kali pertama Hui-Xian Wu datang ke Indonesia dan merupakan pengalaman yang berharga dalam kehidupannya. Ketika para shifu di Griya Jing Si menanyakannya apakah mau datang ke Indonesia, Hui-Xian Wu menjawab dengan senang “Mau, mau, mau.”. Tiba di Indonesia, Hui-Xian Wu merasa terharu dan tergugah, serta merasakan kebahagiaan yang luar biasa.
“Saya mau belajar dari mereka. Saya di Tzu Chi baru 10 tahun, mereka sudah 30 tahun. Mereka memberikan semangat yang besar bagi saya. Saya sangat berharap suatu hari ada jalinan jodoh untuk datang ke Indonesia. Mereka adalah teladan bagi kita seluruh dunia.” kata Hui-Xian Wu, komite asal Hangzhou, Tiongkok.
Editor: Khusnul Khotimah