Kaki Melangkah Seirama dengan Hati

Jurnalis : Erli Tan, Fotografer : Erli Tan, Puspawati, Yusniaty (He Qi Utara 1)

doc tzu chi

Sabtu, 21 Januari 2017, sebanyak 435 warga Rusun Cinta Kasih Muara Angke, Jakarta Utara mendapatkan paket cinta kasih Imlek.

Menjelang Hari Raya Imlek, Yayasan Buddha Tzu Chi membagikan ribuan Paket Cinta Kasih Imlek di beberapa lokasi di Jakarta, salah satunya adalah di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi, Muara Angke, Jakarta Utara. Senin, 16 Januari 2017, relawan komunitas He Qi Utara 1 sudah bergerak, berkoordinasi dengan pihak pengelola rusun, serta Ketua RT dan RW setempat. Relawan segera mendata warga yang layak mendapat paket, yaitu diprioritaskan yang lanjut usia, anak yatim piatu, dan yang sakit atau miskin.

Kondisi cuaca siang itu hujan deras, jalan menuju rusun dibanjiri air rob yang sudah tergenang sejak beberapa waktu lalu. "Ketinggian mencapai setengah ban mobil," ujar Wijaya Leomanto, relawan Tzu Chi yang saat itu mengendarai mobil masuk ke rusun. Selokan di kanan kiri tidak terlihat karena tertutup air, membuat relawan harus ekstra hati-hati mengemudi. "Amithofo, mau masuk ke rusun.. hujan besar dan banjir, tapi kita tetap jalan," tutur Puspawati, salah satu relawan yang ikut berangkat bersama Wijaya. Berbuat baik memang tidak bisa ditunda.

Esoknya, tanggal 17 Januari 2017, di rumah Wijaya, beberapa relawan kembali berkumpul untuk mempersiapkan kupon yang akan dibagikan kepada warga. Mereka menyortir dan menghitung kupon, membubuhkan cap yang menunjukkan keterangan jam, tanggal, dan lokasi pengambilan paket. Relawan juga menuliskan keterangan di kupon-kupon tersebut berupa nama dan alamat calon penerima paket. Butuh 5 jam untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.

Rabu, 18 Januari 2017, relawan melakukan pembagian kupon. Sebelumnya, relawan komunitas He Qi Utara 1 berkoordinasi dengan pihak pengelola rusun, serta Ketua RT dan RW setempat untuk melakukan kegiatan pembagian Paket Cinta Kasih Imlek.

Kupon Paket Cinta kasih Imlek diberikan kepada warga ditukarkan dengan 1 karung beras isi 10 kg, dan 1 bungkus minyak goreng isi 2 liter.

Rabu, 18 januari 2017 adalah hari pembagian kupon. Beruntung, saat itu air rob sudah surut, 35 relawan dapat masuk ke rusun dengan leluasa. Oleh Wijaya, relawan kemudian dibagi menjadi 12 tim, mereka bergerak ke rumah-rumah warga rusun untuk membagikan kupon. Satu kupon dapat ditukar dengan 1 Paket Cinta Kasih Imlek, yaitu 1 karung beras isi 10 kg, dan 1 bungkus minyak goreng isi 2 liter.

Sabtu, 21 Januari 2017, warga yang sudah mendapat kupon pun berdatangan ke Aula Rusun Cinta Kasih Muara Angke sejak pukul 8 pagi untuk mengambil paket cinta kasih. Sebanyak 435 Paket Cinta Kasih Imlek pun dibagikan ke warga setelah kata sambutan dari pihak Yayasan Buddha Tzu Chi, yang diwakilkan oleh Haryo Suparmun, dan kata sambutan dari pihak kelurahan, yang diwakilkan oleh Bapak H. Eddy Suhandi.

Pabuang, salah satu penerima paket, adalah warga pindahan dari tanggul Bakti, Pluit, yang direlokasi 3 tahun lalu. Sehari-harinya ia bekerja di bagian gudang di daerah Sunter, sedangkan istri sudah tidak kuat jalan akibat keropos tulang di lutut. Menerima paket yang dapat mengurangi sedikit bebannya, dari wajahnya lalu terpancar kebahagiaan dan rasa syukur yang mendalam. “Senang sekali rasanya. Terima kasih banyak ya atas bantuannya. Selamat Tahun Baru Imlek ya!” ucapnya sumringah kepada salah satu relawan. Sambil berjalan pulang, ia pun mengangkat tinggi-tinggi paket beras dan minyak yang sudah di tangannya, menunjukkan betapa ia bahagia mendapatkan paket itu.

Pabuang merasa bahagia setelah mendapatkan paket cinta kasih, ia pun mengangkat tinggi-tinggi paket sambil berjalan pulang.

Purwati (tengah) dengan sigap mengemas minyak goreng yang akan dibagikan kepada warga.

Warga lain, yaitu Makeuya (54), yang juga menerima Paket Cinta Kasih Imlek, adalah warga relokasi dari Pasar Ikan, Luar Batang, Pluit beberapa bulan yang lalu. Bersama cucunya Faisal (12), mereka menenteng paket Imlek pulang ke rumah. Suaminya yang berprofesi sebagai nelayan, kini sedang sakit dan tidak bisa bekerja. Di rusun ini ia tinggal bersama suami, anak, dan cucu, semuanya 6 orang. Makeuya bersyukur karena dapat menempati rusun yang lebih nyaman. Paket Imlek ini membuatnya lega karena dapat memenuhi kebutuhan sekeluarga untuk sementara. “Lumayan, alhamdullilah ya, saya senang, ada yang ngasih. Saya terima kasih banyak, dikasih sembako-sembako begini ya,” ujar Makeuya sembari berharap di kemudian hari ada lagi paket seperti ini. Demikian juga dengan Muani, mendapat paket dari Yayasan Buddha Tzu Chi bisa membantu kelangsungan hidupnya, “Rasanya giranglah.. buat nambah kebutuhan sehari-hari, buat nyambung hidup,” tuturnya gembira.

Kelancaran berlangsungnya pembagian Paket Imlek ini karena adanya 66 relawan yang bersumbangsih tanpa pamrih. Selain relawan dari komunitas He Qi Utara 1, terdapat 25 guru dari Sekolah Tzu Chi Indonesia yang berpartisipasi. Salah satunya adalah Purwati yang terlihat sigap, tangkas, dan tanggap dengan pekerjaan yang diperlukan saat itu. Ia pun melakukan dengan sukarela. Selama 5 tahun berdedikasi di Sekolah Tzu Chi, ia sudah beberapa kali mengikuti kegiatan sosial seperti kunjungan kasih. Namun pembagian beras seperti ini adalah yang pertama kali baginya. “Benar-benar rasanya wah.. beruntung ya kita bisa ikut merasakan, berbagi kebahagiaan bersama mereka. Dengan memberi, itu menjadi kebahagiaan tersendiri, Alhamdullilah. Saya pribadi merasa sangat beruntung menjadi bagian dari keluarga Tzu Chi,” ungkap guru asal Jawa Tengah ini sumringah.

Berbagi bisa dilakukan siapa saja dan di mana saja. Relawan yang bersumbangsih dengan langkah-langkah nyata terhadap sesama, selalu berharap agar cinta kasih dapat selalu tersebar dan tumbuh di hati setiap orang.


Artikel Terkait

Kaki Melangkah Seirama dengan Hati

Kaki Melangkah Seirama dengan Hati

31 Januari 2017
Menjelang Hari Raya Imlek, Yayasan Buddha Tzu Chi membagikan ribuan Paket Cinta Kasih Imlek di beberapa lokasi di Jakarta, salah satunya adalah di Rusun Cinta Kasih Tzu Chi, Muara Angke, Jakarta Utara.
Kita sendiri harus bersumbangsih terlebih dahulu, baru dapat menggerakkan orang lain untuk berperan serta.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -