Kamp DAAI TV: Membangun Karyawan Humanis

Jurnalis : Apriyanto , Fotografer : Apriyanto, Ridwan Wu (He Qi Utara)
 
 

foto
Mansjur Tandiono (tengah) sedang memberikan cinderamata kepada setiap peserta Kamp DAAI. Ia berharap melalui kamp ini para karyawan dapat lebih memahami tentang budaya humanis.

DAAI TV merupakan televisi pembawa aliran jernih di tengah masyarakat. Stasiun ini tak hanya menyiarkan program-program keluarga, tapi juga berita kemanusiaan dan budaya humanis yang sangat relevan di tengah zaman yang kiat kisruh. Karena itu agar penyampaian pesan cinta kasih dan budaya humanis bisa benar-benar tajam diterima oleh masyarakat, tentu harus didukung oleh para karyawan yang berjiwa humanis.

Tapi untuk mewujudkan semua ini tidaklah mudah, karena setiap karyawan yang bergabung di DAAI TV memiliki latar belakang pendidikan dan budaya yang berbeda-beda. Oleh karena itu untuk menjembatani antara visi-misi DAAI TV dengan para karyawan, manajemen pun mengadakan Kamp Budaya Humanis DAAI TV. Ini merupakan Kamp Budaya Humanis DAAI TV yang pertama selama mengudara di Indonesia.

“Menghargai, Menghormati, dan Mencintai”
Dalam kamp yang berlangsung sejak hari Jumat, 26 April 2013, pukul 18.00 WIB sampai dengan hari Sabtu pukul 15.000 WIB itu banyak diisi dengan materi tentang bagaimana menerapkan budaya humanis dalam perilaku sehari-hari di tempat kerja. Perilaku budaya humanis di tempat kerja yang dimaksud adalah suatu nilai semangat yang tinggi melalui kerja keras, menghargai, menghormati, dan mencintai. Dengan etos kerja yang baik tentunya karyawan akan memiliki pandangan luas tentang hasil karya dan apa yang  bisa ia berikan terhadap organisasi. Nilai-nilai inilah yang diharapkan menjadi etos kerja setiap karyawan DAAI TV Indonesia. Dan sikap ini pula yang membedakan DAAI TV dengan stasiun-stasiun televisi lainnya. Kendati kamp ini baru terlaksana tahun ini, namun sesungguhnya para staf DAAI sudah menerapkan budaya humanis ini sejak dulu. Sejak stasiun ini pertama kali mengudara pada tahun 2007, para staf yang berkecimpung di dalamnya sudah diajarkan tentang makna bersyukur, menghormati, dan bervegetarian. Maka tak heran jika ada beberapa karyawan DAAI TV yang juga terjun di kerelawanan Tzu Chi. Kondisi inilah yang ingin dicapai oleh manajemen DAAI TV.  

Mansjur Tandiono selaku Komisaris DAAI TV Indonesia menerangkan bahwa tujuan dari diadakannya kamp ini adalah agar para karyawan memahami apa yang dimaksud dengan budaya humanis. Karena di balik itu tersirat suatu pencitraan bahwa stasiun DAAI TV merupakan stasiun yang memberikan tayangan yang benar, bajik, dan indah ke masyarakat. Maka sebagai salah satu stasiun televisi yang khusus mempublikasikan aliran jernih, Mansjur sangat mengharapkan para karyawannya pun memberikan citra yang baik ke tengah masyarakat. “DAAI TV merupakan televisi yang sudah dikenal oleh masyarakat sebagai tv yang baik. Oleh karena itu kita (manajemen) mengharapkan staf DAAI TV bisa membawa citra yang baik di masyarakat,” jelasnya.

foto  foto

Keterangan :

  • Kedelapan karyawan yang dianggap memiliki kinerja dan sumbangsih pada organisasi dipilih sebagai karyawan terbaik (kiri).
  • Salah satu modul dalam pelatihan itu adalah dengan adanya permainan (kanan) .

Dalam kamp itu Mansjur juga menekankan bahwa pekerjaan dan kantor adalah tempat untuk belajar dan mengembangkan potensi diri. Namun yang perlu dipahami adalah di balik keberhasilan seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya ada keringat dan usaha dari karyawan-karyawan yang lain. Inilah yang dimaksud dengan semangat saling menghargai, bahwa karyawan diajak untuk menghargai potensi diri dan orang lain dalam mencapai satu tujuan yang saling sinergi.

Lebih jauh Mansjur menerangkan kalau karyawan yang berbudaya humanis dan profesional dalam melaksanakan pekerjaanya adalah karyawan yang dapat menilai dan menerima pekerjaannya dengan penuh syukur, bekerja dengan penuh tanggungjawab, bekerja dengan penuh semangat, bekerja dengan penuh kecintaan, dan bekerja dengan penuh kerendahan hati. Sekiranya inilah pesan yang ingin dicapai dari Kamp DAAI TV Indonesia bahwa karyawan yang berbudaya humanis akan memberikan informasi benar di tengah masyarakat.

foto  foto

Keterangan :

  • Tutut dari Departemen Accounting membawakan materi tentang menghormati dan mencintai (kiri) .
  • Setelah materi dalam ruangan, para peserta saling berbagi dalam diskusi kelompok (kanan) .

Selain materi yang banyak berisikan sharing humanis, disela-sela acara kamp, pihak manajemen juga mengumumkan delapan karyawan yang dinobatkan sebagai karyawan terbaik. Pemberian penghargaan ini diharapkan menjadi contoh bagi karyawan-karyawan yang lain dan juga sebagai pemicu semangat kerja untuk memberikan yang terbaik. Sondari, salah satu karyawan terbaik yang terpilih hari itu mengatakan kalau ia sangat terkejut dengan hasil keputusan manajemen memilih dirinya sebagai karyawan terbaik. Namun ia juga percaya bahwa apa yang telah ia lakukan selama ini dalam menjalankan tugas sebaik-baiknya telah diberikan apresiasi dari manajemen. “Saya sendiri nggak menyangka kalau saya terpilih sebagai juara pertama karyawan terbaik. Selama ini saya memang bekerja sesuai aturan dan tidak berhitungan soal waktu. Tapi saya tetap nggak menyangka kalau saya terpilih sebagai karyawan terbaik,” kata Sondari haru.

Melalui pemberian penghargaan bagi karyawan terbaik ini, Mansjur berharap akan menjadi dorongan untuk mencapai pekerjaan yang terbaik. “Saya rasa hanya mengatakan pekerjaan kamu bagus itu tidaklah cukup, diperlukan suatu wujud yang membuktikan kalau pekerjaan mereka benar-benar dihargai. Setidaknya dengan penghargaan ini akan menjadi dorongan untuk mencapai pekerjaan yang lebih baik,” jelas Mansjur.  

  
 

Artikel Terkait

Bantuan Material yang Tak Terduga

Bantuan Material yang Tak Terduga

01 Desember 2023

Relawan Tzu Chi di Xie Li Indragiri mendukung kenyamanan tempat ibadah dengan memberikan bantuan material untuk pembuatan plafon Musala Al-Muslimin, Dusun Harapan, Bagan Jaya, Enok, Indragiri Hilir, Riau.

Melindungi Bumi dengan Langkah Sederhana

Melindungi Bumi dengan Langkah Sederhana

25 Maret 2011 Semangat inilah yang coba terus digalakkan oleh para relawan Tzu Chi Surabaya. Pada tanggal 12 Maret 2011, para relawan dari karyawan PT. Aneka Coffe Industry mengundang para relawan Tzu Chi untuk mengadakan sosialisasi daur ulang serta cara memilah sampah daur ulang.
Donasi Buku Jing Si: Berdana Melalui Buku

Donasi Buku Jing Si: Berdana Melalui Buku

01 Februari 2016

Pada Sabtu, 23 Januari 2016, sebanyak 15 relawan Tzu Chi Medan bertolak menuju Kota Binjai untuk menyalurkan donasi buku Jing Si di tiga lokasi berbeda yaitu di Yayasan Perguruan Ahmad Yani Binjai, Lapas Binjai, dan Sekolah Gajah Mada.

Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -