Kamp Humanis DAAI TV: Merekatkan Kembali Kebersamaan

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A

CEO dan Wakil CEO DAAI TV, bersama staf dan karyawan DAAI TV Jakarta berfoto bersama usai kegiatan Kamp Humanis DAAI TV (Organization Culture Training) di tahun 2022 ini.

Setelah sempat dilaksanakan secara online selama 2 tahun karena pandemi Covid-19, Kamp Humanis DAAI TV (Organization Culture Training) kembali diadakan di tahun 2022 ini secara offline. Dengan Tema “Bersama Menebarkan Kebajikan serta Cinta Kasih dengan Keyakinan, Ikrar, dan Praktik” seluruh peserta diajak untuk merekatkan kembali visi dan misi dalam menyebarkan tayangan yang menginspirasi. Kegiatan ini juga diikuti oleh 133 karyawan DAAI TV Jakarta dan 34 karyawan DAAI TV Medan (secara online) pada Sabtu, 3 September 2022 di Ruang Xi She Ting, Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara.

Seluruh staf dan karyawan DAAI TV dari berbagai divisi saling menyemangati dengan memijat pundak rekannya dalam kegiatan Kamp Humanis DAAI TV.

Kegiatan yang berlangsung dengan suasana kekeluargaan ini diawali dengan penghormatan kepada Pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, Master Cheng Yen. Dilanjutkan dengan arahan dari MC agar para peserta kamp saling memijat bahu agar lebih bersemangat mengikuti kegiatan. Setelah para peserta merasa bersemangat, materi dilanjutkan dengan pemutaran tayangan inspiratif dari DAAI TV Taiwan dan Malaysia.

Setelah break, sesi berikutnya adalah talk show tentang tayangan Mimpi Jadi Nyata yang ada di DAAI TV dengan narasumber Edy Wiranto, Chief Executive Commitee DAAI TV. Dalam kesempatan ini, Edy menjelaskan awal mula adanya acara Mimpi Jadi Nyata dan menjadi salah satu program unggulan di DAAI TV. “Mimpi Jadi Nyata itu bertujuan agar masyarakat tidak patah semangat, selalu berjuang, dan pantang mundur,” kata Edy dalam talk show.

Edy Wiranto, Chief Executive Commitee DAAI TV mengisi materi talk show tentang tayangan Mimpi Jadi Nyata yang menjadi salah satu program unggulan di DAAI TV.

Edy Wiranto juga berharap lewat Kamp DAAI TV ini seluruh staf dan karyawan DAAI TV agar bisa saling bersinergi untuk dapat memberikan tayangan-tayangan yang berkualitas bagi masyarakat. “Saya berharap para staf DAAI TV bisa bahu-membahu dan bisa sharing serta berkontribusi jika ada ide-ide baru untuk materi tayangan. Dengan tujuan supaya masyarakat terinspirasi dan mendapatkan pembelajaran dari tayangan kita,” jelas Edy Wiranto.

Wakil CEO DAAI TV, Elisa Tsai menekankan kepada para karyawan dan staf DAAI TV untuk menjadi professional dan humble.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil CEO DAAI TV, Elisa Tsai juga memberikan materi yang memberikan pemahaman kepada peserta bagaimana menjadi professional dan humble. “Tujuannya kamp ini membuat kita memiliki pondasi berpikir yang sama menuju filosofi DAAI TV. Saling menyemangati, saling mengingatkan kembali nilai-nilai yang ada di DAAI TV,” ungkap Elisa Tsai.

Elisa juga berpesan dan mengharapkan para karyawan DAAI TV juga ikut terlibat langsung dalam berbagai kegiatan kemanusiaan khususnya di Tzu Chi. “Jadi saya berharap para karyawan DAAI TV tidak hanya bekerja secara profesional, tetapi ikut terjun langsung atau terlibat dalam kegiatan kemanusiaan. Karena jika sudah merasakan maka akan menjadi pondasi untuk melahirkan karya-karya yang berbasis budaya humanis,” jelas Elisa Tsai.

Suasana saat para karyawan DAAI TV Jakarta dan DAAI TV Medan (secara online) menjawab kuis dari panitia Kamp Humanis DAAI TV.

Untuk lebih menghangatkan kegiatan kamp, para peserta juga tampil membawakan salah satu lagu isyarat tangan dan panitia memberikan doorprize untuk para karyawan yang bisa menjawab pertanyaan yang disebutkan. Baik karyawan DAAI TV Jakarta dan DAAI TV Medan pun saling berlomba-lomba untuk menjawab pertanyaan. Dalam sesi ini, suasana kamp humanis ini pun menjadi semakin semarak dan ceria.

Lewat Kamp Humanis DAAI TV ini, para staf dan karyawan yang ikut juga memetik hikmah dengan materi-materi yang disajikan. Salah satunya adalah Nofi Permatasari yang sudah 3 tahun bekerja menjadi reporter di Program Halo Indonesia DAAI TV. “Dari sini (kamp humanis) intinya kita bisa lebih dekat dan saling mengenal antar karyawan. Sekaligus semakin memahami visi dan misi, motto dan budaya di DAAI TV,” jelas Nofi.

Nofi Permatasari (kanan), reporter di Program Halo Indonesia DAAI TV sedang mempraktikkan salah satu gerakan isyarat tangan disela-sela Kamp Humanis DAAI TV.

Selain kebersamaan dalam Kamp Humanis DAAI TV, Nofi juga mendapatkan pencerahan. Terutama dari materi yang disajikan berupa bagaimana membuat tayangan yang inspiratif. “Kalau tadi materi dari Taiwan dan Malaysia itu membuat saya lebih mengetahui pentingnya menjalin kedekatan dan ikut merasakan kondisi narasumber,” kata Nofi menjelaskan.

Nofi juga merasa bersyukur bisa menjadi bagian dari DAAI TV. Berbagai pengalaman juga ia dapatkan selama bertugas di lapangan bersama tim liputan. “Selama ini saya merasa jadi lebih memahami budaya humanis, saling menghargai terhadap sesama, dan gotong royong. Terutama saat saya berada di lapangan untuk melakukan peliputan bersama tim,” jelas Nofi setelah kegiatan Kamp Humanis DAAI TV berakhir.

Editor: Erli Tan

Artikel Terkait

Kamp Humanis DAAI TV: Merekatkan Kembali Kebersamaan

Kamp Humanis DAAI TV: Merekatkan Kembali Kebersamaan

06 September 2022

Setelah sempat dilaksanakan secara online selama 2 tahun karena pandemi Covid-19, Kamp Humanis DAAI TV (Organization Culture Training) kembali diadakan di tahun 2022 ini secara offline.

Kamp Humanis DAAI TV 2018:

Kamp Humanis DAAI TV 2018: "Tidak Ada Kolam Lumpur, Tidak Ada Teratai"

12 Maret 2018
Kamp Humanis DAAI TV 2018 hari ketiga menghadirkan pemirsa DAAI TV. Mereka diundang untuk sharing pengalaman di mana hidup mereka berubah menjadi lebih baik karena mendapatkan inspirasi dari tayangan-tayangan DAAI TV.
Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -